#5 tells about the bloodshed!

701 59 5
                                    

Hari berlalu, dan kini waktunya untuk kembali lagi ke Hogwarts untuk tahun ke-3. Arabelle berkemas dan berangkat ke stasiun King Cross. Saat perjalanan menuju Hogwarts, banyak kejadian di kereta, mulai dari hujan deras, kereta berhenti, dan mahkluk berwarna hitam atau juga bisa dibilang sebagai Dementor. Hal itu sampai membuat Harry pingsan dan dibantu oleh Remus Lupin.

Sampainya di Hogwarts, kita berada di Great hall dan mendengarkan pidato Professor Dumbledore. Meskipun usianya sudah sangat lanjut, kesannya sangat enerjik.

"Selamat datang!" Kata Dumbledore, nyala lilin memantul berkilau pada jenggotnya. "Selamat datang untuk tahun ajaran baru lagi di Hogwarts! Ada beberapa hal yang akan kusampaikan kepada kalian semua, dan karena salah satunya sangat serius, kurasa lebih baik ini kusampaikan dulu sebelum kalian di-bingungkan oleh santapan pesta yang lezat lezat..."

Dumbledore berdeham dan melanjutkan, "Yang pertama, Professor Remus Lupin, yang telah berbaik hati berkenan mengisi posisi guru pertahanan ilmu hitam. Selamat Professor Remus Lupin!"

Terdengar tepukan yang kurang antusias. Hanya mereka yang berada dalam satu kompar-teman bersama Professor Lupin yang bertepuk keras, Arabelle antaranya.

"Sedangkan guru baru kedua," Dumbledore melanjutkan. "Dengan berat hati kusampaikan kepada kalian bahwa Professor Kettleburn, guru pemeliharaan Satwa Gaib, pensiun akhir tahun ajaran lalu agar bisa menikmati waktu lebih lama bersama kaki dan tangannya. Meskipun demikian, aku senang sekali mengumumkan bahwa kedudukannya alan digantikan oleh, yang tak lain dan tak bukan, Rubeus Hagrid kita, telah setuju menjadi pengajar sebagai tambahan tugas tugasnya sebagai pengawas binatang liar."

Harry, Ron, Hermione dan Arabelle saling pandang terperangah. Kemudian mereka ikut bertepuk.

Dumbledore melanjutkan, "Seperti sudah kalian semua ketahui setelah pemeriksaan di Hogwarts Express, sekolah kita sekarang ini sedang jadi tuan rumah untuk beberapa Dementor Azkaban, yang ada di sini untuk urusan Kementerian Sihir." Dia berhenti sejenak. "Mereka ditempatkan di semua pintu masuk ke halaman sekolah," Dumbledore
melanjutkan, "dan sementara mereka bersama kita, harus kutekankan bahwa tak seorang pun diizinkan meninggalkan sekolah tanpa izin. Dementor tak bisa dibodohi dengan tipuan
atau samaran atau bahkan Jubah Gaib." Terlihat Dumbledore menyindir Harry. "Dementor tidak bisa memahami permohonan atau permintaan maaf. Karena itu aku memperingatkan kalian semua, jangan memberi mereka alasan untuk mencelakai kalian. Aku mengandalkan para Prefek, dan Ketua Murid Laki-Laki dan Perempuan yang baru, untuk memastikan tak ada anak yang melanggar peraturan sehingga bisa jadi korban
Dementor."

"Nah kurasa semua yang penting sudah ku sampaikan." Kata Dumbledore. "Ayo kita mulai pestanya!"

Piring piring dan piala piala emas mendadak dipenuhi makanan dan minuman. Arabelle mendadak lapar sekali, mengambil segalanya yang bisa diraihnya dan mulai makan.

***

Pagi datang, setelah pelajaran ramalan dan satwa Gaib, Arabelle duduk bersama ke 3 sahabatnya, yang sedang membaca buku dan membicarakan tentang Malfoy yang tangannya patah akibat tendangan dari Hippogriff. Tiba-tiba Seamus datang dan membawa koran yang temanya tentang tawanan Akzaban Serius black. Semua menuju meja Seamus kecuali, Arabelle yang hanya termenung. Tiba-tiba,

"Prizoel!" Panggil Malfoy dengan tangannya yang patah.

Arabelle menoleh ke arah meja Slytherin, "Apa?"

"Kau belum memberitahuku!" Katanya.

"Tentang apa Bambangk?" Kata Arabelle malas.

"Kejadian di rumahmu!" Kata Malfoy. "Kau belum menceritakan tentang itu padaku!"

Arabelle kembali memandang bukunya dan menjawab, "Lupakan itu, Malfoy!"

Malfoy berdiri dan menghampiri meja Arabelle, setelah mendekati Arabelle ia menepuk pundak Arabelle, "Beritahu, atau aku akan mengadukan hal itu pada ayahku!"

Arabelle menoleh kembali dan mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Malfoy, "Dasar tukang ngadu!" Maki Arabelle. "Kalau kau ingin sekali mendengar cerita ini, ikutlah denganku!" Arabelle berdiri dari kursinya dan berjalan keluar dari Great hall diiringi Malfoy tampa kawalan Anak buahnya. Terdengar Pansy mencibir,

"Kenapa ia harus membawa Draco pergi?" Kata Pansy terdengar tidak suka. "Dasar wanita genit! Terlihat ia ingin sekali didekat Draco!"

Arabelle berjalan menelusuri koridor seperti tak tentu arah, dan sampai akhirnya ia menaiki tangga menuju balkon,

"Kau ini mau kemana?" Tanya Malfoy.

"Ikuti aku!" Kata Arabelle yang berjalan tampa berhenti. Sampai juga mereka dibalkon dan hanya berdua,

"Kenapa harus membicarakan hal itu disini?" Tanya Malfoy dan mulai genit. "Apa kau hanya ingin berdua denganku disini? Benar Prizoel?"

"Jangan aneh-aneh Malfoy!" Kata Arabelle.

"Ya, baiklah. Mulailah bercerita!" Kata Malfoy.

Arabelle menceritakan sedetik detilnya yang ia dengar dari ibunya, dan terlihat Malfoy mendengarkan dengan baik,

"Jadi ayah kita--" kata Malfoy terpotong.

"Ya, ayah kita bermusuhan!" Tukas Arabelle. "Tak terbayangkan jika mereka bertemu, Malfoy!"

"So? Kita harus gimana?" Tanya Malfoy.

"Sebaiknya kita tak selalu bersama, Malfoy!" Kata Arabelle dan menatap Malfoy.

"Why!?" Pekik Malfoy. "Ayah kita yang bermusuhan bukan kita!"

"Aku tak ingin pertumpahan darah kembali terjadi, Malfoy!" Kata Arabelle yang semakin antusias.

Malfoy membentangkan tangannya dan maju hendak memeluk tubuh Arabelle, setelah memeluk tubuh Arabelle ia berkata, "Aku percaya, tidak akan ada pertumpahan darah kembali."

"Bagaimana jika itu kembali terjadi?" Tanya Arabelle.

"Kita akan melalui bersama!" Kata Malfoy menyakinkan.

*Bagaimana cerita Arabelle dan Draco selanjutnya? Apakah mereka bisa mengatasi hal ini dan melaluinya bersama?

{Tunggu cerita selanjutnya ya!}

{ Maaf jika banyak typo :( }

Hai, Reader! Kalau kalian suka jangan lupa klik vote yaa!!!, Kalianlah sumber kebahagiaanku ( ˘ ³˘).

Love story {Draco × Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang