#8 jealous!

499 39 3
                                    

Pagiku diiringi salju putih, aku terbangun dan melihat sekeliling, ternyata hanya aku saja yang ada disana. Aku segera membersihkan diri dan berjalan keluar dari rumah asrama, aku menuju Great hall untuk sarapan. Hanya ada beberapa anak disana, rupanya mereka sedang pergi membeli minuman di Hogsmeade. Aku memutuskan untuk berjalan jalan di hutan sekedar untuk melihat salju turun, tanpa sengaja aku melihat Draco dan 2 temannya berlari terbirit-birit dan Draco menabrak ku.

"Brakk!" Suara Draco menabrak ku hingga tersungkur di tumpukan salju.

"Draco!" Teriakku.

"Uuh, kau tak apa?" Tanya Draco sambil menolongku berdiri.

"Yeah, good." Jawabku.

"Tinggalkan kami!" Kata Draco kepada Goyle dan Crabbe.

"Kau kenapa lari terbirit-birit seperti itu?" Tanyaku ke Draco.

"Tadi, saat bertemu dengan Weasley dan 'mudblood', ada yang melempariku salju dan menyeretku kesana kemari." Jelas Draco. "Walaupun tidak ada orang disana."

"Pasti itu Harry yang memakai jubah gaibnya." Gumamku sambil meringis.

"Kau kenapa?" Tanya Draco.

"Ouh, tak apa." Kataku.

"Kau tau?" Kata Draco sambil berjalan diatas salju.

"Tau apa?" Tanyaku.

"Nyaman, mungkin itu adalah satu-satunya kata yang dapat menggambarkan suasana hatiku saat ku pandang raut wajahmu itu." Kata Draco seperti sedang berpuisi. "Dan ya, matamu yang indah, selalu membuatku terpana dan aku tau sekarang, Bahwa tuhan menciptakan seseorang yang begitu indah untukku."

"Apaan sih, Draco." Kataku tersenyum malu-malu.

"Beneran loh." Kata Draco yang tertawa.

Saat sedang menikmati suasana berdua, ada seseorang yang memanggil nama Draco.

"Draco!" Panggilnya. Ternyata Astoria. Dia terlihat sangat genit kepada Draco dan merangkul tangan Draco. "Bolehkah aku ikut mengobrol bersamamu?"

"Kenapa kau ada disini? Mengganggu saja." Umpat Draco.

"Ah Draco, jangan seperti itu padaku!" Kata Astoria sambil menarik narik baju bulu Draco dengan manja.

Aku hanya menyeringai, "kalau begitu, Nikmati saja waktu untuk kalian berdua." Kataku dan langsung pergi.

"Arabelle, tunggu!" Panggil Draco yang berusaha lepas dari Astoria.

Aku berjalan sambil menghentak hentakan kaki, sampai akhirnya aku tersandung bongkahan salju yang besar dan membuatku jatuh tersungkur.

"Salju sialan, siapa yang taruh salju besar kek gini dijalan?" Aku memaki maki salju tersebut walaupun salju itu tak bersalah.

"Kau tak perlu memarahi salju itu, Arabelle." Kata seseorang yang aku kenal namanya Luna lovegood.

"Ouh, Luna." Kataku sambil berdiri dan merapikan bajuku dari salju.

"Kenapa kau memarahi salju?" Tanya Luna.

"Aku tidak memarahi salju, aku hanya-- hanya, entahlah, aku mungkin-- terngiang? Eh?" Kataku yang tak jelas dan aku pun mengalihkan pembicaraan. "Luna. Kenapa kau ada disini?"

"Aku mau memberikan makanan untuk hewan gaib." Jawab Luna. "Kasian mereka pasti sangat kedinginan."

"Bukankah mereka memiliki bulu?" Tanyaku.

"Oh, ya mereka memiliki bulu tetapi mereka tetap kedinginan." Kata Luna.

***

Keesokan harinya salju mulai cair, setelah pelajaran astronomi selesai aku berjalan menuju Great hall dan melamun di sana.

"Kenapa perasaanku seperti ini?" Gumamku kepada diri sendiri. "Dada serasa sesak saat melihat Draco bersama Astoria bersama."

Saat asik melamun, Draco menghampiriku dan aku tak sadar akan hal itu.

"Kenapa sih kau suka melamun?" Tanyanya. "Apa yang kau pikirkan?"

"Entahlah, sejak kemarin pikiranku hilang." Jawabku. "Sejak melihat mereka berdua."

"Mereka siapa? Aku dan Astoria?" Kata Draco.

Aku hanya mengangguk dan tersadar, "Eh?" Aku melihat Draco yang mengangkat satu alisnya.

"Kau cemburu kepada Astoria?" Tanya Draco sambil menyeringai menyebalkan.

"Tidak, eh, cemburu? Tidak tidak." Kataku salah tingkah. "Em, lebih tepatnya panas? Eh?"

"Saat itu bersalju, Arabelle." Kata Draco aku pun semakin terpojok.

"Ya--" Aku pun mencari kata yang cocok. "Lupakan saja."

"Ya, ya baiklah." Kata Draco. "Setelah pulang dari Hogwarts bagaimana kalau kau berkunjung ke rumahku?"

"Ha? Are you crazy?" Pekik ku. "Kau ingatkan kalau ayah kita--"

"Sttt..." Kata Draco sambil menutup mulutku. "Serahkan semua kepadaku!"

"Terserah." Kataku sambil menyibak tangan Draco dari mulutku.

{Tunggu cerita selanjutnya ya!}

{ Maaf jika banyak typo :( }

Hai, Reader! Kalau kalian suka jangan lupa klik vote yaa!!!, Kalianlah sumber kebahagiaanku ( ˘ ³˘).

Love story {Draco × Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang