Seorang perawat keluar dari kamar Tae Eul setelah melepas semua selang dan kabel dari tubuh Tae Eul dan hanya menyisakan infus yang masih terpasang ditangannya.
"Lee Gon kau kembalilah ke istana, berada disini berbahaya jika ada yang mengenalimu" Tae Eul berkata sambil mengalihkan pandangannya meskipun sebenarnya dia ingin Lee Gon selalu berada disampingnya.
"Maka aku akan memperkenalkan diriku adalah Raja dari kerajaan Corea" jawab Lee Gon datar
"Ya! Kau....! Aku harus berkata seperti apa supaya kau mengerti" Tae Eul memukul lengan Lee Gon dengan keras
"Astaga..bagaimana bisa kau memukulku padahal tanganmu masih diperban"
"Jangan berlebihan, tanganku yang sakit sebelah kanan. Tangan kiriku masih cukup kuat untuk memukulmu"
Tae Eul tertawa dan Lee Gon hanya bisa tersenyum melihat Tae Eul yang tertawa ceria seperti tidak ada kejadian buruk menimpa sebelumnya.
"Tuan Lee titik titik tolong panggilkan suster. Wah...aku ingin keramas dan membasuh wajah ckckck"
Kalau saja Tae Eul tidak sakit dia pasti sudah memenggal lehernya berkali-kali karena dia selalu berkata tidak sopan kepada seorang Raja. Lee Gon menyadari bahwa wibawanya sebagai seorang Raja runtuh jika dia berhadapan dengan Jeong Tae Eul.
"Khusus hari ini perawatmu adalah aku. Aku akan membantumu berkeramas"
"Heol..apakah kau bisa?"
"Akan kucoba" Lee Gon berdiri mengambil baskom dan mengisinya dengan air.
Jeong Tae Eul duduk diatas ranjang sambil menyipitkan mata dan memainkan hidungnya keatas saat Lee Gon membasuh wajahnya dengan handuk lembut. Dia terlihat seperti seekor kelinci. Karena gemas, Lee Gon mencubit pipi Tae Eul dan Tae Eul berteriak kaget.
"Yak! Kau mau kubunuh?" Tae Eul berkata sambil melotot, matanya yang sipit dia buka sangat lebar
"Diamlah..kau akan kedinginan jika lama-lama terkena air, aku harus cepat menyelesaikannya" Lee Gon menjawab dengan lembut sambil tersenyum memandangi Tae Eul
Kini giliran rambut Tae Eul. Rambut hitam panjang yang bergelombang itu dia basuh dengan air hangat lalu mengeringkannya dengan hairdryer.
Lee Gon duduk disamping ranjang Tae Eul sambil menyisir rambut wanita itu dengan pelan.
"Gomawo, Lee Gon" Tae Eul tersenyum pada Lee Gon dan mencium keningnya.
Lee Gon yang masih terkaget lalu mengusap rambut Tae Eul hingga membuatnya berantakan. Mata Tae Eul melotot dan bibirnya melongo, mereka berdua tertawa.
Dokter yang memeriksa Tae Eul berkata jika dia sudah boleh pulang besok. Jeong Do In baru tiba di Rumah Sakit setelah pulang dari rumah sambil membawa baju ganti untuk puterinya. Dia masuk ke ruang perawatan dan melihat teman pria puterinya masih berada disana.
"Terimakasih sudah menjaga puteriku. Aku bahkan lupa belum menanyakan namamu. Siapa namamu?"
"Aaakkkk!!!" Tae Eul tiba-tiba berteriak hingga membuat Lee Gon dan Jeong Do In menghampirinya
Tae Eul dengan sengaja menggerakkan dengan keras tangannya yang masih diperban supaya muncul rasa sakit dan mengalihkan perhatian Ayahnya kepada Lee Gon tentang asal usulnya. Akibat dari itu dia merintih kesakitan dan Ayahnya buru-buru memanggil suster. Beberapa menit kemudian dokter datang dan mengecek tangan Tae Eul yang ternyata luka bekas operasinya sobek.
"Ck!! Anak bodoh! Kenapa kau bisa seceroboh ini!" Jeong Do In memarahi Tae Eul setelah dokter selesai menjahitnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)
FanfictionMelanjutkan kisah Lee Gon dan Tae Eul setelah Manpasikjeok kembali utuh