Buff Beauty

798 85 16
                                    

Malam menampakan dirinya ditemani sinar bulan sabit yang menyinari malam indah itu.

Bintang juga menemani bulan sabit yang merasa sendirian. Mereka bersinar dengan cara mereka sendiri , membuat gelapnya malam menjadi sedikit cerah.

Tapi malam ini berbeda , ada satu mahluk yang sedang merasa sangat senang hingga setiap aktivitas selalu dipenuhi senyum.

Kini dirinya sedang menatap cermin kamarnya , mengamati setiap inci dari tubuhnya.

"Kemeja apa denim ya?" Bingungnya

"Ah kemeja aje dah" Ucap nya lalu mengambil kemeja flanel berwarna navy yang digantung di lemarinya.

"Perfect!" Ucapnya sambil menatap pantulan dirinya pada cermin.

Kaos putih polos di balut kemeja flanel berwarna navy dengan celana Ripped jeans berwarna putih kesayangannya tak lupa gelang , jam tangan dan juga topi putih yang bertengger di tempatnya masing-masing.

Simple namun terlihat sangat menawan.

Kini dirinya sudah sangat siap untuk menemui sang pujaan hati.

Ia ambil kunci mobil kesayangannya , lalu memakai sendal selop yang juga kesayangannya.

Kini ia sudah berada di toko bunga. Ia berkeliling melihat bunga-bunga itu.

Banyak sekali bunga yang cantik dan juga harum , tapi ia masih bingung memilih yang mana. Ia tatap satu persatu rak di dalam toko itu mencari bubga mana yang cocok untuk sang kekasih.

"Cari apa mba?" Tanya wanita yang diketahui karyawan ditoko itu

"Cari bunga lah mba begimane sih" Ucap Vivi masih menatap bunga-bunga disekelilingnya

"Maksud saya bunga yang mana? Biar bisa saya bantu carikan" Ucap wanita itu dengan senyuman

Mata Vivi terkunci pada satu bunga yang menurutnya indah dan unik. Bentuk bunga itu besar dan berwarna kuning cantik membuat kesan sejuk saat menatapnya.

"Itu bunga apa mba?" Tanya Vivi lalu berjalan mendekati bunga itu

"Itu Buff beauty masuk kedalam jenis Rosa" jelas wanita itu

"Saya ambil ini mba , sekalian dibuat bucket ya" Ucap Vivi

"Besar atau kecil?" Tanya wanita itu

"Sedang aja" Ucap Vivi lalu diangguki oleh wanita itu

"Mba boleh buat notes kan?" Tanya Vivi

"Boleh , disana ada kertas notes dan penanya nanti jika sudah kasih ke kasir saja saat bayar nanti" Ucap wanita itu lalu pergi menyiapkan pesanan Vivi

Vivi berjalan menuju meja yang wanita tadi tunjuk , lalu mengambil kertas dan menuliskan beberapa kata disana setelah dirasa cukup ia bawa kertas itu menuju kasir sekalian membayar bunga yang sudah ia pilih tadi.

Setelah selesai kini Vivi pergi menuju tempat martabak manis langganannya.

"Bang pesen 3 kotak yang satu keju duanya special" Ucap Vivi lalu duduk di bangku yang kosong

Setelah selesai Vivi langsung mengendari mobilnya menuju rumah orang terkasih.

"Oi pak!" Sapa Vivi pada pak Wawan

"Eh non Vivi kemana aja lama ga liat" Ucap pak Wawan

"Biasa pak" Ucap Vivi lalu tersenyum

"Nih pak martabak di makan ye" Ucap Vivi lalu memberikan satu kotak martabak special

"Saya kedalem dulu ye pak ada kan ci Shani sama Chika?" Tanya Vivi

"Ada non masuk aja" Ucap pak Wawan

PluviophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang