Angel baru saja turun dari mobil Jayden, dia memasuki gerbang dan sudah di sambut dengan cibiran dari siswa siswi sana, padahal sudah terbukti bahwa kakak kakaknya tersebut tidak bersalah tapi, tetap saja mereka sudah memandang buruk keduanya bahkan juga Angel.
Jayden yang belum pergi dari area sekolah, melihat adiknya yang di hina dia tidak terima tapi, tidak bisa melakukan apapun.
Jayden mengambil ponselnya dan menelfon seseorang, membahas rencana mereka. Setelah panggilan terputus dia melaju mobilnya meninggalkan sekolah.
"Namanya aja Angel tapi kelakuannya nggak sama sekali."
"Katanya keluarga terhormat tapi kok suka bullyng sama pake narkoba."
"Thala alumni sini kan yang bikin orang bundir? Jangan jangan adeknya juga."
"Terus Jorgas juga ganteng sih tapi, sayang pengedar narkoba dan mungkin pengguna."
Angel yang mendengar semua itu merasa marah dan kesal, dia marah karena dia yang tidak tau apa apa malah ikut menerima cacian, mereka yang melakukan yang seharusnya mendapatkan cacian ini bukan malah dia. Walaupun mereka memiliki ikatan darah untuk kali biar Angel egois.
Dirinya memilih untuk membolos kali ini dan berjalan kearah rooftop, dia berdiam di sana sampai ada orang lain yang datang dan duduk di sebelahnya.
"Bolos lagi?"
"Kakak juga ngapain di sini?"
"Temenin kamu, kayakan kamu butuh temen kali ini."
"Kakak percaya?" Tanya Angel sedikit menggantung membuat orang di sampingnya sempat bingung.
"Akh... masalah kakakmu? Percaya kok, lagian udah terbukti mereka nggak salah kan."
"Makasih."
"Buat apa? Lagian beneran kan."
Angel hanya mengangguk mendengar balasan dari kakak kelasnya tersebut, siapa lagi kalau bukan Putra kakak kelas yang selalu mendekatinya.
"Kakak duluan ya, ada rapat."
"Iya."
"Jangan lupa nanti eskul."
Setelah mengucapkan itu, Putra langsung pergi meninggalkan Angel yang masih setia berada di rooftop.
Di rumah sekarang hanya ada Vielaby dan Aileen, mereka berdua sama sama tidak ada kelas sama sekali. Berbeda dengan ketiga anak dream mereka sedang sibuk dengan skripsi masing masing.
"Leen, mau makan sesuatu nggak?" Tanya Vielaby yang dari tadi fokus dengan novelnya sangat berbeda dengan Angel yang fokus dengan film di depan tv.
"Boleh, gue laper juga sih. Mau pesen nggak?"
"Pesen aja biar gue bayar nanti."
"Asiap!" Semangat Aileen dan mengambil ponselnya dan langsung memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꮶrashinveens Family ✓
RandomCover by @eboyjkjeon ❛❛Bagaimana jika kedua belas manusia yang saling bertolak belakang itu di satukan dalam satu rumah, karena sebuah tradisi yang turun temurun? Akankah mereka mampu menangani semua masalah yang akan muncul nantinya?❜❜ Semua akan t...