Gadis berseragam putih abu abu baru saja keluar dari kelas bersama teman temannya. "Gue ke toliet bentar kalian duluan aja." Ujarnya.
"Nggak mau di temenin aja ngel?" Tawar salah satu temennya yang mendapat gelengan. "Yaudah hati hati, kalau udah selesai cepet nyusul kita."
"Oke sayangku." Balasnya dan pergi berlawanan arah dengan teman temannya.
Setelah selesai dengan urusan pribadinya, Angel keluar dari toilet dan bergegas menuju teman temannya.
"Angel." Panggil seseorang yang tidak asing menurut Angel, dia sempat berhenti sebentar dan kembali melanjutkan jalannya. "Angel sampai kapan mau ngehindar?" Tanyanya, namun Angel tak memperdulikan sama sekali dan terus berjalan menjauh dari orang itu.
"Sorry, lama ya? Tadi masih antri toiletnya soalnya." Ucap Angel tentu berbohong karena bukan itu yang membuatnya lama tadi, yang sebenarnya adalah ada orang gila yang sempat mengikutinya.
"Nggak papa, duduk! Gue udah pesenin seperti biasa tuh." Balas temannya sambil menunjuk nasi goreng yang sudah.
"Makasih banget." Angel langsung duduk di depan nasi goreng itu dan memakannya sebelum bel masuk berbunyi.
"Angel, lo mau bantu gue nggak?" Minta temannya. "Lo tau kan gue suka sama kak Putra, bisa bantu gue deket sama dia?"
"Kok minta bantuan gue?"
"Ya kan lo deket sama kak Putra walau deketnya karena satu eskul tapi, dia kan kenal sama lo, di banding gue yang nggak dia kenal atau mungkin nggak tau gue hidup." Jelasnya. "Jadi, bantuin yayaya."
"Gue usahain tapi, nggak janji nanti bakal berhasil." Balas Angel yang mendapat anggukan dan senyum sumriangan. "Udah? Ayo kita balik ke kelas."
"Niel, kenapa lo laporin semua ke kakek?" Tanya Kael pada saudara kembarnya.
"Nggak papa." Jawaban singkat yang di berikan oleh Niel, dia terlalu fokus dengan berkas berkas yang sekarang berada di depannya. "Kakek yang minta, gue suruh ngelaporin semua kelakuan mereka selama tinggal bareng dan tenang aja, mereka nggak bakal kena hukuman yang berat kok, kalau itu yang lo khawatirin."
"Maksud lo? Gue tau gimana kakek kalau ngehukum kita, lo ngelakuin apa?"
"Nggak ada! Selama mereka nurut dan terbuka sama gue, nggak bakal terjadi apa apa, tenang." Niel berdiri dan berjalan menuju kembarannya yang duduk di sofa. "Gue mau lo awasin Aidenn, gue bakal awasin yang lain."
"Lo masih dendam sama Aidenn? Itu udah masa lalu Niel, sampai kapan lo kayak gini sama mereka berdua?" Tanya Kael.
"Gue nggak pernah dendam sama dia, gue cuma mau dia jauh jauh dari Viel."
Kael tidak habis pikir dengan Niel, dia bilang tidak membencinya tapi, sikapnya dari awal ke Aidenn seakan mengajak berperang. Sejak hari itu hubungan Niel dan Aidenn renggang karena satu kesalahan yang tidak di ketahui awalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꮶrashinveens Family ✓
RandomCover by @eboyjkjeon ❛❛Bagaimana jika kedua belas manusia yang saling bertolak belakang itu di satukan dalam satu rumah, karena sebuah tradisi yang turun temurun? Akankah mereka mampu menangani semua masalah yang akan muncul nantinya?❜❜ Semua akan t...