48 [ Kecewa ]

882 171 90
                                    

Sudah hampir tiga minggu gue dan Yedam break. Ketiga teman gue yang mengetahui hal ini tentu saja berusaha menyemangati gue. Berusaha menghibur gue dengan segala cara, namun tetap saja perasaan terluka dan rasa bersalah gue kepada Yedam masih ada.

Haruto yang tahu bahwa gue break dengan Yedam pun juga memberikan semangat. Dia mengatakan juga kepada gue bahwa kelakuan Chaeyoung semakin lama semakin menjadi - jadi.

Gue pada awalnya nggak ambil pusing dengan Chaeyoung, karena gue memang nggak mau cari masalah dengannya saat ini. Hingga akhirnya gue mendengar kembali tentang berita yang ingin gue kubur dalam - dalam itu.

"Dia bukannya yang pernah "itu" sama kak Hyunsuk ya ?"

"Kok masih bisa sih punya muka disini ?"

"Ewh, cewek murahan"

Gue nggak tahan dengan semua ucapan yang dilontarkan oleh mereka yang ngata - ngatain gue. Bahkan teman - teman gue berusaha melindungi gue dan mengatakan bahwa hal itu nggak benar. Namun, meski sudah diberikan fakta sebenarnya tapi tetap saja mereka masih membicarakan berita itu dan menganggap bahwa berita itu adalah kebenaran. Nyatanya, manusia memang hanya ingin mendengar apa yang mereka ingin dengar kan ?

Semua teman - teman kelas gue berusaha menyemangati gue, bahkan mereka juga berusaha mencari tahu siapa pelaku yang menyebar berita ini.

"Gue tau siapa pelaku nya !" teriak Seoyeon sambil mendobrak pintu kelas. Nampaknya dia berlari - lari menuju ke kelas.

"Serius lo ? Siapa pelakunya ?" tanya Ryujin yang sudah bersiap - siap untuk memberikan pelajaran kepada si pelaku ini.

"Lee Chaeyoung kelas X IPS 1, gue dapat kabar dari adkel cheers gue kalo dia yang nyebarin beritanya"

Mendengar ucapan Seoyeon barusan, emosi gue sudah mencapai pada titik batas nya. Gue udah nggak bisa menahan kesabaran gue lebih lama lagi. Dengan segera gue pergi ke kelas X IPS 1, tanpa mempedulikan teriakan teman - teman kelas gue.

"WOI TAHAN TAPIR WOI !!"

***

Sesampainya di kelas X IPS 1, tanpa ba bi bu gue langsung menghampiri meja Chaeyoung. Dia sedang berkumpul dengan teman - teman ceweknya yang juga sering gosipin gue di kantin.

"Ngapain lo kesini ? Salah kelas ?" tanya Chaeyoung dengan nada sinis sambil memberikan senyum remeh kepada gue.

"Gue kasih lo satu kesempatan buat jawab. Kenapa lo nyebarin berita itu ? Gue punya salah apa sama lo ?" tanya gue dengan penekanan pada setiap kata - kata nya.

"Masih nanya lagi ? Ya jelas lah gue mau nyingkirin lo. Lo tuh cewek murahan, mana pantes sama Yedam. Mendingan juga gue, ya gak ?"

Gue langsung menampar pipi Chaeyoung dan menjambak rambutnya dengan kencang.

"Sakit ! Lepasin ! Lo gila ya ?!"

"Gue emang gila, kenapa ? Salah lo sendiri yang duluan cari masalah sama gue !"

Detik berikutnya Chaeyoung berusaha menjambak rambut gue, namun gue sudah memelintir tangan dia, hingga dia mengaduh kesakitan. Teman - teman ceweknya hanya bisa berteriak histeris.

"Lo gatau seberapa tertekannya gue karena berita itu ! Kenapa lo seenaknya ngehancurin hidup orang ? Lo pikir lo siapa ?"

Gue semakin kencang menjambak rambut Chaeyoung hingga akhirnya ada seseorang yang menarik badan gue untuk menjauh dari Chaeyoung. Orang itu adalah Yedam.

"Kamu kenapa sih ?" tanya Yedam dengan nada tinggi nya sambil menatap gue dengan marah.

"Dia yang salah, dan udah sepatutnya dia nerima hal itu"

Mengetahui bahwa suasana sekarang sedang ramai, Yedam memutuskan menarik tangan gue keluar dari kelas nya.

"Ikut aku sekarang !"

***

Gue dan Yedam pergi ke sebuah tempat yang sepi dan nggak ada orang lewat. Sesampainya di tempat, Yedam langsung melepaskan genggaman tangannya.

"Kakak kenapa ngelakuin hal itu ?" tanya Yedam sambil menatap gue dengan tajam.

"Ya dia yang salah, dia yang nyebarin semua berita bohong itu dam. Dia selalu ngata - ngatain aku juga. Kamu pikir aku masih bisa sabar kalo aku dikatain dan dicap kayak gitu ?"

"Chaeyoung nggak mungkin berbuat kayak gitu ke kakak. Kak Arra cuma kesel ke Chaeyoung karena semua perkataan dia soal kak Arra itu bener"

Ucapan dari Yedam barusan membuat gue speechless.

"Jadi, kamu percaya ucapan Chaeyoung ? Kamu juga percaya berita itu ?"

"Jelas aku lebih percaya Chaeyoung. Orang yang aku kenal lebih lama. Bukan kakak, yang baru aja datang ke kehidupan aku"

Perkaatan dari Yedam barusan, tanpa sadar membuat air mata gue jatuh.

"Aku kecewa"

Dua kata yang gue lontarkan itu menutup pembicaraan gue dan Yedam kali ini. Gue segera meninggalkan Yedam dan kembali ke kelas.

***

Adek Kelas [ Bang Yedam ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang