Ep. 41

1.3K 135 86
                                    

note : yang puasa sebaiknya jangan dibaca 🔞🙏

Hari ini eksekusi mati terhadap Jang Yeon Ri akan dilaksanakan. Sebanyak 7 penembak profesional menuju tempat eksekusi. Diantara mereka, satu pistol yang diisi dengan peluru asli. Cukup dengan sekali tembakan membuat tubuh Jang Yeon Ri jatuh ke tanah.

PM Moo menemui Lee Gon di ruang belajarnya.

"Pyeha..."

"Ada apa PM Moo?"

"Maafkan aku karena mempunyai sepupu jahat seperti Jang Yeon Ri. Aku tidak pernah berpikir dia wanita yang sangat jahat. Seorang pengkhianat Kerajaan. Untuk itu, aku akan mundur dari posisiku sebagai Perdana Menteri dan siap menerima hukuman dari Istana"

 Untuk itu, aku akan mundur dari posisiku sebagai Perdana Menteri dan siap menerima hukuman dari Istana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Satu orang yang berbuat, semua menerima akibatnya. Meskipun kau bekerja sangat jujur selama ini tapi kenyataan bahwa kau masih memiliki hubungan keluarga dengan Jang Yeon Ri membuatku tidak bisa menahanmu"

"Ye Pyeha..."

"PM Moo, terimakasih atas dedikasimu selama ini. Dan pengunduran dirimu, aku terima. Kau tidak boleh memasuki kota Busan lagi. Aku sangat menyesal atas itu"

"Terimakasih atas kemuliaan hatimu Pyeha. Aku akan selalu berdoa untuk kebahagiaanmu dengan Ratu Jeong dan semoga Ratu bisa segera mendapat pewaris"

PM Moo keluar dari ruangan Lee Gon dan membersihkan semua barang miliknya. Jo Yeong, Lady Noh, Seung Ah dan semua pelayan istana sedih dengan kepergian PM Moo. Kini posisi Perdana Menteri Corea untuk sementara kosong.

Yu Jeong Hwa, pelayan istana yang dirawat karena menenggak racun telah pulih dari sakitnya. Sesuai permohonan Tae Eul, Yu Jeong Hwa divonis hukuman penjara seumur hidupnya.

Jeong Tae Eul dan Lee Gon menghabiskan hari Minggunya dengan pergi berjalan-jalan. Mereka mengunjungi gereja dan berdoa bersama.

"Tuhan...tidak banyak yang aku minta. Tolong selalu jaga dan lindungi Jeong Tae Eul karena dia begitu berarti untukku. Biarkan kami hidup menua bersama, sehidup dan semati bersama"

"Tuhan...aku sangat ingin memberikan Lee Gon seorang anak meskipun harus kutukar dengan nyawaku sendiri. Aku sangat mencintainya dan ingin membuatnya bahagia. Tuhan, jikalau Engkau memang berkenan, kiranya Engkau dengarkan doaku, Tuhan"

Mereka berdua membuka kedua mata selesai berdoa.

"Apa yang kau doakan?" tanya Lee Gon

"Aku berdoa kepada Tuhan supaya kau mengajakku liburan. Kau terlalu sibuk mengurus negara"

"Mianhe" Lee Gon menunduk lesu

Jeong Tae Eul tertawa dan berkata bahwa dia hanya bercanda.

"Ayo kita ke kuil" ajak Tae Eul

"Kuil? Apa kau mau pindah agama?"

"Tidak. Hari ini aku ingin berdoa di tempat ibadah yang berbeda-beda"

The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang