Ujian pertama selesai, Cendric tak memberitahuku tentang ujian ini. Ujian kali ini mengambil telur emas dari seekor naga. Cendric mengalami luka bakar di pipinya saat berusaha mengambil telur tersebut.
***
Makan siang di Aula, aku duduk diantara Harry dan Ron. Hermione membaca koran. Aku melamun, tiba tiba tanganku basah karena Harry. Harry melihat Cho sampai² dia salting dan air yang ada di dalam mulutnya keluar.
"Ihh, jorok Harry!" Pekik ku sambil mengusap tanganku yang basah ke baju Harry.
"Maaf." Kata Harry yang masih salting.
Hermione ngomel ngomel karena di koran yang ia baca ada ia dan Harry sedang berpelukan di tenda dan di pergoki oleh Rita Sekeer. Aku cukup biasa mendengar nama Rita Sekeer, ia tak jarang muncul di koran yang biasa dibaca Dad.
Saat Hermione mengomel ada anak kelas 3 bernama Colin Creevey menghampiri kami dan memberikan satu kotak besar untuk Ron.
"Ini untukmu, Mr. Weasley." Kata Colin.
"Ouh, terimakasih Creevey." Kata Ron.
Colin tak kunjung pergi, ia menatap Harry dengan sangat bangga. Setelah di senggol oleh Ron dia baru berjalan pergi.
"Apa itu?" Tanyaku.
Ron membuka kotak tersebut dan mengeluarkan isinya. Isinya ialah seperti baju untuk dance. Entahlah, aku tak pernah melihat baju seperti itu sebelumnya.
"Untuk siapa ini?" Kata Ron. Ia berdiri dan menuju meja Ginny. "Ginny, apa ini untukmu?"
"Tidak, aku sudah mendapatkan baju." Kata Ginny sambil memakan sereal-nya.
"Itu bukan untuk Ginny, tapi kamu!" Kata Hermione sambil tertawa dan disusul oleh anak anak yang mendengarnya.
***
Seluruh anak Gryffindor berkumpul jadi satu di satu ruangan. Disana ada satu buah pemutar musik sangat besar, sedang di otak atik oleh Argus Flick aku memilikinya dirumah. Biasa digunakan saat ada pesta di rumah.
Aku sama sekali tak mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Professor McGonagall. Tau tau, Ron sudah berdansa dengan Professor McGonagall dan seluruh anak tertawa.
"Sekarang silahkan pilih pasangan dance kalian masing-masing." Kata Professor McGonagall.
***
Aku berjalan keluar dari ruangan tersebut. Untuk apa mencari pasangan lagi, kalau sudah ada pasangan dance yang menjadi impian seluruh siswa perempuan?
Sekarang, yang menjadi pikiranku adalah Draco pasti mengajak Pansy untuk menjadi pasangannya.
"Bodo amat dah, mau Draco sama Pansy, sama naga, sama babi, sama kadal atau Ferret terserah." Kataku spontan keluar dari mulutku.
***
Beberapa Minggu berlangsung, saat pelajaran ramuan Ron sibuk mencari pasangan dancenya. Salah satu saudara kembarnya mengajak Anggelina menjadi pasangannya. Beberapa kali kepalanya dipukul oleh Snape karena Ron menoleh kesana kemari."Woi, Ron!" Panggil Fred sudah ku duga. "Apa kau sudah mempunyai pasangan?"
"Belum." Jawab Ron singkat.
"Cepatlah cari sebelum yang cantik-cantik diambil yang lain!" Sahut Fred.
"Kau sendiri pergi dengan siapa?" Tanya Ron.
"Anggelina." Kata Fred segera tampa malu-malu.
"Apa?" Pekik Ron. "Kau sudah memintanya?"
"Pertanyaan bagus," Kata Fred. Dia menoleh dan memanggil Anggelina. "Oi! Anggelina!"
Anggelina yang sedang mengobrol dengan Alicia Spinnet, memandangnya. "Apa?"
"Mau ke pesta dansa bersamaku?" Tanya Fred.
"Ouh, okay." Kata Anggelina sambil menatap Fred dengan pandangan menilai.
"Gampang!" Kata Fred kembali menoleh ke Ron.
Ron mendengus kesal, dia menoleh ke Hermione. "Hermione, apa kaau, mau-- sepasang Troll?"
"Ha?" Kataku tak paham yang ada diantara Ron dan Harry.
"Apa maksudmu?" Tanya Hermione.
Tiba tiba Harry menarik bajuku, "apa?"
"Snape!" Jawab Harry. Tiba tiba Snape memukul kepala kami dengan buku.
"Ah, kau tau?" Kata Ron mengangkat bahu. "Lebih baik aku pergi sendiri." Kata Ron "atau pergi dengan -Eloise Midgen. Misalnya. Belakangan ini jerawatnya sudah banyak berkurang."
"Ouh, begitu?" Kata Hermione sambil melompat dari kursinya. Dan menyerahkan bukunya ke Snape dan pergi begitu saja.
"Aneh!" Kata Ron.
"Aku tau Ron." Kataku sambil menulis. "Kau pasti ingin pergi bersama Hermione di pesta nanti kan? Ngaku saja?"
"Hah?" Pekik Ron. "Darimana kau tau?"
Aku menyeringai, "Membaca pikiran. Mungkin."
"Ya--" kata Ron terpotong.
"Hermione sudah bersama Krum." Potongku.
"Benarkah?" Pekik Ron. Aku hanya menggidikkan bahu.
"Emm, Arabelle?" Kata Ron.
"Ya?" Jawabku.
"Mau- kah Troll? Eh, maksudku maukah kau menjadi pasangan dance ku?" Tanya Ron.
Aku terkejut, "Ouh, kau telat Ron." Kataku merasa bersalah. "Aku sudah bersama Cendric."
Ron mengangkat alis, "Tak apa," sambil menggibaskan tangan.
"Kau bersama Cendric Diggory?" Tanya Harry.
"Hooh." Jawabku mantap. "Iya, kau mendapatkan kesempatan untuk mengajak Cho menjadi pasanganmu!"
"Jangan baca pikiranku, Arabelle." Kata Harry. Aku hanya terkekeh.
Tiba tiba kepala kami kembali dipukul oleh Snape. "Jangan berisik atau saya jadikan pajangan untuk pesta dansa nanti? Jangan bahas tentang ini, pesta dansa masih lama." Kata Snape dengan kaku.
Aku, Harry dan Ron hanya mengangguk.
Hai Reader! Kalau kalian suka jangan lupa klik vote yaa!! Kalianlah sumber kebahagiaanku di Wattpad ( ˘ ³˘)
INFO DARI AUTHOR : ADA BEBERAPA PERCAKAPAN YANG AKU TIDAK KETAHUI /LUPA. (CONTOHNYA, PERKATAAN MCGONAGALL,) JADI AKU BUAT SINGKAT². TERUS AUTHOR LIHAT ADA BEBERAPA DINOVEL CERITANYA BEDA SAMA YANG DI FILM. MAAFIN AUTHOR YA! AKU SAYANG KALIAN SEMUA!
{Tunggu cerita selanjutnya ya!}
{Maaf jika banyak typo :( }
![](https://img.wattpad.com/cover/265677230-288-k377607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story {Draco × Reader}
FantasyBagaimana jika si keras kepala dan si angkuh bertemu? Dan bagaimana jika kebencian dan cinta menjadi satu? Siapakah yang akan menang? Apakah dendam antara kedua orang tua mereka akan mengalahkan cinta mereka? {End} {Makin kebawah makin seru!} Semua...