19. Mikirin

178 13 0
                                    

Rani terdiam. Entah sedang memikirkan apa sampai satu pertanyaan dari Zevan belum terjawab

Aluna dan Zevan saling pandang. Seolah bertanya tanya dengan yang terjadi dengan Rani

"Sst.. bang" panggil Aluna pada Zevan

"Apaan?" tanya Zevan mengerutkan keningnya

"Emak lo ngapa tuh?" tanya Aluna menunjukkan ke arah Rani dengan dagunya

"Emak lo juga kalik" jawab Zevan

"Iya iya..Kesambet napa tuh?" tanya Aluna lagi

"Etdah durhaka lo ama orang tua. Emak lo bilang kesambet" Jawab Zevan

"Ya liat aja, kenapa tuh diem gitu" ucap Aluna

Zevan hanya mengedikkan bahu menatap Aluna kemudian beralih menatap Rani yang masih diam. Sepertinya ia juga tidak mendengarkan perbincangan kedua anaknya sedari tadi

"Maa.." Ucap Zevan dengan memegang bahu Rani. Membuat Rani terpelonjak kaget

"Mama kenapa sih?" tanya Zevan

"Ah gak papa kok. Tadi Mama cuma kepikiran aja sama kerjaan Mama" jawab Rani

"Gak usah terlalu mikirin masalah kerjaan Mah, nanti Mama bisa sakit" ucap Zevan

"Iya Van" jawab Rani di sertai dengan senyum di wajahnya

"Oh ya Mah, Luna kenapa?" kini giliran Aluna yang bertanya pada Rani

"Gapapa kok, kamu cuma ke capek an aja. Sama Asam lambung kamu juga kambuh lagi" balas Rani mengelus puncak kepala Aluna

"Oh ya, Mama mau pulang dulu gapapa kan? Mama mau ngasih tahu Bi Surti, sekalian Mama mau ngambil baju kamu" ucap Rani

"Loh aku dirawat disini Mah?" tanya Aluna heran

"Iya, sementara waktu kamu dirawat di Rumah Sakit dulu" jawab Rani

"Tapi Mah, kan aku gak kenapa-kenapa. Kok harus dirawat segala sih? Kan di rumah juga bisa" ucap Aluna memprotes

"Udah gak usah bantah. Pokoknya Mama mau kamu di rawat di Rumah Sakit dulu. Nanti kalo udah baikan baru kamu boleh pulang" omel Rani khas ibu ibu

"Yahh Mama apaan sih,kan aku juga gapapa" Aluna mendumel sendiri, sedangkan Rani hanya geleng geleng kepala dengan Aluna yang keras kepala

Sedangkan Zevan sedari tadi hanya diam memperhatikan perdebatan antara Mama dan adiknya

"Van" panggil Rani pada Zevan

"Iya Ma?" balas Zevan

"Kamu jagain Luna dulu ya! Mama mau pulang. Tapi nanti Mama kesini lagi" pamit Rani pada Zevan

"Siyap Ma.." ucap Zevan dengan memberi hormat bak sedang hormat dengan bendera merah putih

Rani keluar dari ruang rawat inap. Meninggalkan kedua anaknya di dalam sana

Sepergi Mama nya dari kamar rawat inap, Zevan duduk di kursi panjang di dalam kamar tersebut. Aluna memang di tempatkan di ruang VIP.

Memang hanya ada beberapa ruang VIP di Rumah Sakit ini. Ruangan ini memiliki lebar yang sangat luas. Fasilitas nya pun lebih lengkap di banding dengan ruangan biasa

Di ruangan ini terdapat kamar mandi, televisi, AC, dan ranjang pasien yang cukup berkualitas. Dengan harga yang tidak sedikit pula

Aluna merasa bosan karna tidak ada aktivitas, melihat Zevan Sedang asik menatap layar ponselnya ia merasa jengah

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang