Hari Perayaan 2 tahun pernikahan Lee Gon dan Tae Eul tiba. Lee Gon hanya menitipkan pesan yang disampaikan oleh Seung Ah untuk wartawan. Dia mengucapkan banyak terimakasih pada rakyat corea yang selalu mendukungnya selama ini. Lee Gon juga meminta kepada rakyatnya untuk selalu mendoakan kebahagiaan dan kesehatan Ratu.
Rakyat Corea merasa iri dengan Ratu karena dia mempunyai suami yang sangat menyayanginya. Selama ini Lee Gon tidak pernah meminta kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Dia selalu memprioritaskan Kerajaan Corea dan Ratu, keduanya adalah nomor satu di kehidupan Lee Gon.
Bahkan Lee Gon mendirikan banyak rumah ibadah dengan nama Ratu. Memberikan bantuan untuk anak-anak kanker dengan uang pribadinya juga menggunakan nama Ratu. Semua kebaikan yang Lee Gon lakukan akan diberi nama Jeong Tae Eul.
Tidak ada perayaan apapun di dalam Istana. Meskipun Istana penuh dengan karangan bunga, itu seperti hiasan yang tak berguna. Tae Eul sedang duduk di dalam kamarnya. Menikmati cahaya sinar matahari yang menembus jendela memberikan kehangatan di wajahnya.
Akhir-akhir ini, Tae Eul kesulitan untuk tidur karena dia sering merasa mual dan sakit kram pada bawah perutnya. Jika biasanya dia bangun paling terakhir, kini dia sering melihat matahari terbit dari dalam kamar.
Lee Gon terbangun saat suara burung berkicau didekat jendela. Dia melihat Tae Eul yang sudah bangun sedang memejamkan mata menikmati sinar matahari.
"Kau sedang apa?"
"Mencari vitamin"
"Vitamin?"
"Berjemur dibawah matahari bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, itu yang kubaca di internet"
Lee Gon mentertawakan tingkah lucu Tae Eul. Dia turun dari ranjang dan mengambil mantel dan syal milik Tae Eul dari lemari.
"Aku akan menunjukkan padamu cara menikmati sinar matahari"
Lee Gon membantu Tae Eul memakaikan mantel dan melipat syal di lehernya. Dia meletakkan tangannya di pundak dan lutut Tae Eul. Lee Gon menggendong wanita itu.
"A..apa yang kau lakukan! Aku bisa berjalan sendiri atau bawakan saja kursi roda"
"Diam atau kau bisa jatuh"
Tae Eul terdiam dan menuruti perintah Lee Gon. Dia takut jatuh jadi dia mengalungkan tangannya ke leher Lee Gon. Lee Gon membawanya keluar kamar. Pengawal yang berjaga diluar kamar kaget dan segera mengikuti Raja dan Ratu mereka dari belakang.
Pelayan Istana yang sedang bersih-bersih membungkuk memberi hormat. Saat Lee Gon dan Tae Eul menjauh, mereka tersenyum histeris satu sama lain karena iri melihat pasangan kerajaan yang sangat romantis.
Jeong Tae Eul terus menatap wajah Lee Gon. Disini dia bisa melihat jelas raut wajah Lee Gon yang letih dan sedih. Dia sadar Lee Gon pasti jauh lebih menderita saat melihat kondisinya sekarang. Tae Eul merasa bersalah karena bersikap egois tanpa mempedulikan perasaan Lee Gon.
Lee Gon menatap Tae Eul dan menghentikan jalannya. Dia mengecup kening Tae Eul lalu tersenyum dan berjalan lagi.
"Ya!! Pengawalmu bisa melihat kita"
"Aku tidak peduli. Itu salahmu karena terus menatap wajah tampanku seperti ini"
"Cihh! Tak kusangka" Tae Eul kehabisan kalimat.
Tapi Lee Gon memang benar, Tae Eul memandangi wajah Lee Gon dan dia memang sangat tampan. Jadi dia tidak ingin meributkan hal itu.
Lee Gon mendudukkan Tae Eul di kursi taman dan dia berlutut didepan Tae Eul.
"Duduklah disampingku! Kau seorang Raja, tidak baik jika mereka melihat Rajanya berlutut seperti ini"
"Untuk saat ini aku hanyalah suamimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)
Fiksi PenggemarMelanjutkan kisah Lee Gon dan Tae Eul setelah Manpasikjeok kembali utuh