Ara memarkirkan motor kesayangan nya diperkarangan rumah Fiony yang sangat megah. Ia selalu dibuat kagum oleh desain dan bentuk dari rumah itu.
Penampilan Ara sudah sangat oke , celana ripped jeans juga kaos putih yang dibalut kemeja flannel hitam serta topi baseball yang bertengger dikepalanya dan jangan lupakan sneakers ternama yang ia kenakan.
"Pagii Fio!" Sapa Ara kala melihat Fiony yang dengan tergesa menuju kearahnya
"Kok pagi?" Heran Fiony
"Soalnya malam pun menjadi cerah kalo sama kamu"
Fiony memutar bola matanya malas. Baru saja bertemu tapi Ara sudah mengeluarkan jurusnya.
"Maaf ya nunggu lama" Ucap Fiony menghampiri Ara
Ara tersenyum manis melihat wajah Fiony.
"Gak kok baru aja" balas Ara
Ara mengernyit heran menatap penampilan Fiony dari atas sampai bawah.
"Kok kamu pake hotpants sih" kesal Ara
Fiony mengenakan hotpants jeans juga kaos yang dibalut jaket denim dengan rambut yang diikat ponytail membuatnya terkesan cantik dan manis.
"Emangnya kenapa?" Tanya Fiony
"Kan aku bawa motor nanti kalo kamu kedinginan gimana?"
"Udah kamu tunggu bentar ya aku balik mau ambil mobil dulu" lanjut Ara yang langsung menaiki motornya namun tertahan karena Fiony
"Udah gausa gapapa kok , ga akan kedinginan kan ada kamu yang ngangetin" goda Fiony
Ara terkekeh dan menggelengkan kepalanya pelan mendengar ucapan Fiony.
"Jadi ceritanya ngebales nih? Kamu belajar dari mana gombal-gombalan katro kaya gitu? Hm?" Tanya Ara dengan tatapan intens juga kekehan ringan kearah Fiony
"Dari Google tadi baru aja baca sebelum ketemu kamu" Jawab Fiony yang langsung membuat mereka berdua tertawa ringan bersama
"Sinian!" Pinta Ara yang dituruti oleh Fiony
"Dah!" Sahut Ara ketika helm sudah bertengger dikepala Fiony dengan manis
Fiony duduk di jok belakang motor Ara dan mereka langsung berkelana mengitari ibukota.
"Fio kamu ketakutan ya?" Sahut Ara dengan sedikit berteriak
"Engga kok"
"Kamu ketakutan itu"
"Hah? Engga ah"
"Ck! Kamu ketakutan kok" kesal Ara
"Ih dibilangin engga" kesal Fiony karena Ara sangat memaksa
Tanpa ba-bi-bu Ara langsung menarik tangan Fiony agar melingkar diperutnya.
"Kan kalo gini ga ketakutan lagi" Ucap Ara lalu tersenyum kearah Fiony lewat spion
Fiony terkekeh melihat tingkah ajaib Ara.
"Dasar modus!" Sahut Fiony lalu memukul pelan bahu Ara membuat sang empunya terkekeh ringan
Gelapnya malam yang dihiasi bintang membuat suasana ibu kota menjadi indah. Gedung-gedung tinggi juga motor-mobil yang berlalu lalang membuat kesan cantik bagi yang menatapnya.
Angin juga berhembus menerpa wajah-wajah orang yang berkeliaran. Semua terasa menyenangkan apalagi bersama orang terkasih.
"Fio kamu suka udang ga?" Tanya Ara
"Suka!"
"Wah sama dong"
"Kalo warna hitam suka ga?" Tanya Ara lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
General Fiction⚠️WARNING!⚠️ GXG AREA (17+) No description! just read <3