Lady Noh menggelengkan kepalanya selepas dari ruang kerja Lee Gon. Dia memanggil salah satu staff Istana yang berjaga untuk menyuruhnya membuat kudapan manis terbuat dari kenari. Staff itu dengan cepat berlari ke dapur Istana dan menyampaikan pesan Lady Noh.
Dapur Istana dengan sigap membuat kue kenari berisi coklat, disana orang biasa menyebutnya Hodu-gwaja. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk membuat kudapan itu. Lady Noh datang saat kue kenari telah siap. Pelayan Istana menunjukkan Hodu-gwaja pada Lady Noh.
"Baunya sangat enak. Pyeha pasti menyukainya"
Lady Noh membawa Hodu-gwaja ke ruangan Lee Gon. Seorang pelayan membungkuk dan mencicipi sedikit kue yang dia sajikan untuk Lee Gon.
"Dapur Istana telah bekerja keras membuatnya. Dari aromanya kau pasti bisa menebak sangat enaknya kue ini" kata Lady Noh.
"Tunggu. Dapur Istana yang membuat ini?"
"Apa ada masalah?" Lady Noh menaikkan alisnya.
Lee Gon melihat piring itu dan menggesernya menjauh dari dirinya.
"Untuk kau saja"
"Bukankah Pyeha tadi meminta Hodu-gwaja? Lalu mengapa sekarang menolaknya?"
"Aku ingin kue kenari dari toko Hakwa Hodo Gwaja di dekat stasiun Cheonan yang buka sejak tahun 1934 oleh pemiliknya Sim Bok Sun. Kue kenari disana terkenal lezat"
"Aigo kepalaku..." keluh Lady Noh.
Lee Gon menekan tombol pada telepon kantornya.
"Yeong-ah, kuberi kau tugas khusus"
"Pergilah ke Cheonan, belikan aku kue kenari dari toko Hakwa Hodo Gwaja dekat stasiun. Jangan beli di tempat lain" sambung Lee Gon.
"Ye? Cheonan??" Jo Yeong menaikkan suaranya.
"Jarak Busan ke Cheonan hanya 253km, kau bisa naik kereta selama 3,5 jam atau mengemudi selama 5 jam. Jika kau berangkat sekarang, besok pagi aku bisa memakan kue kenari itu. Hati-hati di jalan Kapten Jo" tutup Lee Gon.
Jo Yeong belum sempat mengeluarkan suara namun panggilannya telah diakhiri. Dia menghela nafas sangat panjang.
Lady Noh keluar membawa kembali kue kenari yang ditolak Lee Gon. Dia berpapasan dengan Tae Eul di lorong Istana.
"Bagaimana kabar Hwanghu-mama hari ini?"
"Baik. Aku baru saja berjalan keliling taman dengan Seung Ah. Apa yang kau bawa Noh Sanggung?"
"Pyeha berkata ingin kue kenari jadi dapur Istana membuatkannya, tapi ternyata dia ingin kue kenari dari Cheonan. Sekarang Kapten Jo berangkat kesana"
"Cheonan??? Itu sangat jauh dari Busan"
"Benarkan? Entah apa yang ada dipikiran Pyeha. Astaga kepalaku....astaga jantungku..."
Tae Eul melihat piring diatas troli makanan yang di dorong pelayan di belakang Lady Noh.
"Jadi tidak ada yang memakan kue kenari itu kan? Berikan padaku, aku ingin memakannya"
Tae Eul membawa godu-hwaja ke kamarnya. Dia mulai menyalakan laptop dan melihat CCTV lalu lintas kota Busan. Dia mulai bosan karena Lee Gon melarangnya keluar Istana jika tak ada keperluan penting.
Jo Yeong mengoceh dalam hati karena perintah Lee Gon sebenarnya bukan dari tugasnya. Meski begitu dia selalu menuruti semua perintah Lee Gon. Bahkan jika Lee Gon menyuruhnya lompat dari jurang, sepertinya Jo Yeong akan melakukannya dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)
Fiksi PenggemarMelanjutkan kisah Lee Gon dan Tae Eul setelah Manpasikjeok kembali utuh