18. Tragedi 2

194 11 0
                                    

Aluna berlari menuju taman belakang sekolah. Disana memang jarang ada orang, karna tempatnya yang berdekatan dengan ruang guru. Membuat siswa yang membolos akan lebih beresiko untuk di ketahui. Tetapi Aluna tak perduli jika nanti ia di pergoki sedang membolos jam pelajaran terakhir di kelasnya. Ia saat ini hanya ingin meluapkan perasaannya

Aluna menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis sesenggukan yang membuat tubuhnya ikut bergetar

"Lun" panggil Fika yang sedari tadi mengikuti Aluna

Fika duduk di samping Aluna. Sedangkan Naomi berdiri di depannya. Fika mengusap punggung Aluna, mencoba menenangkan Aluna saat ini

Aluna membuka tangannya. Memperlihatkan wajahnya yang penuh dengan air mata dan bisa di katakan sangat kacau. Aluna memeluk Fika yang duduk di sapingnya dengan masih sesekali menangis di pelukan Fika

"Lun tenangin diri lo dulu" ucap Naomi

"Lun cerita sama kita lo kenapa?" ucap Fika yg angkat bicara

"A..Atha" jawab Aluna yang masih sesenggukan

"Bener bener ya tuh anak" ucap Naomi dengan nada kesal

Aluna melepaskan pelukannya dari Fika. Ia mengusap air mata di wajahnya

"Tinggalin gue sendiri" ucap Aluna yang masih bergetar

"Lun.."

"Gue pengen sendiri. Plis tinggalin gue" ucap Aluna lagi

Fika dan Naomi saling pandang. Kemudian bangkit dari duduknya

"Kita tinggal Lun.. Lo tenangin diri lo dulu, nanti bel pulang kita kesini" ucap Naomi diangguki oleh Aluna

•••••

"Gila ya bang lo tuh gak peka banget jadi cowok" omel Putri

"Emang gue gak peka.! Napa lo.?" balas Atha

"Bukannya minta maaf malah dia lo caci maki. Sumpah ya spesies apa sih lo?"

"Nih nih nih.. Rasain nih" ucap Atha yang kemudian menjewer telinga Putri. Dibalas dengan erangan oleh Putri

"Sakit tauk" ucap Putri kesel

"Siapa suruh lo boongin gue. Bawa bawa cewek gila itu lagi" balas Atha murka

"Gue tau kok kemaren lo mau ngirim pesan minta maaf ke Kak Luna. Tapi gak jadi, karna gue tau gengsi lo tinggi bang" ucap Putri

"Jangan sotoy lo"

"Gue gak sotoy ya, emang kenyataan lo gengsi doang yang tinggi otak gak dipakek. Makanya jadi jomblo karatan" omel Putri

"Eh nyet kayak lo gak jomblo aja" ucap Atha

"Gua ma beda bang. Gue jomblo karna emang nyari yang pas di hati, gue juga gak gengsi tuh nyatain perasaan gue sendiri. Gak kayak orang di sebelah gue noh" sindir Putri

"Lo nyindir gue?" ucap Atha dingin

"Ya kalo lo ngerasa bagus lah.. Gak perlu capek capek jelasin" jawab Putri enteng

"Gilak ya" teriak Atha yang ingin menjitak adiknya, namun Putri segera di hindari dan lari dari amukan Atha

Aluna berjalan santai menuju gerbang keluar sekolah. Keadaan nya sudah lebih baik, Aluna juga lebih tenang di bandingkan tadi. Ia sudah berhenti menangis,namun masih terlihat kantung mata yg membengkak.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang