Setelah bermalas malasan di rumah, hari ini mereka kembali melaksanakan aktifitas seperti biasa. Begitu juga mereka berdua belas sekarang sedang berada di meja makan untuk sarapan.
"Ayo makan, ini masakan pertama gue yang kalian cicipi." Ujar Solpi sambil menyajikan makanannya. "Kasih pendapat."
"Enak kak." Ujar Angel sambil menyendokkan makanan itu. "Kakak hebat banget masaknya."
"Syukur kalau nggak mengecewakan." Sahut Solpi menunjukkan senyumnya.
"Gue bareng siapa nih?" Tanya Aileen. "Ada yang mau nebengin gue?"
"Ogah, sama Aidenn aja lo sana." Sahut Jorgas sambil terus memakan sarapannya.
"Kalau gue sama Aidenn yang ada di dalam mobil kayak kuburan sepi, suara napas aja kedengeran." Jawab Aileen spontan membuat Aidenn menatapnya tajam. "Eh, sorry Denn." Minta maaf Aileen.
"Gue berangkat sendiri, kalian semua bareng Jorgas aja." Ucap Aidenn dan berdiri. "Gue berangkat dulu bang, kak." Pamit Aidenn dan meninggalkan semua yang masih belum selesai sarapan.
Setelah Aidenn pergi, suasana sempat hening membuat keadaan canggung. "Ekhm" degeman dari Gael membuat mereka tersadar.
"Gue berangkat duluan." Ucap Niel dan mengambil kunci mobil. "Ayo Kael, Solpi." Ajaknya yang langsung mengikuti Niel keluar rumah.
"Angel, ayo gue anter sekarang, keburu telat." Jayden mengajak Angel untuk berangkat juga meninggalkan para anak kuliahan itu.
"Kita mau terus ada di sini?" Tanya Thala polos.
"Jorgas mau balapan? Siapa dulu yang sampai sekolah?" Ajak Gael sambil memandang Jorgas remeh.
"Ayo, siapa takut." Jawab Jorgas yang tak ingin di remehkan. "Kalian bertiga ikut gue kan?" Tanyanya pada Adrianne, Thala dan Aileen. Mereka bertiga mengangguk.
"Ayo Viel." Gael berjalan terlebih dahulu. "Udah siap?" Tanya Gael setelah Vielaby menaiki motornya.
Setelah itu dua kendaraan yang berbeda itu membelah jalanan, mengendarainya dengan kecepatan tinggi.
Jorgas dan Gael baru saja sampai parkiran dan mereka masuk bebarengan jadi tidak ada yang kalah, keempat orang turun dari mobil. Sedangkan, Gael baru saja turun dari motornya dan Vielaby yang sedang membenarkan rambutnya yang berantakan.
"Bang sumpah ya lo, liat nih rambut gue berantakan." Omel Vielaby yang masih membenarkan rambutnya.
Gael mengarahkan tangan kanannya pada kepala Vielaby dan mengacak rambutnya lagi, membuat semakin berantakan. Vielaby sudah menunjukkan muka kesalnya. "Nah udah bagus gitu." Ejek Gael dan meninggalkan adiknya yang masih berada di parkiran, jangan lupakan wajah kesalnya itu.
"Awas lo!" Ucap Vielaby yang mungkin sebuah teriakan untuk abangnya itu. Dia berjalan sambil memaki maki Gael dan juga merapikan rambutnya. "Pengen gue jual aja abang kayak gitu." Gerutu Vielaby sepanjang koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꮶrashinveens Family ✓
CasualeCover by @eboyjkjeon ❛❛Bagaimana jika kedua belas manusia yang saling bertolak belakang itu di satukan dalam satu rumah, karena sebuah tradisi yang turun temurun? Akankah mereka mampu menangani semua masalah yang akan muncul nantinya?❜❜ Semua akan t...