Sepasang mata menatap tajam dua insan yang duduk dipinggir pantai menatap ombak yang berdesir dengan lembut, gigi nya menggertak menahan amarah yang berusaha memuncak.
Tangannya terkepal kuat, sorot matanya tajam, mimik wajahnya dingin.
"Lo benar-benar kurang ajar Viona!" Gumam nya pelan lalu melangkah pergi tanpa mengetahui bahwa sepasang mata menatapnya dingin dengan senyum miring yang tersungging diwajahnya
"Lo ga akan bisa berbuat apapun Flo"
~~~
"Oi Drun!" Panggil seseorang membuat Vivi menoleh kebelakang di ikuti oleh Chika
Sorot mata tajam menusuk manik mata Chika membuatnya sedikit takut.
"Ngapain lo disini!"
Vivi menghela nafas lelah sudah dapat ia prediksi bahwa teman-teman nya tidak akan terima jika ia memilih jalan ini. Namun, ada satu orang yang menatap manik mata Vivi dengan lembut juga senyuman manis. Vivi memalingkan wajah nya dari orang itu lalu menatap ketiga teman nya yang sedang menatap dirinya tajam.
"Bisa biasa aja ga ngomongnya?" Tanya Vivi pelan
Sorot mata Mira begitu tajam seakan mencekik lawan nya agar tidak bisa kemana-mana, jari telunjuknya terangkat tepat di depan wajah Chika.
"Lo!"
"Mir!" panggil Vivi menghentikan ucapan Mira, ia menoleh mendapati Vivi menatapnya datar seperti tidak ingin terjadi keributan
Mira menghempas tangannya kasar lalu mereka semua duduk membentuk lingkaran tepat dengan Elmira yang duduk di samping Vivi dengan senyum manis.
Suasana berubah menjadi canggung, tatapan tajam tidak berhenti masuk kedalam manik mata Chika membuatnya sedikit tidak nyaman.
Vivi yang merasakan ujung bajunya diremas oleh Chika pun menoleh dan mendapati mimik wajah juga gestur tidak nyaman dari Chika. Ia menghela nafas dan mengusap wajahnya kasar, sangat rumit.
"Kenapa pada diem?" Tanya Vivi memecah keheningan
"ARA!"
"KAK VIVI!"
Teriak dua manusia cantik yang membuat mereka semua menoleh, orang yang di panggil pun tersenyum melihat kedatangan mereka.
"Fio!" Sapa Ara lalu tersenyum manis saat gadisnya duduk tepat di sampingnya sambil menautkan jari mereka, rasa hangat merasuki dadanya.
"Udah lama banget rasanya kak Chika ga ikut kumpul kaya gini" Ucap Christy mengerucut kan bibir bawahnya membuat Chika tertawa gemas
Rasa canggung dan tegang pun sudah berganti menjadi hangat, Vivi beruntung dengan kehadiran dua manusia itu mampu membantunya di saat sulit seperti ini.
"Jadi mau ngapain ini?" Tanya Vivi memecah keheningan, mereka semua menggeleng pertanda tidak tahu harus melakukan apa
Vivi menatap desiran ombak, pikirannya melayang jauh memikirkan suatu hal yang tidak sebaiknya ia pikirkan. Sebuah tangan mengusap pelan punggung tangannya, rasa hangat menjalar merasuki dada nya, Vivi menoleh mendapati Chika tersenyum tipis seolah tahu apa yang sedang ia pikirkan.
Chika menatap para kakak kelas yang berangsur menjadi teman nya itu, ia tatap lekat mereka yang tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, keberaniannya mengendur saat sepasang mata milik Mira masuk menusuk manik matanya.
"em-" gumam Chika yang membuat mereka semua menoleh
Mulut Chika terbuka namun tak kunjung memberikan sebuah suara, mereka mengernyit heran melihat tingkah Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile
General Fiction⚠️WARNING!⚠️ GXG AREA (17+) No description! just read <3