Beberapa hari berlalu, setiap Umbridge melihatku ia seperti sangat membenci diriku. Aku tak memikirkan hal itu, sekarang yang aku pikirkan adalah kesempatan yang dibuat Malfoy. Apa aku setuju untuk berkerjasama dengannya? Tentu saja tampa sepengatahuan Harry dan yang lain. Bisa bisa aku dijadikan seperti sup ikan busuk yang tak enak disantap.
Kini aku berada di perpustakaan dan sedang mencari informasi tentang mantra Obliviate. Bagaimana cara kerjanya dan cara mengembalikan ingatan yang sudah dihilangkan tersebut. Sudah 3 jam aku berada disana, Tapi hasilnya nihil! Aku tak bisa menemukan apapun.
"Stresss... Bangetttt!!" Kataku sambil menarik rambutku.
"Sttttt!!!" Kata kakak kelas Slytherin yang 2 kali lebih tua dariku. "Ini perpustakaan, bukan ruangan pribadi milikmu!"
Aku hanya memandang sebal, "apa yang harus aku lakukan?" Gumamku. "Apa benar aku harus mengambil langkah ini?"
Kini aku keluar dari perpustakaan dan mulai mencari Malfoy. Dimana kiranya anak berambut genjreng itu?
Setelah lama mencari Malfoy, akhirnya ketemu juga. Dia berada di bawah pohon halaman sekolah sambil menunduk. Kiranya anak itu kenapa? Seperti membaca buku?
Aku berjalan mengendap-endap untuk melihat apa yang sedang ia lakukan. Aku berada dibalik pohon, Malfoy sedang membawa satu kertas foto. Disana terdapat dirinya menggunakan baju jas, mungkin itu foto saat pesta Yule ball dulu dan satu gadis, mukanya tertutupi oleh jempol kanan si Malfoy. Jadi aku tak dapat melihatnya begitu jelas, "Siapa gadis itu?" Kataku bisik² tampa didengar Malfoy. "Ihh, dasar genjreng. Pake tangannya nutupin mukanya lagi!"
Aku sedikit berjinjit untuk melihat lebih jelas, tetapi tiba-tiba ada semut yang merayap ke kakiku dan mulai menggigit.
"Ouu!" Kataku teriak sambil menghentakkan kakiku. Kakiku tersantung akar pohon dan membuatku terjatuh. Malfoy terkejut dengan kehadiranku dengan cara terjatuh.
"Arabelle!" Teriak Malfoy. Ia langsung berdiri dan membantuku untuk berdiri. "You oke?"
"Ya, fine." Jawabanku sambil merapikan bajuku.
"Kenapa kau disini?" Tanya Malfoy.
"Aemm.. aku mencarimu." Kataku ragu².
"Mencariku?" Kata Malfoy sambil menaikan alisnya. "Untuk?"
"Kau ingat yang kau katakan saat di Three broomstick?" Tanyaku.
"Apa?"
"Tentang kerja sama yang--"
"Aku lupaa." Kata Malfoy.
"Ouh, baiklah kalau begitu aku tak jadi." Kataku canggung. Entah sejak kapan aku canggung saat berbicara dengan Malfoy.
Malfoy tertawa, "Aku ingat, kenapa kau harus ragu² mengatakan hal itu?"
Aku hanya tersenyum terpaksa sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal, "sejak kapan dia jadi humoris?"
"Jadi bagaimana?" Tanya Malfoy.
"Bagaimana? Ouh bagaimana." Kataku salting. "Jadi gini, aku setuju dengan kesepakatan kita."
"Benarkah?" Kata Malfoy.
"Yeah."
"Baiklah kalau begitu, mari kita mulai mencari informasi tentang mantra Obliviate di perpustakaan." Kata Malfoy sambil menggandeng tanganku.
"Aku sudah ke sana, tapi aku tidak menemukan apapun." Kataku menahan jalan.
"Kau belum mencarinya dengan benar." Kata Malfoy. "Ayo jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story {Draco × Reader}
FantasiBagaimana jika si keras kepala dan si angkuh bertemu? Dan bagaimana jika kebencian dan cinta menjadi satu? Siapakah yang akan menang? Apakah dendam antara kedua orang tua mereka akan mengalahkan cinta mereka? {End} {Makin kebawah makin seru!} Semua...