8. Tumpangan

213 12 0
                                    

Aluna duduk di atas kasurnya sedang menatap laptop miliknya.  Tiba tiba Aluna meraih ponselnya di samping tempat tidurnya dan berfikir sesuatu hal

Aluna mencari sebuah kontak yg baru dia simpan beberapa jam yg lalu. Setelah ketemu, Aluna mengetikkan kata demi kata di atas keypad nya. Aluna mengirimkan pesan kepada Atha. Senyum Aluna terus mengembang di kedua sudut bibirnya

Aluna meletakkan ponselnya, beranjak untuk membaringkan tubuhnya pada tempat tidur. Hampir setiap detik Aluna melihat layar ponselnya,namun tak ada balasan dari Atha.

Aluna melihat jam yg tertempel di dinding kamarnya. Pukul 21:15,, Matanya tidak dapat di kondisikan untuk saat ini. Mungkin karna Aluna sudah cukup lelah hari ini.

Tanpa sadar Aluna tertidur pulas diatas kasurnya. Dengan tugas tugas yg belum semua dia kerjakan. Laptop nya pun masih menyala,dan juga ponsel dan kertas kertas di atas tempat tidur yg berantakan

"Non.. Non Luna bangun udah pagi ini" teriak bi surti

Aluna menggeliat dengan mata yg masih tertutup. Matanya belum terbuka sempurna, masih susah untuk membukanya.

"Udah pagi?" tanya Aluna

"Iya,, liat ini udah jm 6"

"Ha?" teriak Aluna yg langsung dalam posisi duduk

Ia melihat jm beker yg ada di atas meja. Benar saja, ia sudah terlambat bangun pagi ini. Entah dengan jurus apa, cepat kilat Aluna turun dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi

Aluna berlari dari kamarnya menuju depan rumah. Namun tak ada tanda tanda adanya pak Antik,supir Aluna

"Non nyari pak Antok?" Tanya bi Surti yg tiba tiba ada di belakang Aluna

"Iya,pak Antok mana kok gak ada?" Tanya Aluna

"Pak Antok pulang tadi malem non. Katanya anaknya sakit"

"Kok saya gak tahu"

"Tadi malem non Luna udah tidur. Pak Antok pamitnya juga nunggu ibuk pulang"

"Oh ya mamah mana"

"Udah berangkat tadi pagi non. Katanya non Luna disuruh naik Taxi"

"Aishh.   Yaudah berangkat dulu ya bik" Aluna berlari keluar dari halaman rumah

Iyah.. Disini lah Aluna sekarang, di pinggir jalan sedang menunggu taxi datang. Sesekali Aluna melihat ke jam arloji miliknya. Sudah pukul tujuh kurang sepuluh menit. Sebentar lagi gerbang sekolahnya akan ditutup. Namun Aluna masih belum mendapatkan taxi.Sampai kapan Aluna menunggu disini saja

Aluna mendengus kesal, sedari tadi dia menunggu sesuatu hal yg sia sia. Ia berdiri disini pun tak akan ada hasilnya. Sedari tadi tak ada Taxi yg lewat di depannya

Aluna menghentakkan kakinya di tanah, sudah mirip seperti anak kecil yg meminta di belikan permen. Aluna sudah tak tahan lagi. Semenjak kakaknya tinggal di Prancis Aluna sering terlambat berangkat sekolah. Tak pernah terfikir oleh Aluna bahwa kakaknya berjasa besar padanya. Sudahkah lupakan! Fokus cari Taxi dulu

Sebuah motor berhenti tepat di depan Aluna. Ia membuka helm yg dia pakai. Mengarahkan senyum ramah kepada Aluna. Aluna yg melihat cukup terkejut. Aluna bisa bertemu dengan Mantan kakak kelasnya ini

"Aluna"

"I..iya..iya kak"

"Kok disini? Belum berangkat?"

"Lagi nyari Taxi"

"Gak bakal ada Taxi disini. Gue anterin ya"

"Gak usah kak"

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang