17. Midnight Stroll

20.5K 3.8K 64
                                    

Amore menatap dengan bingung Mr. Roman yang tengah sibuk memilih model baju pertunangan yang sesuai untuknya. Laki-laki itu adalah designer paling top dan terkenal di kerajaan Myron. Dia mengukur ukuran lingkar pinggang, pinggul, dada, bahkan bahu untuk menyesuaikan pakaian Amore. Tak hanya Amore, Gavel juga melakukan hal yang sama demi baju yang akan dipakainya di hari pertunangan.

"Aku membawa beberapa contoh model baju untukmu Lady, sekarang kau harus mencobanya." Roman menyodorkan beberapa gaun berwarna putih, dan hijau pastel padanya. Dengan sigap Maria langsung mengambilnya dan menarik lengan nonanya untuk berganti dan mencobanya satu persatu.

Amore mencoba gaun pertama yaitu gaun putih yang bagian dadanya sangat terbuka sehingga belahan dadanya terlihat dan menunjukkan kesan seksi. Saat dia menunjukkannya pada Gavel dan Kenneth keduanya langsung terbelalak kaget.

"Terlalu terbuka!" Protes Gavel tak suka.

"Itu terlalu seksi kak, jangan pakai itu." Kenneth juga tak menyukainya dan ikut protes.

Amore mengangkat bahunya dengan cuek, "Kupikir baju ini cantik. Benar kan Mr. Roman?" Amore meminta persetujuan laki-laki dengan gaya feminin itu.

Roman yang ditanyai terlihat serba salah, karena saat ini Gavel dan Kenneth memelototinya. "I-itu terlihat cantik Lady, namun kurasa aku punya baju yang lebih cantik lagi."

Roman memberi kode pada Maria agar membantu Amore mengganti ke gaun selanjutnya.

"Bagaimana dengan ini?" Amore tersenyum kecil sambil berputar sehingga rok gaun yang tengah dipakainya mengembang lebar.

Gaun hijau pastel dengan model sabrina yang membuat bagian pundak dan lehernya terekspos bebas membuat Gavel dan Kenneth lagi-lagi mengerutkan dahinya.

"Kau bisa terkena flu kalau pakai baju itu." Celetuk Gavel yang membuat Amore mendelik kesal.

Sementara Kenneth setuju demgan Gavel dan ikut menganggukkan kepalanya kuat-kuat.

"Selanjutnya." Roman meringis kecil saat menerima penolakan itu.

Amore menatap mereka lelah ketika mencoba gaun ketiga dan berputar sekali tanpa semangat.

"Punggungnya terlalu terbuka." Komentar Gavel yang sudah ditebak oleh Amore sebelumnya.

"Kalau begitu kenapa repot-repot memilih model gaunnya! Buatkan saja yang menutup semua area kulitku!" Gerutu Amore kesal sambil memelototi Gavel.

"Ah, ide bagus." Gavel menjentikkan jarinya dengan santai.

Jawaban itu membuat Amore semakin kesal hingga dia tak bisa berkata-kata, "Kau..."

"S-selanjutnya Lady. Masih ada satu gaun yang tersisa. Haha..." Roman tertawa dengan canggung lalu mendorong punggung Amore dengan lembut ke arah Maria.

"Ini terlihat cocok untukmu." Gavel akhirnya tersenyum ketika melihat gaun putih panjang tanpa lengan yang dipakai Amore.

"Mr. Roman, buat model yang seperti ini. Buat sebagus mungkin agar tunanganku terlihat sangat cantik saat acara pertunangan kami." Ucap Gavel lagi.

Amore menatap Gavel sinis, "Aku sudah sangat cantik sejak lahir. Apapun akan terlihat cantik jika aku yang memakainya."

Kenneth tertawa tak percaya mendengar penuturan percaya diri namun tak tahu malu sang kakak, sementara Gavel hanya menunjukkan senyum kecilnya, tak menanggapi ucapan sinisnya.

***

Setelah menyelesaikan semua perihal persiapan pertunangannya kemarin bersama Gavel akhirnya Amore bisa beristirahat. Dia hanya punya waktu senggang hari ini saja, besok dia akan pergi ke kastil keluarga Heinz karena pesta pertunangannya akan diadakan lusa.

Trash LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang