"Dia nangis? Kenapa?"
Vivi berjalan cepat melewati teman-teman nya yang sedang bersorak senang. Ia melangkah dengan terburu-buru. Kepalanya begitu sakit entah apa yang menyebabkan nya, sehingga sakit itu merambat membuat penglihatan Vivi sedikit kabur.
"Loh kak Vivi kenapa buru-buru?" Gumam Christy
"Mungkin dia mau siap-siap untuk lagu berikut nya" Ucap Chika yang memang tak sengaja mendengar ucapan Christy
"Kamu mau beli makanan ga?" Tanya Flo pada Chika
"Mau!" Seru Chika dengan semangat membuat Flo tersenyum
"Yuk!"
Fiony dan Christy menatap dua orang yang sedang kasmaran itu dengan intens hingga mereka hilang dari penglihatan nya.
"Kimi mii bili mikinin gi?" Cibir Christy dengan wajah yang tampak sebal
Fiony tertawa melihat wajah Christy yang kesal dengan tingkah Chika.
"Kamu mau jajan juga?" Tanya Fiony
"Yuk!"
Vivi berjalan dengan cepat menuju ruangan mereka hingga membuat teman-temannya kesusahan untuk mengimbanginya. Ia duduk bersandar pada sofa dengan sesekali mengerang menahan sakit yang menjalar di kepalanya. Tangannya terulur meraba meja untuk menemukan obat yang Beby beri. Dada nya yang naik turun perlahan mulai stabil, obat itu berfungsi dengan baik.
Mira membuka pintu dengan hentakan yang sangat keras namun tidak sama sekali membuat tubuh Vivi yang lemas itu terkejut.
"Lo gapapa?" Tanya Mira penuh dengan raut wajah khawatir
Vivi hanya tersenyum membalasnya.
"Serius anjing!" Ucap Olla lalu mencubit lengan Vivi pelan membuat Vivi memekik pelan juga tertawa renyah
"Aw! Ahahaha, gue gapapa cuma pusing dikit" Jawab Vivi
"Terus ini kenapa lo lemes?" Tanya Mira
"Ga tau gue, mata gue juga kunang-kunang tadi" Jawab Vivi
Mira mengangguk lalu berjalan keluar untuk menelfon seseorang.
"La ambilin nasi gue dong!" Pinta Vivi
Olla langsung mengambil kotak nasi milik Vivi juga air putih dan jus mangganya. Vivi tersenyum simpul menatap makanan juga minuman yang ada dipangkuannya.
"Napa drun? Salah ye?"
Vivi menggeleng pelan lalu membuka kotak bekal itu. Terlihat daging kepiting rebus yang sudah di kupas tanpa cangkang di atas nasi merah, daging steak yang terpotong dadu juga sayur bayam rebus tak lupa saus garlic butter sebagai pengganti saus padang. Lihat! Beby selalu menyiapkan yang terbaik untuk adiknya, bahkan dari hal kecil seperti makanan pun masih Beby perhatikan. Betapa beruntungnya Viona ini.
"Lo ga makan?" Tanya Vivi saat melihat kedua temannya yang hanya memperhatikannya makan
"Nanti abis" Ucap Ara dengan polos membuat Vivi terkekeh.
"Makanan aja, kalo abis nanti beli diluar" Jawab Vivi membuat mata mereka berbinar dengan cerah
Dengan cepat mereka mengambil kotak makan yang telah Beby siapkan. Olla mendengus sebal menatap kotak makannya.
"Kenapa?" Tanya Vivi
"Kakak lo rese banget, yang lain aja pake inisial satu huruf kenapa gue begini?"
Vivi menatap kotak bekal Olla lalu tertawa dengan keras.
'Olla bangsat si anak monyet'
Sangking kerasnya sampai air mata menetes dari ujung pelupuk mata Vivi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
General Fiction⚠️WARNING!⚠️ GXG AREA (17+) No description! just read <3