Kasus pembunuhan pengacara yang sedang diselidiki oleh Koo Seo Gyeong masih belum mendapat titik terang. Kepolisian telah melakukan pengecekkan terhadap CCTV dan semua rekan dekat korban. Sidik jari di pisau juga tidak ditemukan. Tersangka sepertinya sudah sangat berpengalaman.
Satu orang yang dicurigai adalah kekasih pengacara, namun pengacara itu telah memiliki keluarga. Diduga wanita selingkuhan sang pengacaralah yang menjadi dalang pembunuhan. Karena tidak ada bukti, kasus ini cukup rumit. Kepolisian juga belum menemukan siapa selingkuhan dari pengacara itu.
Koo Seo Gyeong meminta laporan semua kasus yang sedang ditangani oleh pengacara. Jangmi dengan cepat mengerjakan tugas dari seniornya. Paginya, dia meletakkan setumpuk kertas diatas meja kerja Seo Gyeong. Seo Gyeong datang ke kantor mengecek kertas satu persatu.
"Jang Yeon Ji? Ternyata sekretaris kerajaan di dunia ini pernah melakukan pembunuhan terhadap temannya sendiri" gumam Seo Gyeong
"Jangmi"
"Ye sunbaenim"
"Kau ingat dengan Jang Yeon Ji? Bagaimana dia bisa bebas dari penjara?"
"Pengacaranya membawa bukti baru, hukuman lebih ringan dan dia dikenai denda lalu bebas. Apakah dia ada hubungan dengan kematian pengacara?"
"Aku belum bisa memastikan. Tapi yang jelas, pengacara ini membebaskan Jang Yeon Ji dari penjara. Aku akan menyelidiki hubungan mereka"
"Aku akan membantumu sunbaenim" kata Jangmi
"Carilah informasi dimana Jang Yeon Ji tinggal, dan siapa pemilik rumah itu"
Jangmi dengan penuh semangat melakukan yang seniornya perintahkan. Ponsel Seo Gyeong berdering. Dia mendapat panggilan video dari Ji Hoon.
"Chagi"
"Ne oppa, waeyo?"
"Aku mengambil cuti lebih awal. Akhir pekan ini aku bisa pulang"
"Daebak!! Jinjjayo? Kau tiba pukul berapa? Aku akan menjemputmu di bandara"
"Tidak perlu. Kau tidak boleh terlalu lelah Seo Gyeong. Aku bisa naik taksi"
"Ani...aku sekalian ingin membeli ice cream di toko dekat bandara"
"Bukankah di Seoul juga ada?"
"Disini rasa mint choco-nya berbeda dengan yang disana. Aku ingin makan dari toko sana"
Ji Hoon tertawa gemas mendengar ocehan dari Seo Gyeong.
"Lalu bagaimana kabar mincho kita? Apa dia baik-baik saja?"
"Tentu saja dia sangat baik karena aku memberinya makan sangat banyak. Uri Mincho sangat menyukai ayam goreng dua rasa"
"Uri Mincho atau kau sendiri?" goda Ji Hoon
"Tentunya kami berdua" Seo Gyeong memasang wajah cemberut
"Seo Gyeong, sebenarnya aku khawatir jika kau masih bertugas, menjadi polisi itu sangat berbahaya"
"Tenanglah oppa, aku akan selalu berhati-hati"
"Jika kau lelah bilang padaku, biar aku saja yang bekerja mencari uang. Dan kau, tugasmu hanya menghabiskan uangku dan bersenang-senanglah"
"Pria lain berkata pada wanita untuk tidak usah bekerja, biarkan dia di rumah menjaga rumah dan merawat anak mereka. Tapi kau malah menyuruhku menghabiskan semua uangmu"
"Karena aku mencari seorang istri,Ratu dan Permaisuri untukku, bukan pembantu atau baby sitter"
"Apakah semua pria di laut berkata seperti ini?" Seo Gyeong tersipu malu sebelum menutup teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)
FanfictionMelanjutkan kisah Lee Gon dan Tae Eul setelah Manpasikjeok kembali utuh