Ep. 22

1.5K 133 31
                                    

Sinar matahari pagi menembus korden ruangan kamar itu. Lee Gon membuka mata dan melihat wajah Tae Eul tidur disampingnya dengan satu tangan melingkar ditubuhnya. Wanita itu menggeliat maju saat Lee Gon menarik tubuh Tae Eul kedalam pelukannya. Lee Gon mengecup dengan lembut kening Tae Eul sambil membelai rambut panjangnya. Tae Eul yang terbangun membuka matanya karena sentuhan itu dan mengubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap, dia mengangkat kepalanya tepat didepan dada Lee Gon.

"Wae? Kau tidak tidur?" Tae Eul berkata dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka

Lee Gon tersenyum dan mencubit pelan pipi Tae Eul dengan gemas.

"Bagaimana bisa aku tidur dan melewatkan pemandangan indah ini"

"Jangan bercanda!" Tae Eul membuka matanya dan memegang pipinya

Lee Gon maju mengecup bibir Tae Eul

"Bibirmu terlihat kering di pagi hari jadi aku memberikan pelembab untuknya"

"Dan ini morning kiss dariku" lanjut Lee Gon

Tae Eul yang masih terdiam hanya melihat kedua manik Lee Gon yang mengarah ke bibirnya lagi. Dia terlihat seperti orang kelaparan dan ingin memakan habis semua bibir Tae Eul. Untuk kedua kalinya bibir Lee Gon mendarat di bibir Tae Eul dan dia mengulumnya dengan lembut. Tae Eul membalas ciuman itu sambil mengalungkan kedua tangannya ke punggung Lee Gon.

Selimut yang menutupi tubuh mereka semalam terlepas bersamaan ketika Lee Gon bangun dan mengubah posisi tubuhnya berada diatas Tae Eul.

"Apa kau tidak merasa lelah? Tidurmu hanya 3 jam semalam" tanya Lee Gon setelah memutuskan bibir mereka

"Saat mengintai penjahat bahkan tidurku hanya beberapa menit didalam mobil"

Tae Eul tersenyum dan itu membuat Lee Gon melanjutkan ciumannya lebih dalam lagi. Bibirnya memindai setiap senti dari kulit putih seorang Jeong Tae Eul dan terlihat sisa semalam perbuatan Lee Gon yang masih membekas dibeberapa bagian tubuhnya.

"Sepertinya kau membutuhkan syal untuk keluar dari kamar ini" goda Lee Gon sambil mengamati tubuh Tae Eul

"Mwo?? Kau gila!" teriak Tae Eul

"Aku akan membalasmu!" Tae Eul tersenyum licik dan mencumbu leher Lee Gon

Mereka melanjutkan cerita cinta semalam dengan dihiasi selimut yang jatuh, seprei berantakan dan pakaian yang berserakan di lantai sebagai saksi bisu atas dua insan yang sedang dimabuk cinta itu.

---

-Pangkalan Militer Angkatan Laut Republik Korea Selatan

"Lapor Kapten! Kapal asing penangkap ikan milik China terpantau mendekati garis perbatasan"

"Sambungkan komunikasi dengan Menteri Kelautan sekarang juga" sahut seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan nama Lee Ji Hoon di papan namanya

Ji Hoon merebahkan tubuhnya di kursi dan melepas topi berwarna putih. Hari itu sangat melelahkan untuknya. Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah, sesuai dengan hukum kelautan di Republik Korea Selatan kapal asing yang masuk perbatasan dan mengambil ikan disana tanpa surat ijin maka kapal akan ditenggelamkan dan awak kapal diproses hukuman pengadilan.

Menjaga laut Republik Korea Selatan adalah tanggungjawabnya. Angin laut menerpa rambut Ji Hoon dan dia menarik nafas dalam-dalam.

"Aku bosan melihat laut berminggu-minggu. Bahkan aku sudah lupa bagaimana bentuk dari jalanan kota"

Ji Hoon bergumam sendiri karena sebagai seorang Kapten, dia tidak mungkin mengeluh ke bawahannya.

Dia membuka handphone dan melihat 1 garis sinyal. Meskipun kapal memiliki penguat sinyal, tetapi terkadang sinyal masih tidak stabil saat ditengah laut

The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang