Pantai 2

760 79 5
                                    

"Heh lo pada dari pada duduk termenung ngeliatin anak monyet lari-lari mending bantu motongin ni sisa daging" Ucap Beby yang membuat Chika, Christy dan Fiony menoleh

"Yuk ah" ajak Fiony

Mereka pun membantu para orang dewasa untuk melakukan pekerjaan yang belum selesai.

"Itu jagungnya di olesin bumbu yang itu chik" suruh Gracia

"Bumbu ini ci?"

"Iyaa sama yang satunya"

"Emang bedanya apa ci?" Tanya Fiony

"Yang satu pedes yang satu ga pedes"

Fiony pun hanya mangut-mangut

Tak lama Vivi, Ara, Mira dan Olla pun datang dengan wajah kelelahannya.

"Hah capeknya" keluh Vivi

"Ih kalian penuh pasir , bersihin dulu" ucap Anin pada mereka

"Gara-gara Olla" adu Vivi

"Ye lo duluan bang" sewot Olla

Mereka pun menepuk-nepuk baju dan topi mereka agar pasir yang berada disana hilang

"Loh itu muka sama lengan kak Vivi luka?" Tanya Chika heran

"Lah emang iya?" Tanya Vivi balik

"Coba sini gue liat" Ucap Beby lalu melihat keadaan sang adik

"Lecet dikit ini"

"Pantes perih"

"Pasti gara-gara tiduran dipasir , kan kadang di pasir banyak terumbu karang yang kecil-kecil" Ucap Christy

"Kak Beby ada obat P3K?" Tanya Chika

"Ada di mobil , tunggu gue ambil dulu" Ucap Beby lalu pergi mengambil kotak P3K

Chika pun menatap wajah Vivi yang ada sedikit goresan berwarna pink. Ia usap wajah itu membuat Vivi menoleh kearahnya lalu tersenyum manis.

"Sakit ya?" Tanya Chika

"Engga kok" Ucap Vivi lalu tersenyum manis

Tiba-tiba Olla dengan iseng menekan luka di wajah Vivi itu

"Anjing!" Pekik Vivi

"Ngomong nya deh!" Kesal Chika

"Tadi ngomong ga sakit" cibir Ara

"Yaa kalo di pencet sakit!" Sewot Vivi lalu menjitak Olla dan Ara

Tak lama Beby datang membawa kotak P3K.

"Nih chik"

Dengan telaten dan perlahan Chika mengobati luka Vivi. Pertama ia bersihkan dengan alkohol 70% setelah itu ia beri obat merah dan di tutup oleh kasa terakhir di beri plester.

"Ini yang di dagu sama pipi pake plester aja ya?" Tanya Chika yang di angguki oleh Vivi

"Eh tunggu kayanya aku ada plester yang ga perlu di gunting gini deh bentar ya" Ucap Chika lalu berjalan menuju mobil Shani dan mengobrak-abrik laci mobil

Setelah dapat Chika langsung balik ke pondokan mereka.

"Sini an mukanya" Ucap Chika

Vivi pun sedikit memajukan wajahnya. Terlihat Vivi sedikit gugup karena kini jantungnya sedang berulah membuat deguban yang kencang.

"Selesai!" Riang Chika

Vivi pun berkaca pada ponselnya , lalu merenggut.

"Ah kok plesternya gambar kartun gini sih chik!" Kesal Vivi

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang