Ep. 55

1K 113 56
                                    

Perasaan resah dan gelisah menyelimuti diri Tae Eul saat dia mengamati alat tes kehamilan yang dia pegang. Satu garis terlihat samar dan disusul satu garis lagi dengan jelas. Alat tes kehamilan itu menunjukkan dua garis berwarna merah.

Tae Eul tertegun beberapa detik sebelum dia menyadari apa yang terjadi. Matanya berbinar terang dan senyum mengembang di bibirnya.

"LEE GON AKU HAMIL!!!"

Dia membawa testpack itu dan berlari kegirangan ingin menunjukkannya pada suaminya. Lee Gon membelalakkan mata saat melihat Tae Eul berlari kearahnya.

"HATI-HATI!"

Tae Eul tersenyum sangat manis, mata Ratu Corea ini seolah ikut berpijar secara cantik dan membuat siapa saja menyukai senyumnya.

"LEE GON INI DUA GARIS, KAU TAHU ARTINYA?"

Nafas Tae Eul sedikit terengah-engah karena terlalu bersemangat.

"Kau seperti Tae Eul yang kukenal saat memanggilku dengan nama" canda Lee Gon.

"Ah itu...Aku tidak terbiasa memanggilmu Pyeha"

"Kau memang tidak pernah menghormatiku"

"Aku hamil" potong Tae Eul.

"Aku tahu, itu hadiah yang kumaksud"

"Ya! Para istri seharusnya memberi kejutan untuk suaminya. Tapi kau malah memberiku alat tes kehamilan lebih dulu" protes Tae Eul.

"Karena aku adalah Raja"

Lee Gon meraih Tae Eul kedalam pelukannya. Dia mengusap lembut pundak istrinya.

"Hwanghu...terimakasih untuk semuanya. Jaga dirimu untukku"

---

Untuk memastikan kesehatan kandungan Ratu, tim Dokter Istana membawa alat USG. Usia kandungan menginjak umur 8 minggu. Karena sebelumnya Tae Eul memiliki riwayat kehamilan ektopik (hamil diluar kandungan) yang mengharuskan janinnya diangkat, kini tim Dokter Istana lebih memberi pengawasan ketat untuk Tae Eul.

Hasil pemeriksaan menunjukkan semuanya normal. Tae Eul hanya diminta untuk tetap menjaga pola makan dan tidak boleh stres.

"Apakah cukup aman jika kami berhubungan intim?"

"Ehem!" Tae Eul berdehem.

"Berhubungan intim saat kandungan masih muda tidak dilarang. Asalkan nyaman dan aman, tidak akan membahayakan janin"

"Tidak akan menusuk janinnya kan?" tanya Lee Gon.

Tae Eul menginjak kaki Lee Gon dan memasang wajah tersenyum paksa.

"Prof. Hwang selera humor Pyeha sangat besar bukan?" Tae Eul menahan malu.

"Tidak Pyeha. Itu tidak bisa menjangkau janin..."

"Ah, Kurasa kita sudahi saja pemeriksaannya. Aku akan menjaga pola makanku" potong Tae Eul.

"Prof. Hwang bagaimana dengan gaya yang aman? Apakah janinnya aman jika terkena goncangan cepat?"

"YAK! KIM GAEDDONG!!"

---

Sudah dua jam berlalu Tae Eul masih menyembunyikan wajahnya dibalik bantal. Segelas susu yang dibawakan Lady Noh sudah tak hangat lagi.

"Tae Eul..."

Tae Eul diam tak menghiraukan Lee Gon.

"Tae Eul, kau marah? Aku minta maaf"

Tae Eul melempar bantalnya dan memelototi Lee Gon. Pria itu menelan ludah ketakutan.

"Yaish!! Bagaimana bisa mulutmu bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan frontal seperti itu? Apa tidak ada remnya??"

The King : Eternal Monarch (When it's fate, there are no coincidences)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang