Masalah Gael tidak tidak lagi di perpanjang, keadaan korban juga sudah sadarkan diri, dia mengaku kesalahannya bahwa dia tidak menengok kanan kiri.
Jayden juga tidak bersikap dingin lagi pada Gael, dan malah sekarang keduanya sangat dekat.
Semua sudah berjalan selama satu tahun sejak mereka tinggal bersama, tidak ada lagi masalah masalah yang membuat mereka terpecah karena mereka mampu melewatinya.
Kael sudah sepenuhnya keluar dari perusahaan Krashinveens dan memegang perusahaan Pradana, Jayden juga sudah di pindahkan ke perusahaan utama Krashinveens, Solpi juga memilih bekerja di rumah, membuat komiknya sendiri dengan bantuan teman Niel sebagai penerbitnya nanti.
Tiga serangkai, Aidenn, Jorgas dan Gael juga sudah lulus, sudah resmi menjadi sarjana.
Jorgas, Gael dan teman temannya memilih membuka cafe bersama, sedangkan Aidenn sudah magang di salah satu rumah sakit dan dia melanjutkan studynya.
Adrianne dan Vielaby juga sedang sibuk sibuknya dengan kuliah, bahkan tidak jarang mereka berada di luar kota untuk menyelesaikan tugas.
Aileen dan Thala juga sudah memasuki tahun kedua berkuliah, mereka juga ikut dalam organisasi yang ada di kampus.
Angel sudah kelas tiga dia sibuk belajar, mempersiapkan untuk ujian dan juga masuk universitas.
"Udah satu tahun kita bareng, lewati semua sama sama, nggak kerasa."
"Bener, satu persatu dari kita bakal keluar dari sini, milih tinggal bareng keluarga kecil nantinya."
"Kejauhan lo bayangin itu kak, bang Niel, Kael aja masih terdeteksi jomblo." Balas Gael sambil meledek kakak kembarnya.
"Bener, sampai di langkahin sama adiknya, lihat tuh Aileen makin bucin aja sama Bintang." Tambah Jorgas.
"Lo gimana sama Aidenn?" Giliran Niel bertanya pada adik bungsunya.
"Gimana apanya? Kita kan udah tinggal serumah, nggak perlu ada yang khawatirin lagi." Jawab Vielaby dengan santai.
"Aidenn akhir akhir ini sibuk banget sama rumah sakit dan studynya kan."
"Emang, tapi masih ada waktu walau sebentar buat berdua, lagian kita tinggal satu rumah, kalau malem ketemu."
"Baik baik aja kan?"
"Kenapa nanya kayak gini?"
"Kakek udah tau tentang hubungan kalian sepertinya tapi, dia belum manggil manggil kalian, mungkin karena kalian masih sibuk."
"Gue sama Niel bakal usaha biar kalian bisa terus sama sama walau bakal mustahil."
Jelas Niel dan Kael bergantian.
"Kami dukung, layarkan AIBY!" Sahut mereka semua yang berada di sana mendukung kapal satu ini.
"Makasih."
Vielaby tersenyum, sangat senang karena kakak dan saudara saudaranya merestui hubungan keduanya yang terlarang itu, tinggal menyakinkan para orang tua juga kakek selanjutnya.
Seperti perbincangan tadi sore, malam ini setelah Aidenn baru pulang dari rumah sakit, kakek menelfon dan menyuruh mereka semua datang ke mansion utama.
"Ngapain sih kakek tiba tiba nyuruh kita semua dateng." Gerutu Angel yang sedang bersiap di kamar bersama Solpi dan Adrianne.
"Kayakan serius." Balas Solpi.
"Udahlah jangan debat lagi, ayo cepetan." Sahut Adrianne.
"WOY CEPETAN." Teriak Gael dari ruang tamu, meneriaki orang orang yang masih ada di kamar masing masing.
"SABAR." Balas teriak dari Aileen yang masih berada di kamarnya bersama Vielaby.
"Nggak usah teriak juga kali, sakit kuping gue." Sahut Vielaby yang tepat berada di sebelah Aileen sambil mengusap telingannya yang sakit.
Setelah mereka berkumpul di teras, membagi siapa saja yang akan berkendara sendiri dan yang lain ikut siapa siapa.
"Gue, Kael, Gael sama Vielaby semobil."
"Solpi, Jorgas, Adrianne sama Thala."
"Jayden, Aidenn, Aileen sama Angel."
Jelas Niel.
"Bilang aja semobil itu saudara sendiri, susah amat sampai sebut satu satu." Kesal Jorgas.
"Biar jelas, takut ada yang di akuin saudara kan." Ejek Gael.
"Udahlah kapan nih berangkat?" Tanya Jayden yang sudah bosan berdiri seperti ini.
"Sekarang."
Semua menasuki mobil yang telah di tentukan tadi. Di mobil paling depan ada EL bersaudara dengan Kael yang berada di kursi pengemudi, di belakangnya ada Jayden bersama saudaranya, dan terakhir Jorgas dan saudaranya.
Mereka berjalan beriringan membelah jalanan malam yang cukup ramai itu, menuju kediaman Broto Krashinveens.
Di mobil EL bersaudara keempatnya sedang melempar lelucon yang di awali oleh Gael.
"Udah, perutku sakit ketawa mulu." Ujar Vielaby yang dari tadi tertawa sampain perutnya sakit.
"Menurut lo apa yang bakal di omongin sama kakek nanti?" Tanya Kael mengalihkan pembicaraan.
Ketiga orang yang berada di mobil itu terdiam, memikirkan semua yang ada di kepalanya.
"Gue nggak tau juga, tapi ada kemungkinan besar bersangkutan sama kita dan itu udah sangat besar." Jawab Niel yang fokus melihat ke depan.
"Apaan?" Giliran Gael yang bertanya.
"Masalah gue sama Aidenn." Sahut Vielaby dengan nada yang tidak seperti biasa, ada rasa takut dan ragu dari pengucapannya tadi.
"Gue bingung apa yang bakal kakek lakuin nanti, mau berharap baik baik aja, tapi ini semua udah sangat salah."
"Viel, dengerin. Kita semua bakal dukung keputusan kalian berdua nanti."
"Termasuk nikah lari sama Aidenn?"
"Hey! Nggak ada, kalau udah gitu abang nggak bakal setuju." Spontan Niel berucap penolakan.
"Hehehe, bercanda." Jawab Vielaby sambil tertawa kecil, masih sempat sempatnya dia tertawa mengingat masalah yang akan dia hadapi.
Di mobil lain tepatnya mobil Jayden, di sana hanya ada obrolan unfaedah dari Aileen dan Angel. Sedangkan, kedua laki laki yang berada di mobil itu hanya terdiam.
Jayden fokus berkendara dan Aidenn memikirkan semua kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi nanti.
Beberapa hari lalu, kakeknya sempat datang kerumah sakit tempat dia melakukan magang, kakeknya itu memberitahu akan ada kejutan untuk mereka semua apalagi untuknya, Aidenn memikirkan semua itu akhir akhir ini, apa yang akan kakeknya itu lakukan saat dia sampai nanti.
Bingung mau bikin mereka karam atau tetep berlayar?Copyright @ 2021, vienyxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꮶrashinveens Family ✓
RandomCover by @eboyjkjeon ❛❛Bagaimana jika kedua belas manusia yang saling bertolak belakang itu di satukan dalam satu rumah, karena sebuah tradisi yang turun temurun? Akankah mereka mampu menangani semua masalah yang akan muncul nantinya?❜❜ Semua akan t...