-Republik Korea-
Ji Hoon kembali ke Pangkalan Militer Republik Korea karena libur cutinya sudah berakhir. Dia terlihat duduk di kursi ruang kendali kapal. Tangannya memegang sebuah buku dan wajahnya terlihat fokus membaca
"Bagaimana liburanmu kali ini?"
Suara letnan Choi Ji Taek mengagetkan Ji Hoon yang tengah fokus pada bukunya
"Ah, ya. Tentu menyenangkan, eomma selalu memasakkanku banyak makanan padahal kami hanya tinggal berdua" kata Ji Hoon lalu menutup bukunya
"Apa kau suka buku fiksi ilmiah?"
Choi Ji Taek bertanya setelah melihat buku tebal berwarna biru dengan judul 'Parallel Worlds' tulisan dari Michio Kaku yang dipegang oleh Ji Hoon
"Dunia semesta ini menyimpan banyak rahasia yang tidak diketahui manusia"
"Sepertinya kau baru bangkit lagi dari kematian" canda Choi Ji Taek
Ji Hoon tertawa mendengar lelucon dari seniornya
"Jangan habiskan waktumu dengan membaca dongeng sendirian. Menikahlah lalu bacakan dongeng untuk anakmu" kata
Choi Ji Taek"Kau berpikiran seperti orangtua" senyum Ji Hoon
"Itu karena aku memang sudah tua!! Hei... mau kukenalkan dengan keponakanku?"
"Tidak mau. Aku sudah mengenal seorang wanita cantik, dan ini bukti bahwa dia sudah masuk ke hatiku"
Ji Hoon mengangkat buku 'Parallel Worlds' ditangannya dan menunjukkannya pada Choi Ji Taek
"Seorang penulis??" tanya Choi Ji Taek dengan suara keras
"Hahahaaa...bukan" Ji Hoon tidak bisa berhenti tertawa mendengar jawaban dari pria disampingnya ini
"Dia sangat cantik dan imut saat tersenyum" sambung Ji Hoon
"Murid sekolah?? Boy! umurmu sudah berkepala 3 jangan coba-coba untuk..."
Belum selesai Choi Ji Taek berkata dan dipotong oleh Ji Hoon
"Bukan...dia seorang polisi"
"Hmm....kupikir wanita cantik berambut panjang dengan riasan, dress, tas mahal dan sepatu heels adalah tipemu"
"Aku tidak pernah tertarik dengan wanita seperti itu bahkan seorang Miss Korea pun"
Bayangan Seo Gyeong saat tersenyum melintas berkali-kali dalam kepala Ji Hoon. Dia sangat merindukannya tetapi hanya bisa menunggu takdir untuk mempertemukan mereka kembali
---
Siang harinya Lee Gon menyuruh Jo Yeong untuk menemani Tae Eul bertemu dengan Seo Gyeong. Lee Gon tidak bisa ikut karena orang-orang bisa langsung mengenalinya. Tiba di apartemen Seo Gyeong, Jo Yeong dan Tae Eul masuk kedalam. Seo Gyeong meminta maaf pada Tae Eul karena dia berpikir jika keberadaannya di Kerajaan Corea, Pyeha dan Tae Eul tidak bisa bersatu
"Jangan salahkan dirimu, kau tidak bersalah"
Tae Eul menggenggam kedua tangan Seo Gyeong. Aneh bagi Tae Eul dia seperti menggenggam tangannya sendiri
"Aku dan Pyeha hanya memilih menjalani takdir yang memilih kami"
"Tapi kau juga terlalu egois Jeong Tae Eul. Bagaimana bisa seorang Raja tidak menikah dan tidak punya penerus? Apakah kau ingin menghancurkan Kerajaan Corea? Jika kau memang tidak ingin menikah maka biarkanlah Pyeha mempunyai Ratu dan kau hanya akan menjadi wanita simpanannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)
FanfictionMelanjutkan kisah Lee Gon dan Tae Eul setelah Manpasikjeok kembali utuh