"VIVI!"
Tubuh Chika luruh, air matanya menetes. Tak kuasa tubuh nya menompang, rasa sesak menjalar masuk kedalam dadanya.
Mira, Elmira, Ara dan Olla berlari menuju Vivi yang sudah tidak sadarkan diri. Marah dan tangisan menjadi satu menggema dalam ruangan itu.
Mira berdiri dari duduknya, ia tatap lekat wajah manusia menjijikan didepannya, sungguh ingin sekali ia ludahi wajah itu.
"Lo!"
Telunjuk Mira terangkat didepan wajahnya, tatapan penuh amarah juga kebencian meluap menjadi satu. Manusia itu tersenyum miring tanpa rasa takut sedikit pun.
"LO MANUSIA PALING MENJIJIKAN YANG PERNAH GUE LIAT!"
Mira berteriak sekuat tenaga, air matanya menetes, air mata kehancuran.
"Lo salah bermain-main dengan Nona Vio Nna, Flo'"
Ucapan Mira penuh penekanan, tatapan matanya tidak sedikit pun memberi kenyamanan."Lo akan hancur!"
Flo tertawa mendengar ucapan Mira, seseorang yang sungguh tidak mengetahui apa-apa berbicara seolah paling tahu akan segalanya.
'Plak!'
Tamparan cukup kuat mendarat dengan mulus di pipi kanannya, sebuah tatapan kebencian juga menjijikan dia dapatkan.
"Kita Putus!"
Chika sungguh sangat kecewa dengan perbuatan kekasihnya, ia marah juga merasa jijik sudah bisa menjalin kasih dengan manusia brengsek juga bejat.
Flo menatap tak percaya dengan ucapan Chika, ia menarik lengan Chika yang hendak berlalu begitu saja usai menamparnya, "Apa sih Chik? Apa maksud kamu nampar aku kaya gitu?" Pertanyaan bodoh dari Flo membuat Chika menatap tidak percaya, "Kamu masih nanya? KAMU MASIH NANYA USAI PERBUATAN JAHAT YANG KAMU LAKUIN?! KAMU MASIH NANYA HAH?!" Emosi menguasai Chika kesabarannya sudah habis untuk manusia seperti Flo.
"Hei harunya kamu sadar kalau habis ini hubungan kita akan berjalan mulus tanpa pengganggu seperti dia!"
'Plak!'
Lagi Chika menampar Flo di pipi kanannya, tatapan Chika datar tanpa ekspresi apapun. "Kamu bilang dia pengganggu? dia kakak aku kak, jauh sebelum dengan kamu aku udah lebih dulu dengan dia, dia kakak aku, DIA KAKAK AKU!"
"Kakak kamu bilang? MANA ADA KAKAK YANG JATUH CINTA PADA ADIKNYA KAYA GINI CHIKA! JANGAN KONYOL!"
Chika menganga atas pernyataan yang Flo ucapan kan, sungguh tidak habis pikir dengan jalan pikiran manusia pintar seperti Flo.
"Dia orang yang aku sayang, dan kamu sudah menyiksa orang yang aku sayang depan mata kepala aku sendiri, ORANG YANG AKU SAYANG KAK! KAK VIVI ORANG YANG AKU SAYANG!"
Tubuh Chika kembali luruh kebawah, tak kuasa menahan tangis melihat wajah pucat juga penuh lebam milik Vivi.
Chika mendongak, matanya bertemu pada manik mata Flo, "Bahkan dia orang yang aku cinta kak, dia orang yang aku cintai" Ucapan Lirih Chika membuat Flo menatapnya tidak percaya, "DIA ORANG YANG AKU CINTAI KAK!" histeris suara Chika menggelegar keseluruh penjuru ruangan. Tangan Flo terkepal, ia menarik lengan Chika agar ia berdiri. Ia menatap Chika dengan datar, berusaha menutupi emosi yang berusaha meledak "Jangan bilang kamu juga membenarkan ucapan nya kalo kalian benar-benar berpacaran?" Chika menarik lengannya agar lepas dari cengkraman Flo namun usahanya sia-sia ia tidak memiliki cukup tenaga. Ia menatap Flo lekat "Iya! Aku pacar Kak Vivi, aku berusaha hilangin semua rasa itu dan menyangkal semuanya dengan berpacaran dengan kamu tapi aku salah! aku salah milih orang, dan ternyata cinta ku tetap untuk Kak Vivi bukan kamu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
General Fiction⚠️WARNING!⚠️ GXG AREA (17+) No description! just read <3