28. Kenyataan Pahit

346 11 0
                                    

Atha tersenyum memandang seorang gadis  yang baru saja keluar dari minimarket dengan menenteng kantong plastik berisi belanjaan. Gadis itu segera menghampiri Atha dan memeluk lengan lelaki itu dengan manja. Sudah satu Minggu semenjak pertemuannya dengan Fanya, gadis yang dulu pernah Atha cintai. Seminggu terakhir ini hari harinya jadi sibuk dengan gadis itu.

Jangan tanyakan lagi hubungan antara Atha dan Aluna. Karena semenjak kehadiran Fanya. Atha tak lagi mendengar kabar soal Aluna. Seminggu ini juga Aluna tak masuk sekolah tanpa keterangan.

"Hey" Atha tersadar dari lamunannya dan ditatapnya Fanya dengan cemberut

"Kenapa?" Tanya Atha bingung

"Ck dasar ya, bengong mulu dari tadi. Aku ngomong gak didengerin ih" kesal gadis itu

"Sorry sorry" Atha mencubit pipi Fanya hingga membuatnya mengaduh kesakitan

"Ih kok cubit cubit sih, sakit tau" Fanya memukul lengan Atha dan malah membuat Atha tertawa

Tak sengaja Atha melihat seorang gadis yang baru keluar dari dalam minimarket. Jarak kedunya cukup jauh. Tapi Atha maupun gadis itu sama sama menatap dalam diam.

"Al" ucapnya lirih bahkan tak akan terdengar oleh Aluna

Fanya mengerutkan keningnya. Ia mengikuti arah pandang Atha. Dan jatuh pada seorang gadis yang berjarak tak jauh darinya sedang menatap ke arah nya dan Atha. Merasa ada sesuatu antara keduanya, Fanya langsung mengeratkan genggamannya pada Atha.

Aluna yang melihat itu memutar bola matanya kemudian beranjak pergi dari tempat itu sekarang juga. Atha yang melihat Aluna beranjak pergi dengan spontan berteriak memanggil Aluna.

"AL" teriak Atha membuat Aluna yang akan masuk kedalam mobil terhenti. Dia menghela nafasnya dan berbalik menatap Atha.

"Al Lo kemana aja?" Tanya Atha ketika sudah ada didepan Aluna.

Aluna diam memandang Atha dan beralih pada gadis yang berdiri disamping Atha. Gadis itu memandang Aluna dengan tatapan mengintimidasi.

"Gak kemana mana" jawab Aluna singkat

"Tap_"

"Sorry gue harus balik dulu" Aluna langsung masuk kedalam mobil dan meninggalkan Atha bersama gadis tersebut

Didalam mobil Aluna mati matian menahan diri agar air matanya tak lagi keluar. Kenapa rasanya begitu menyakitkan?

Drrrrtt

Ponsel Aluna bergetar, sebuah panggilan suara dari mamanya baru saja masuk dan segera Aluna angkat.

"Luna kamu dimana?"

"Di jalan mah"

"Cepetan pulang ya, kan hari ini kita ada janji sama dokter Lidya"

"Iya mah, ini aku udah mau Sampek rumah"

"Kamu gak papa kan sayang?"

"Enggak papa kok"

"Yaudah hati-hati ya sayang"

"Iya mah"

Sambungan telepon dari mamanya terputus, membuat Aluna menghela nafasnya. Dia memejamkan matanya dan merasa gusar. Hari ini dia ada janji dengan dokter spesialis kangker yang akan menangani penyakitnya. Kenapa harus dirinya? Kenapa?

Dilain tempat Atha tengah gusar. Ada apa dengan Aluna? Gadis itu seolah menjauh darinya. Akankah ada sesuatu yang telah terjadi dengan gadis itu.

"Atha ih dari tadi ngelamun mulu sih" teriak Fanya kesal

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang