Matahari sudah menunjukkan dirinya, sinarnya juga sudah masuk melalui celah celah kamar mereka, tapi mereka semua masih enggan untuk membuka matanya. Sebab, hari ini adalah hari minggu, hari yang menurut mereka adalah hari untuk bermalas malasan setelah enam hari ini di sibukkan oleh kegiatan masing masing.
"Eugh." Suara khas orang bangun tidur terdengar dari salah satu kamar. Dia melihat ke sebelah dan terlihat Aileen masih pulas dengan tidurnya.
Vielaby beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke kamar mandi untuk mengosok gigi dan mencuci mukanya. Setelah itu, dia berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.
"Udah bangun?" Tanya seseorang dari arah ruang keluarga, Vielaby menghampiri orang tersebut dan duduk di sebelahnya, meletakkan minumannya di sebelah teh milik orang tersebut.
"Hm, lo ngapain pagi pagi udah fokus sama laptop?" Giliran Vielaby yang bertanya.
"Ada tugas, kemarin belum sempet gue selesain." Jawabnya tanpa menoleh kearah Vielaby.
"Ini hari libur, masih aja ada tugas? Apa di kamus seorang Aidenn nggak ada kata libur?"
"Ini tugas besok harus di kumpulin, jadi harus cepet gue selesain."
"Impian yang gue harapin dulu udah terkabul ya." Ujar tiba tiba Vielaby yang membuat Aidenn menoleh. "Gue balik kamar dulu."
Setelah Vielaby pergi meninggalkan Aidenn yang masih berada di ruang keluarga, Aiden terdiam mengartikan semua perkataan Vielaby.
"Eh udah bangun lo." Gael yang baru saja datang dan menepuk pundak Aidenn. "Hari libur masih aja nugas, beda ya kalau anak kedokteran." Ejek Gael.
Aidenn tak meresponnya dan tetap fokus dengan laptop yang berada di pangkuannya.
"Gue liat tadi ada Vielaby? Kalian ngapain?"
"Iya, dia udah balik kamarnya. Tadi cuma nyapa doang." Jawab Aidenn dengan masih fokus pada laptopnya.
Entahlah Gael merasa ada sesuatu yang terjadi baru saja, tapi dengan segera dia menyingkirkan pikiran pikiran negatif pada otaknya.
Hari sudah siang, semua penghuni rumah sudah berkumpul di ruang tamu sedang membicarakan sesuatu.
"Karena di rumah ini nggak ada ART, jadi kita bagi tugas untuk membersihkan rumah besar ini." Ujar Niel membuka suara. "Kita ada 12 orang, dan kita bagi jadwal piket sehari 4 orang. Satu orang, piket dua hari kecuali hari minggu karena kita libur semua, jadi semua ikut bersih bersih." Jelas Niel.
"Bener kata Niel, kita sekarang mulai bersih bersih aja, untuk jadwal piket rumah nanti kita buat bareng bareng." Giliran Kael yang memberi pendapat.
Setelah membicarakan itu, mereka langsung membagi tugas untuk membersihkan rumah. Kembar kebagian membersihkan gudang dan taman belakang sekaligus kolam. Solpi dan Adrianne membereskan kamar, pakaian kotor dan dapur. Aidenn Jayden membersihkan sampai kanan dan kiri rumah, sekalian taman depan. Gael dan jorgas menyapu rumah dan membuang sampah. Angel dan Thala mengelap semuanya, mulai dari kaca, perabotan dan lainnya. Vielaby dan Aileen bagian mengepel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꮶrashinveens Family ✓
RandomCover by @eboyjkjeon ❛❛Bagaimana jika kedua belas manusia yang saling bertolak belakang itu di satukan dalam satu rumah, karena sebuah tradisi yang turun temurun? Akankah mereka mampu menangani semua masalah yang akan muncul nantinya?❜❜ Semua akan t...