9. Curiousity

26.5K 4.7K 166
                                    

Setelah bertemu dengan Gavel beberapa hari yang lalu, Amore tak bisa berhenti memikirkan apa yang dikatakan olehnya. Jadi, Amore penasaran dengan pedang terkutuk yang kini tertanam dalam tubuhnya, jadi dia mencari tahunya dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan benda terkutuk.

Benda terkutuk itu sebenarnya adalah artefak sihir, namun berubah menjadi artefak terkutuk karena pemakainya telah memakai benda tersebut untuk sesuatu yang jahat dan melukai manusia.

Amore berada di perpustakaan yang berada di kastil Bourche selama beberapa hari belakangan ini untuk mencari tahu lebih banyak. Dia bahkan mengorbankan waktu latihan berpedangnya dan hobinya membaca novel demi mencari tahu lebih banyak tentang artefak terkutuk.

Amore menatap tato pedang di tangan kirinya. Selama ini dia sudah mencari tahu sendiri dan mencoba berbagai hal untuk mengendalikan pedang tersebut, tapi sama sekali tidak ada hasil. Bahkan dia tak mampu untuk membuat pedang tersebut keluar dari tubuhnya bahkan sekali.

Sepertinya yang bisa membantunya hanya Gavel. Dia harus menghubungi laki-laki itu. Tapi... Sejujurnya dia tak mau berurusan dengannya. Sama halnya berhubungan dengan Putra Mahkota, Walden. Jika Walden mendekatinya, itu akan berbahaya bagi keseimbangan kekuatan di Myron. Itu bisa menjadi perang saudara yang tidak diinginkan semua orang. Namun jika Amore berurusan dengan Gavel yang memiliki reputasi buruk seperti dirinya yang dicap sebagai sampah bukankah itu akan semakin buruk? Apalagi Ayahnya telah memperingatkannya agar tidak mendekati kedua orang itu.

Tapi, satu-satunya orang yang mungkin bisa membantunya untuk menangani pedang terkutuk ini hanya Gavel.

"Maafkan aku ayah, kurasa aku harus mendekatinya." Gumam Amore akhirnya memutuskan untuk bertanya pada Gavel.

Amore pikir itu tidak apa-apa. Lagi pula dia dicap sebagai Putri Marquiz si sampah, itu tidak akan berpengaruh banyak jika dia berhubungan dengan Grand Duke yang bereputasi buruk dan dianggap sebagai pembunuh berdarah dingin. Paling-paling julukannya berubah menjadi sesuatu yang lain. Si sampah dan si monster mungkin?

Yah itu tidak penting. Amore bahkan tidak perduli.

Kalau dipikir-pikir Amore sekarang ingat. Selain Kenneth dan Walden, Gavel juga salah satu karakter yang memiliki ketertarikan pada Violett. Namun karakternya bukanlah karakter utama seperti Kenneth dan Walden. Dia menjadi karakter sampingan yang menjadi kunci untuk menghentikan karakter antagonis, yaitu Victoria.

Victoria yang telah meracuni Violett tertangkap basah dan dibunuh ditempat oleh Gavel saat itu. Bahkan Raja tak bisa melakukan apapun terhadap insiden itu. Raja hanya memperingatkan Gavel dan menghukumnya agar tak menginjakkan kaki di wilayah lain selain wilayah miliknya selama satu tahun. Itu hanyalah hukuman ringan yang bisa diberikan Raja untuknya. Jika lebih dari itu, mungkin Gavel akan melawan dan melakukan kudeta yang akan membawa bencana dan pertumpahan darah di Myron.

Amore menutup bukunya dan berdiri meregangkan tubuhnya yang kaku. Sudah berhari-hari dia berkutat di depan tumpukan buku untuk mencari tahu tentang artefak terkutuk yang bersemayam ditubuhnya.

"Uh, sepertinya aku harus kembali berlatih. Tubuhku terasa sangat kaku." Amore memutar-mutar lengannya dan kembali merapihkan buku-buku yang dia baca ke tempat semula.

Petugas perpustakaan yang menjaga perpustakaan keluarga Bourche menyapa Amore ketika melihat gadis itu berjalan ke arah pintu keluar. Amore tersenyum ramah menganggapi laki-laki tua itu dan keluar. Amore langsung pergi ke kamarnya dan meminta Maria untuk menyiapkannya baju latihan.

"Nona, sebaiknya istirahat dulu. Kau bekerja terlalu keras." Saran Maria khawatir. Dia menyaksikan sendiri perubahan sifat Nonanya yang sebelumnya hanya tergila-gila pada Tesar kini menekuni berbagai macam hal baru. Mulai dari berpedang, selera makanan, pakaian, bahkan sekarang membaca buku. Ini sangat mengejutkan baginya. Dia senang karena akhirnya Nonanya sadar dan tak menyia-nyiakan waktunya hanya untuk laki-laki brengsek yang bahkan tak pantas untuk Nonanya. Tapi menurutnya perubahan ini juga terlalu drastis. Terkadang Maria berpikir, apakah Amore yang saat ini benar-benar Nonanya?

Trash LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang