Ꮶrashinveens || 12

448 61 8
                                    

Sudah sekitar dua minggu sejak Niel masuk ke rumah sakit, dan beberapa hari lalu Niel sudah pulang, tapi dia harus beristirahat lagi karena tulang kakinya yang bergeser lagi.

Ya, dulu waktu SMA Niel sempat kecelakaan sampai koma, seperti yang khawatirkan Kael sebelum Niel balapan dua minggu lalu. Kael takut terjadi lagi karena semenjak itu dia tidak di perbolehkan untuk balapan lagi. Dan kemarin itu adalah balapan pertama selama bertahun tahun.

Niel sudah berada di rumah dengan di temani Solpi yang sedang meliburkan diri untuk merawat kakak sepupunya itu, dan Angel yang baru pulang dari sekolah.

"Jorgas mana?"

Pertanyaan Niel membuat Solpi terdiam, soal Aidenn yang memukul Jorgas waktu itu sudah di ketahui oleh anggota lainnya. Bahkan mereka marah saat mengetahui perkataan Jorgas waktu itu.

Sejak saat itu Kael sebagai pengganti Niel membebaskan Jorgas kemanapun maunya, bahkan tidak ada lagi yang memperdulikan.

"Hm, itu dia..."

"Nggak pulang lagi?"

"Sebenarnya Jorgas udah jarang pulang, kadangpun kalau pulang selalu tengah malem, bang Kael suruh kita bodoh amat, kayakan dia udah angkat tangan soal Jorgas."

Penjelasan Solpi membuat Niel kaget, bagaimana tidak Kael melupakan tanggung jawabnya begitu saja, Jorgas seharusnya  di bantu untuk menuju jalan yang lebih benar bukan malah membebaskannya seperti ini, bahkan Kael tidak merundingkan bersamanya dulu dan memilih keputusan sendiri yang bisa beresiko pada Jorgas, orang rumah bahkan mungkin nama Krashinveens.

"Tau keberadaan Jorgas sekarang?"

"Kata Gael, dia ada di rumah temannya, Eric."

"Angel lagi apa?"

Niel mengalihkan topik dengan menanyakan apa yang sedang di kerjakan oleh anggota termuda itu yang sedang sibuk dengan buku buku bertulisan angka dan simbol simbol itu.

"Kelihatannya gimana bang?" Tanya balik Angel memutar bola matanya.

"Belajar lah, masa nyangkul."

"Nah tuh tau kenapa malah nanya." Kesal Angel.

"Kenapa sih kesel banget? Ada yang susah, sini abang ajarin di jamin dapat nilai tertinggi."

"Tinggi dari bawah kali bang."

Bukan Angel yang menjawab tapi Gael yang baru datang bersama Aileen dan langsung duduk di sebelah Niel.

"Dih, gini gini gue pinter ya." Niel tidak terima.

"Pinter ngephp'in cewek kan." Tawa dari Gael terdengar setelah mengatakan itu.

"Bisa diem nggak? Berisik! Nggak lihat gue lagi belajar." Suara Angel meninggi dan menunjukkan raut marahnya.

Dia berdiri dan pergi ke kamarnya membuat keempat orang yang masih di sana terdiam, kaget? Tentu saja, karena ini pertama kalinya Angel berbicara nada tinggi pada kakak kakaknya.

"Pemes kali dia." Positive thinking sekali Gael ini.

"Adek gue mana?"

"Gue kan adek lo bang."

"Viel maksud gue dongo, kenapa nggak pulang sama dia? Malah pulang sama kera hutan."

"Hey, gue bukan kera ya, babi!" Balas Aileen tidak terima, dia tersindir lah. Jelas, karena dia yang pulang bareng Gael tadi.

"Dih, merasa? Ya sih, itu lo nggak salah lagi."

"Dasar babi."

"Kurang ajar ya sama saudara tertua begitu."

Ꮶrashinveens Family ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang