Ep. 48

1.1K 119 11
                                    

"Benarkah Tuhan merestui kita?"

-
-
-

Ji Hoon mulai khawatir saat ponsel Seo Gyeong tidak aktif seharian. Dia meninggalkan pesan agar Seo Gyeong segera menelponnya kembali saat dia membuka ponselnya nanti.

Na Ri dan Eun Sup berkunjung ke Rumah Sakit. Disana, Jeong Do In menjaga putrinya seorang diri. Jeong Do In bertanya kepada mereka tentang siapa kekasih putrinya itu.

Ayah Tae Eul adalah seorang ayah dengan pemikiran luas. Dia tidak berniat memarahi kekasih anaknya, justru dia merasa senang karena putrinya memiliki seorang pacar. Sejak kecil putrinya selalu berteman dengan anak laki-laki, namun dia tidak pernah berpacaran.

Jika saja putrinya berkata jujur jika dia memiliki pacar, Jeong Do In bisa saja dengan cepat menikahkan mereka. Tapi perasaan sedih menyelimuti diri Jeong Do In saat putrinya itu harus kehilangan calon bayinya.

Jeong Do In membuka tas selempang hitam merk Lemaire seri Croissant Crossbody Bag milik Seo Gyeong. Dompet, ponsel, gelang karet, borgol, lipbalm dan kartu identitas memenuhi isi dari tas itu. Dia menyalakan ponsel Seo Gyeong dan saat yang bersamaan, semua pesan dari Ji Hoon masuk.

Puluhan panggilan tak terjawab dari pemilik kontak nama 'Oppa Ji Hoon'. Di saat yang bersamaan, pemilik nama Ji Hoon itu menelpon kembali ponsel Seo Gyeong.

"Halo, chagia? Mengapa ponselmu seharian mati?"

"Halo, apakah kau Ji Hoon?"

Ji Hoon yang kaget mendengar suara pria dari ponsel Seo Gyeong mengernyitkan dahinya.

"Ya benar, aku Ji Hoon. Maaf kau siapa? Dimana Seo Gyeong?"

"Seo Gyeong? Siapa dia?" ayah Tae Eul balik bertanya

Ji Hoon lupa jika Seo Gyeong di dunia ini menjadi Tae Eul. Itu karena dia kaget dengan suara seorang pria dan dia tidak bisa berpikir jernih.

"Ah, maksudku Gyeongchal* pemilik ponsel ini"

*gyeongchal : polisi

Ayah Tae Eul mengangguk mengerti dan berkata jika putrinya dirawat di Rumah Sakit. Angin dingin menerpa tubuh Ji Hoon.

"Bagaimana kondisi Seo Gyeong dan bayinya sekarang?"

Berada di tengah laut, Ji Hoon merasa dia adalah pria paling buruk di dunia ini.

- Kerajaan Corea-

Lee Gon tak sedetikpun meninggalkan ruangan Tae Eul. Toko bunga di Kerajaan Corea terlihat sangat sibuk. Itu karena mereka mendapat banyak pesanan untuk sang Ratu.

Bagi Lee Gon sekarang adalah kesembuhan Tae Eul. Sejak awal dia menikahi Tae Eul bukan karena menginginkan pewaris. Dia hanya mencintai Tae Eul saja. Dia tidak peduli dengan pewaris, Lee Gon bahkan bisa saja menunjuk Perdana Menteri sebagai pewarisnya. Perkataan Raja adalah sebuah hukum.

Namun sebagai seorang istri, tentu Tae Eul ingin segera memberikan Lee Gon seorang anak. Dia semakin tertekan dengan posisi Lee Gon sebagai Raja yang membutuhkan pewaris Kerajaan.

Tae Eul mulai bangun dari tidurnya. Aroma Rumah Sakit mengganggu penciumannya. Dia membuka matanya saat Lee Gon tertidur duduk disisi kanannya.

Dia mengingat terakhir kali dia kesakitan pada perutnya. Matanya membesar memikirkan apa yang terjadi padanya setelah itu.

"Lee Gon"

Tae Eul menyentuh tangan Lee Gon dan membuat pria itu terbangun. Lee Gon berdiri dan memeriksa tubuh Tae Eul. Dia bertanya kepada istrinya apakah ada yang sakit.

The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang