35. Bahagia dan Luka

314 13 0
                                    

"Terkadang segala sesuatu akan berubah menjadi rumit
Ketika kau berada dalam dua pilihan.
Meninggalkan atau ditinggalkan?"

_____________________________

"Gue sayang sama Lo Al"

"Gue akuin gue jatuh cinta sama Lo" ucap Atha menundukkan kepalanya.

"Gue juga"

Deg

Jantung nya seolah ingin berhenti sekarang juga. Dia mendongakkan kepalanya dan melihat seorang gadis yang baru saja ia fikirkan ada didepannya. Dan gadis itu tersenyum kearahnya, seolah nyata.

Atha mengacak wajahnya. Dirinya gila benar benar gila. Mengapa bayangan gadis itu menghantui pikirannya. Ini tidak benar, gadis itu sudah tiada. Dia tak ingin seorang yang ia cintai tak tenang dialam sana gara gara dirinya masih memikirkan gadis itu.

"Tha"

Atha berhenti bergerak. Suara itu membuat Atha lagi lagi ingin menjedotkan kepalanya ke dinding. Apakah dirinya mendapatkan karma? Dikejar-kejar dan dihantui oleh rasa bersalahnya pada Aluna. Tidak tidak, tidak mungkin. Dia bisa gila kalau terus begini.

"Gak.. Gak..  Gue udah gila sumpah" teriak Atha yang sudah mirip orang kesurupan

"Emang Lo gila" ucap Nathan enteng, membuat Atha berhenti memukuli kepalanya. Membuat gadis yang sedari tadi berada di samping Nathan kini terkekeh

"Udah deh gak usah drama, ini gue" ucap Nathan kesal

Atha menghadap ke arah pintu. Dengan sedikit mengintip karena tak berani menatap langsung. Namun yang dilihatnya kini benar benar nyata. Iya, dia Aluna. Atha yakin ini bukan halusinasinya.

Atha menatap lurus. Terpaku pada sosok yang ada di depannya. Atha berjalan mendekat ke arah gadis yang sedang duduk di kursi roda itu. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum. Memberikan senyum terbaiknya pada Atha.

"Al.." panggil Atha bergetar

Aluna mengangguk. Mengerti bahwa saat ini Atha pasti terkejut melihat dirinya ada disini.

"Ini Lo?" Suara Atha bergetar

Atha langsung berhambur memeluk Aluna. Saking terkejutnya Aluna hampir saja terhuyung ke belakang. Punggung Atha bergetar, Aluna yakin lelaki itu menangis.

Aluna sedikit terhenyak dengan sikap Atha. Dia tak pernah melihat lelaki itu menangis. Dia selalu melihat Atha dengan wajah tegasnya, mata elang, dan setiap kalimat yang keluar dari bibirnya selalu Kalimat yang menusuk. Namun sekarang lelaki itu menangis memeluk dirinya.

"Ekhem.. Hemm"

"Serasa dunia milik berdua, yang lain ngontrak" ucap Nathan kemudian meninggalkan Atha dan Aluna berdua

Atha melepaskan pelukannya dari Aluna. Dia tak menyangka bisa melihat gadis itu didepannya sekarang. Atha tersenyum, tak kuasa lagi menahan kebahagiaannya.

Atha terkekeh kemudian menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Kenapa rasanya jadi begitu canggung. Padahal Atha tak pernah merasa secanggung ini sebelumnya.

Atha duduk disamping Aluna. Setelah Aluna menceritakan semuanya dari awal, Atha hanya dapat bersyukur karena setidaknya ia masih punya kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Aluna.

Flashback on

Zevan berjalan terburu buru menuju ruang operasi. Karena kabar bahwa seorang yang mendonorkan hatinya untuk Fanya telah meninggal dunia. Sungguh hati Zevan teriris, adiknya lah pendonor itu. Dia tahu inilah yang akan terjadi kepada Aluna pasca mendonorkan hatinya.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang