Seo Gyeong selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kematian ibunya. Sebagai seorang anak dia merasa tidak pernah memperhatikan ibunya karena sibuk mengintai dan mengejar penjahat hingga jarang pulang ke rumah.
Perkataan Koo Seo Ryeong yang menyebut jika dia bukan anak ibunya dan hanyalah seorang anak adopsi tentu menyakitkan.
Seo Gyeong memutuskan untuk mengemasi pakaiannya. Dia sedih jika mengingat ibu yang dia sayangi telah tiada. Sudah tidak ada alasan lagi Koo Seo Gyeong tinggal di rumah itu.Sejak kecil Seo Gyeong dan Koo Seo Ryeong tidak pernah akur. Seo Gyeong kecil selalu mengalah kepada Koo Seo Ryeong. Dia bisa bertahan karena ibunya yang selalu membela Seo Gyeong. Karena itulah Seo Ryeong kecil selalu merasa cemburu pada Seo Gyeong. Koo Seo Ryeong merasa jika ibunya lebih menyayangi anak angkatnya daripada anak kandungnya.
"Karena aku rakyat yang setia, aku akan tetap bersamamu Pyeha"
Seo Gyeong melepas semua gambar Raja
Lee Gon di dinding kamarnya dan memasukkannya kedalam koper.
Dengan langkah berat dia meninggalkan rumah itu.Kini Seo Gyeong tinggal di apartemen kecil di daerah Busan. Mulai saat ini dia akan hidup sendiri lagi seperti saat sebelum ibu Koo Seo Ryeong menjadikan dia bagian dari keluarganya.
---
-Istana Busan-
Minggu pagi..
Jeong Tae Eul bangun lebih pagi meninggalkan Lee Gon yang masih terlelap disampingnya dan mengendap-endap menuju dapur mencari air minum.
"Nona Jeong kau sudah bangun"
Tae Eul kaget saat pintu dapur dibuka, yang ternyata adalah Lady Noh. Lady Noh menghampiri Taeu Eul.
"Kau tidak perlu mengendap-endap seperti ini karena kau bukan pencuri" kata Lady Noh
Jeong Tae Eul yang masih kaget lalu menyadarinya.
"Ah kau benar, mengapa aku bersembunyi seperti seorang penjahat"
Lady Noh lalu mengajak Tae Eul untuk duduk dan berbicara. Dia berkata jika dia sudah tahu Jeong Tae Eul berasal darimana. Dan dia bercerita tentang Manpasikjeok yang membawanya kesini.
"Memang benar, dua dunia tidak boleh tercampur. Tapi kau harus bisa memahami kalimat ini. Akulah contohnya"
Jeong Tae Eul sedikit terkejut dengan pengakuan Lady Noh yang secara tiba-tiba.
"Maafkan aku membuatmu terkejut. Tapi kumohon padamu, Pyeha tidak punya saudara untuk menggantikan tahta. Jika begini bagaimana nasib kerajaan ini. Aku tahu jika kau memiliki keluarga, teman dan pekerjaan disana, tapi semoga kau bisa mengerti ini sedikit Nona Jeong"
Lady Noh meninggalkan Jeong Tae Eul yang masih terdiam tanpa sepatah katapun. Tae Eul merasa tertohok dengan semua perkataan Lady Noh. Perasaan bersalah kembali menyelimuti Tae Eul
Pintu dapur kembali terbuka dan muncul seorang pria tinggi dengan baju tidur kimono berbahan sutera dan berwarna navy
"Aku mencarimu hampir ke penjuru istana. Bagaimana bisa kau bangun lebih awal dan meninggalkanku sendirian"
Lee Gon mengomel setelah melihat Tae Eul duduk di meja makan dapur. Tae Eul hanya melirik Lee Gon dan kembali mengalihkan pandangannya
"Apakah kau lapar? aku akan memasakkan sarapan untukmu" tanya Lee Gon
Tae Eul meminum air dihadapannya dan meletakkan gelas diatas meja.
"Tidak perlu, aku tadi hanya haus dan mengambil air. Aku akan kembali ke kamar, apa kau sudah mandi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)
FanficMelanjutkan kisah Lee Gon dan Tae Eul setelah Manpasikjeok kembali utuh