Adek Kelas [ Bang Yedam ] ✅

31 [ Yedam & Raesung ]

Kekhawatiran gue mengenai Lee Chaeyoung mulai berangsur - angsur terlupakan. Gue nggak mau memusingkan diri gue dengan hal - hal semacam itu saat ini.

"Di rumah ada bang Jaewon kan ? Aku nggak mau kalo ke rumah kamu, tapi ternyata kamu sendirian di rumah" tanya Yedam sambil menggengam tangan gue dengan erat. Gue menganggukan kepala gue sebagai jawaban atas pertanyaan Yedam tadi.

Hari ini Yedam mau main ke rumah gue setelah kemarin gue berkunjung ke rumahnya. Rumahnya Yedam gede dan luas banget, banyak alat - alat musik di rumah dia. Setelah diberitahu Yedam, gue akhirnya tau bahwa orangtua Yedam pecinta musik. Pantes aja ga heran cowok gue jago banget main musik.

Nggak lama kemudian, kita sampai di depan rumah gue. Bisa gue lihat bang Jaewon berada di halaman depan rumah.

"Halo bang" sapa Yedam ke bang Jaewon yang lagi sibuk mencuci sesuatu di hadapannya.

"Eh ada Yedam, halo juga. Gausah salim dam, tangan gue lagi kotor. Lah si Jihoon kemana ?" tanya bang Jaewon yang ternyata lagi mencuci sepeda gunung kesayangannya dan menatap gue serta Yedam bergantian.

"Jihoon ada les bang, btw abang mau jalan - jalan ke gunung sama Bebi ?"

Sedikit informasi, Bebi adalah nama sepeda gunung bang Jaewon. Plesetan nama dari "Baby" karena bang Jaewon sayang banget sama sepedanya dah kek pacar.

"Iyaa sih rencananya hari Minggu nanti gue mau jalan - jalan. Lo mau ikut dek ? dam ?" tanya bang Jaewon kepada gue dan Yedam.

"Gabisa, aku udah ada janji mau cfd sama si fakboi" jawab gue ke bang Jaewon.

"Kak, ini aku masuk dulu ya ke dalem rumah. Kasian Yedam daritadi berdiri" ucap gue sebelum kak Jaewon bertanya lebih lanjut lagi.

***

"Kamu kalau mau minum, ambil aja ya gausah sungkan. Aku mau mandi dulu" ucap gue sambil meninggalkan Yedam di ruang tamu.

Gue pergi ke kamar gue dan segera menuju kamar mandi. Biasanya abis pulang sekolah gue jarang langsung mandi, tapi karena ada pacar kan maloe kalo ga langsung mandi hehe.

Setelah mandi dan berpakaian rapi, gue turun ke bawah untuk menemui Yedam. Tapi ternyata bukan hanya Yedam yang ada di ruang tamu, melainkan ada Raesung juga.

"Eh bi, lo ngapain ke rumah gue jam segini ?" tanya gue ke Raesung sambil menyampirkan handuk di bahu gue.

"Bi ?" tanya Yedam sambil memperhatikan gue dengan kening berkerut.

"Babi maksudnya" jawab gue dengan santai ke arah Yedam.

"Jingan ini baju abang lo ketinggalan di kamar gue. Taruh mana nih ?" tanya Raesung sambil menunjuk baju bang Jaewon yang ada di tangannya.

"Taruh aja di lemarinya sung" jawab gue sambil nyelepet bahu Raesung pake handuk gue.

Raesung pun segera pergi ke kamar bang Jaewon. Setelah Raesung pergi, gue menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Yedam.

"Kamu kenapa ?" tanya gue ke Yedam setelah melihat ekspresi wajahnya yang berubah.

"Dia tadi siapa kak ?" tanya Yedam dengan wajah penuh tanda tanya dan kening sedikit berkerut.

"Oh itu namanya Raesung, temen kecil aku. Tadi kalian emang nggak kenalan ?" tanya gue ke Yedam sambil mengeringkan rambut gue yang basah dengan handuk.

"Gak" jawab Yedam singkat sambil berlalu meninggalkan gue dan pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Nggak lama kemudian Raesung muncul dan langsung merangkul bahu gue.

"Woi nyet, cowok sape tuh ?" tanya Raesung sambil tetap mengalungkan tangannya ke bahu gue.

"Eh lepasin dong. Lo berat anjir. Itu adkel yang pernah gue ceritain ke lo. Ganteng kan ?" tanya gue ke Raesung sambil berusaha melepaskan rangkulan Raesung dari bahu gue.

Tanpa perlu disuruh dua kali, Raesung langsung melepaskan rangkulannya dari bahu gue dan mendekati Yedam yang saat ini berada di dapur.

"Kenalin, gue Raesung, sahabatnya Arra" ucap Raesung sambil mengulurkan tangannya kepada Yedam.

"Kenalin, Yedam, pacarnya Arra" jawab Yedam sambil membalas uluran tangan Raesung.

Perasaan gue aja atau gimana tapi gue ngerasa setelah perkenalan mereka kok hawa - hawanya nggak enak ya.

***