38. Friends Time

176 11 0
                                    

Suara riuh terdengar dari dalam kamar Aluna sore ini. Padahal hanya ada dua gadis disana. Kedatangan Naomi membuat kamar Aluna kini jadi berisik karena tawa dan guyonan dari mereka berdua.

"Ih ganteng banget oppa gue ya ampun" teriak Naomi ketika melihat salah satu aktor  favoritnya dalam drama Korea yang sedang ia tonton

"Aaaa kapan gue dinikahin oppa oppa"

"Nikahin aku bang"

Naomi melirik pada Aluna yang sedang melamun sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur. Naomi yang sedari tadi merasa diacuhkan langsung melempar kulit kacang ke arah Aluna.

"Heh bengong aja sih Lun"

"Apaan sih?" Jawab Aluna nyolot

"Abis Lo bengong kenapa sih dari tadi?" Tanya Naomi

Aluna berdecak sembari memperbaiki posisi duduknya.

"Gue kepikiran" celetuk Aluna

"Kepikiran apaan?"

"Fika"

Naomi menghela nafasnya.
"Gue kan udah bilang Lun gausah bahas dia lagi, biarin aja" kesal Naomi

Setelah mendengar kejadian penyekapan Aluna. Dan mengetahui bahwa Fika ikut andil dalam penjebakan yang dilakukan Sisil, membuat Naomi sedikit sensi mendengar nama Fika. Dia tak menyangka sahabatnya setega itu melakukan ini semua.

"Nom gimanapun juga dia kan tetep sahabat kita" ucap Aluna

"Sahabat apaan sih Lun?"

"Nom"

"Okey gue tahu dia ngelakuin itu karena dia punya hutang sama Tante Sisil, dan dia ngelakuin itu bukan karena keinginan dia sendiri. Tapi Lo mikir gak sih? Dia nganggep kita jadi sahabat nya atau gak? Kalau dia nganggep kita sahabat, dia gak akan ngelakuin itu semua. Dia bisa minta tolong sama kita dan gak harus jadi budak Tante Sisil kan"

Naomi meluapkan semuanya di hadapan Aluna. Dia melihat kekecewaan dimata Naomi saat ini. Benar, dia juga kecewa. Tapi Aluna tahu Fika melakukan ini semua karena dia terpaksa.

"Gue tahu Nom, Fika emang salah. Tapi kita sahabat dia kan? Lo inget gak, dulu kita selalu bareng-bareng bertiga, dia juga selalu ada buat kita. Saat Lo dulu terpuruk, Fika kan yang bantu Lo buat bangkit dan jadi seceria sekarang?"

"Fika itu sahabat kita, dan akan tetap jadi sahabat kita sampai kapanpun. Gak ada yang berubah"

Naomi diam. Entah apa yang sedang dia fikirkan. Melihat pergerakan dari Aluna membuat Naomi tersadar.

"Lo mau kemana?" Tanya Naomi ketika melihat Aluna mengambil Sling bag

"Ke rumah Fika"

"Hah? Ngapain sih Lun? Lo itu baru saja pulang dari rumah sakit ya, dan besok kita ujian Nasional. Lo harus jaga kesehatan Lo"

"Tapi gue harus selesaiin urusan gue sama Fika. Lo mau ikut nggak?"

"Hmm.." Naomi memikirkan tawaran Aluna

"Kalau Lo gamau juga gak papa" Aluna beranjak keluar dari kamar

"Lun tapi mama Lo?" Ucap Naomi was.was

"Udah gampang" jawab Aluna langsung ngacir pergi

"Lun tungguin gue"

*****

Disinilah sekarang. Aluna dan Naomi ada di depan rumah sederhana di daerah pinggiran kota. Meskipun Naomi sedikit setengah hati berada disini. Dia ikut karena khawatir dengan Aluna yang pergi sendirian.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang