Ꮶrashinveens || 13

451 60 1
                                    

Di dalam mobil Kalvin tidak ada obrolan yang tercipta di antara keduanya, Vielaby memilih menghadap ke jendela. Sedangkan, Kalvin fokus dengan jalanan.

"Lo nangis tadi? Kenapa?"

Pertanyaan Kalvin mampu membuat suasana lebih cair dari sebelumnya. Vielaby yanh fokus ke jendela, menoleh sebentar ke arah Kalvin dan tersenyum.

"Nggak papa." Balas Vielaby dan menghadap ke depan.

"Hm... mau makan dulu nggak?"

"Lo laper? Mampir aja tapi, gue nggak makan masih kenyang."

"Nggak enak kalau cuma gue yang makan, lo ikut makan ya?"

Vielaby sempat berfikir sebentar, sedangkan Kalvin berusaha membujuknya. Dan akhirnya Vielaby mengangguk setuju membuat Kalvin tersenyum senang.

Di kampus masih banyak mahasiswa/i yang berlalu lalang, begitupun dengan Thala yang baru saja selesai kelas, dia berjalan menyurusi koridor fakultasnya, jangan lupakan tatapan orang orang padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kampus masih banyak mahasiswa/i yang berlalu lalang, begitupun dengan Thala yang baru saja selesai kelas, dia berjalan menyurusi koridor fakultasnya, jangan lupakan tatapan orang orang padanya.

Siapa yang tidak kenal Prince Thala Krashinveens anak jurusan teknik informatika, ramah dan murah senyum. Sejak masa SMAnya dia sudah menjadi incaran gadis gadis seumurannya bahkan ada yang di atas atau bawah umurnya, apalagi dengan marga Krashinveens membuat semua orang belomba lomba mendekat dan menjadi temannya.

Tapi sejak dulu dia hanya memiliki 4 teman saja, yaitu Leon, Gilang, Bima dan Deon. Tapi, setelah lulus mereka sudah berperncar, seperti Leon dan Gilang yang kembali ke China dan melanjutkan pendidikan di sana, Bima dan Deon memilih kampus favorit masing masing.

"Thala kan?"

Tanya seseorang di hadapannya, membuat Thala sadar dari pikirannya tentang teman temannya itu.

Thala menoleh dan melihat gadis yang baru saja memanggilnya itu dari atas sampai bawah dan sebaliknya.

"Ya?"

"Oh kenalin gue Kirana."

Gadis itu memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya, Thala yang mengerti membalas menjabat tangannya.

"Gini, kata dosen tadi kita satu kelompok."

"Jadi lo?"

"Iya, mau kerjain kapan?"

"Nanti aja? Gue free hari ini."

"Oke, di mana?"

"Cafe Krash, jam 3 sore, bisa?"

Gadis itu mengangguk menyetujui. "Boleh minta nomernya? Biar gampang komunikasinya?"

"Mana hp lo." Minta Thala yang langsung di berikan padanya, Thala menulis nomer ponselnya dan setelah itu mengembalikannya. "Udah itu."

"Oke." Balasnya dan berlalu pergi dengan senyum yang cukup mencurigakan.

Thala memutuskan untuk pergi ke tempat biasa yang sering di kunjunginya bersama teman temannya dulu. Kebetulan juga tadi Bima mengajak mereka berkumpul.

Ꮶrashinveens Family ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang