49. Gara-gara Mangga

100 5 0
                                    

Matahari kini sudah mulai meninggi dan cahayanya masuk melalui celah-celah jendela di dalam kamar bernuansa biru tersebut. Sang empu yang masih setia memejamkan matanya menikmati tidur nyenyak nya tanpa terganggu sama sekali dengan suara bising di dalam rumahnya. Entah sedang ada apa di ruang tamu sana, sangat berisik.

Atha menggeliat ketika terdengar suara ketukan dari luar kamarnya. Atha mengucek matanya, merasa terganggu karena suara ketokan pintu kamarnya semakin kencang dan runtut.

Atha melirik jam weker di atas nakas. Atha berdecak ketika mengetahui bahwa sekarang sudal pukul 08:15

Jujur sebenarnya Atha bukan orang yang susah untuk bangun pagi. Namun ketika Atha sedang benar-benar lelah, ia akan menjadi seorang yang susah sekali dibangunkan. Walau itu hanya sesekali saja.

Orang yang mengetuk pintu kamar Atha semakin gencar melakukan aksinya karena belum ada sahutan dari dalam kamar. Atha yang sadar itu langsung beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya. Ia fikir pasti sudah sejak tadi asisten rumah tangga itu nya membangunkan dirinya.

Atha terpaku ketika melihat seorang yang ada di hadapannya. Begitu juga dengan gadis dihadapannya yang beberapa kali mengerjapkan matanya, menetralkan jantungnya yang tidak bisa santai ketika melihat Atha dengan muka bangun tidurnya. Dan lihatlah sekarang, Atha hanya memakai kaos singlet oblong berwarna putih dengan celana boxer hitam. Rambutnya sedikit acak-acakan dan wajahnya terlihat sangat Coll.

"Al?" Ucap Atha menyadarkan lamunan Aluna.

Aluna menetralkan kembali raut wajahnya. Menatap Atha kembali dengan geleng-geleng kepala.

"Udah ngebonya?" Tanya Aluna setengah menyindir.

"Kok bisa disini?" Tanya Atha balik tanpa menjawab pertanyaan Aluna.

Aluna menghela nafasnya. "Bisa dong, apa yang Aluna gak bisa"

"Sama siapa?"

"Temen-temen, udah cepetan mandi. Kita udah nungguin kebo hampir dua jam" Sindir Aluna lagi.

"Gak baik mengumpat sama pacar" ucap Atha menatap Aluna dengan santai.

"Gak baik juga bikin gue kesel nunggu lama. Dasar pacar apaan!!" Balas Aluna sewot.

"Ya salah sendiri gak bilang" bela Atha.

"Udah udah sana mandi cepetan" serah Aluna yang semakin kesal.

Atha terkekeh melihat wajah Aluna yang terlihat lucu karena bibirnya yang di manyunkan. Kemudian ia mengacak pelan rambut Aluna dengan gemas.

"Berantakan Tha" Aluna mencoba menghindar dari tangan Atha membuat lelaki itu semakin gencar menggoda Aluna.

"Biarin, salah siapa soksoan ngambek" ucap Atha tertawa.

Aluna mendorong tubuh Atha sampai berada di dalam kamar.

"Mandi!! Gak mau tahu" ucap Aluna memegang gagang pintu bersiap untuk menutupnya.

"Iya sayang"

*****

Setelah beberapa menit, Atha turun dari kamarnya dan menghampiri teman-temannya di ruang tamu. Atha dapat melihat Rey, Fandy, Irfan, dan di kursi sebrang ada Fika dan Naomi.

Samar-samar Atha dapat mendengar perdebatan mereka. Ruang tamu di rumahnya terisi dengan tawa mereka yang
sedang mengejek Rey. Sepertinya mereka sangat bahagia ketika melihat Rey terpojokkan dan menderita.

"Heyy bujang... Akhirnya keluar dari kandang juga" Teriak Rey ketika tak sengaja melihat Atha yang berjalan menghampiri mereka.

"Si kutub bisa ngebo ternyata" ucap Fandy

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang