Yup, akhirnya akhir tahun ajaran telah usai. Waktunya untuk pulang kembali. Harry dan kedua sahabatnya itu beberapa hari terakhir ini sangat dingin kepada Arabelle. Harry berkata tidak akan berbicara kepada Arabelle sampai dia menjauhi Draco. Arabelle berjalan keluar dari kamarnya sambil membawa kopernya. Ada beberapa barang yang ia tak bawa pulang, salah satunya buku bukunya dan perhiasan yang diberikan Cendric dan Draco yang ia letakkan di dalam laci sebelah kasur kamarnya. Harry, Ron dan Hermione meninggalkannya berjalan sendirian menuju kereta setelah naik perahu. Pikiran Arabelle dipenuhi oleh permintaan sahabatnya, dan disisi lain yang harus ditinggal adalah kekasihnya. Apa yang harus aku lakukan?
Arabelle tak mempermasalahkan tentang ayah Draco menjadi pelahap maut, toh bukan anaknya tapi ayahnya. Apakah Draco bisa menjadi salah satu dari mereka?
Aku tak memperhatikan jalan sampai akhirnya aku menabrak seseorang yang sangat aku sayangi, 'Draco Malfoy.
"Hei," kata Draco sambil mendongakkan wajahku. "Kenapa tak memperhatikan jalan?"
Aku tersenyum simpul dan menggeleng. Aku hanya memeluk lengan Draco dan berjalan menuju kereta bersama. Sesampainya di kereta, aku tak duduk bersama Harry dan lainnya. Aku memilih untuk duduk bersama Draco, entah kenapa sepertinya aku akan rindu berat padanya.
"Wah wah, kita belum berpisah kau sudah begini." Kata Draco sambil mencubit hidungku. "Bagaimana kalau sudah berpisah?"
"Draco!" Panggilku lembut. "Entah kenapa sepertinya aku akan rindu berat padamu!"
"Aku juga," Jawab Draco. "Tapi tenang saja, pasti kita akan bertemu kembali di Hogwarts tahun ke-lima." Draco mengelus elus rambutku dan memainkannya. Hatiku terasa berat untuk meninggalkan Draco.
***
Aku sudah berada di stasiun King Cross bersama Draco. Aku tak ingin melepaskan gandengan tangan dari Draco. Seperti akan pergi jauh saja!
"Jaga dirimu baik-baik ya!" Kata Draco sambil mencium keningku. "Dan juga, jangan lupakan aku, balas surat dariku ya?"
"Siap!" Kataku sambil hormat.
Tiba-tiba ada suara seseorang yang aku kenal, ayahku. "Hai, anak ayah!"
"Hai, Dad!" Kataku sambil memeluk Alex Prizoel. Dan ternyata Mom juga datang. Aku bergantian memeluk mereka.
"Ada Draco juga disini?" Tanya Alex.
"Iya, Om." Kata Draco sambil tersenyum. "Apa kabar om? Lama tidak ketemu."
"Baik, kalau kamu Draco?" Tanya Alex balik.
"Sangat sehat, Om. Putri Om Alex yang membuat saya bahagia, walaupun kadang membuatku khawatir." Kata Draco. Aku hanya tersipu.
"Apa kabar Tante?" Tanya Draco ke Alena-- ibu Arabelle. "Lancar saat liris novel terbarunya?"
"Sehat Draco." Jawab Alena. "Lancar dan sukses!"
"Draco!" Panggil Alex sambil menyentuh pundak Draco. "Terimakasih banyak kamu sudah menjaga putri Om ya!"
"Sama sama Om." Kata Draco. "Tapi tolong Om. Ajari anak Om untuk tidak melakukan apapun tampa sepengetahuan saya. Masa iya, saat turnamen Triwizard Arabelle menjadi salah satu tawanan para putri duyung dan ia tak memberi tau ku. Tentu saja ia membuatku cemas."
Alex tertawa lebar, "Hahaha... Sepertinya kau sangat khawatir." Kata Alex sambil tertawa. "Professor Dumbledore sudah izin kepada saya, agar untuk mengizinkan Arabelle menjadi salah satu dari mereka. Saya sudah berpesan kepada para Professor, jika ada yang bersangkutan dengan Arabelle mereka harus izin terlebih dahulu kepada saya."
"Oh, begitu ya Om." Kata Draco mangut mangut.
Tiba-tiba, "Draco, apa yang kau lakukan disini?"
"Dad?" "Mr. Malfoy?"
Ayah Draco datang, saat ia melihat Alex Prizoel wajahnya terlihat memerah. "Alex Prizoel!" Kata Lucius Malfoy.
"Lucius! Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Alex.
"Celaka!"
APA YANG AKAN TERJADI SELANJUTNYA? TUNGGU CERITA LANJUTANNYA DAN PANTENGIN TERUS JANGAN SAMPAI TIDAK MEMBACA! (Udah kek sinetron aja :v)
{Tunggu cerita selanjutnya ya!}
{Maaf jika banyak typo :( }
Hai Reader!!! Buat kalian yang suka dengan cerita ini jangan lupa klik vote yaa!! Dan kalianlah sumber kebahagiaanku di Wattpad!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story {Draco × Reader}
FantasyBagaimana jika si keras kepala dan si angkuh bertemu? Dan bagaimana jika kebencian dan cinta menjadi satu? Siapakah yang akan menang? Apakah dendam antara kedua orang tua mereka akan mengalahkan cinta mereka? {End} {Makin kebawah makin seru!} Semua...