Ꮶrashinveens || 26

369 52 5
                                    

Kantor polisi

Saat Thala sudah berada di kantor polisi dia bertemu dengan teman temannya dan dua orang yang melaporkan mereka juga berada di sana.

"Udah gue bilang kan, gue bakal laporin lo dan juga temen temen lo." Ujarnya merasa bangga.

Keempat teman sudah terlihat ketakutan dan menunduk sejak tadi, berbeda dengan Thala yang terlihat santai dan tidak merasa terbebani sama sekali.

"Percaya diri banget lo jadi orang." Sahut Thala tidak kalah percaya diri.

"Gue punya bukti lebih kuat daripada bukti yang lo punya dan nyudutin gue itu."

Ayah dari Kirana hanya diam, tidak sedikitpun membuka suara berbeda dengan anaknya itu yang banyak omong dan semuanya omong kosong.

"Cepat penjarakan mereka!" Suruh Kirana.

"Maaf saya tidak bisa langsung di penjara karena pengacara saya belum datang, begitukan pak polisi?" Thala meminta persetujuan pada polisi di depan mereka.

"Iya, pengacara tuan Thala belum datang, jadi kami tidak bisa langsung menjadikannya tersangka." Jelas salah satu polisi di sana.

Tidak butuh waktu lama, seorang pria berjas hitam berjalan memasuki kantor polisi dengan membawa koper kecilnya, dia tidak datang sendirian melainkan bersama seorang pria yang berpakaian santai yang sangat di kenal oleh Thala.

"Perkenalkan saya Revano, pengacara keluarga Krashinveens." Orang itu memperkenalkan dirinya.

"Tuan Niel mempunyai bukti tantang kasus bunuh diri yang terjadi beberapa tahun lalu yang melibatkan adiknya." Jelas Revano, sedangkan Niel memberikan sebuah rekaman cctv di saat kejadian bunuh diri.

"Di dalam sana, adik saya dan teman temannya mereka berusaha membujuk korban agar tidak melakukan aksi itu."

"Dan selain itu kami juga memiliki bukti lain tentang pelaku, ini buku diary yang korban titipkan pada ayahnya sebelum hari kematian, dan juga ada pesan pesan ancaman yang di tujukan padanya atas nama Kirana Thania." Tambah Revano sambil mengeluarkan semua berkas yang berada di koper kecilnya.

Kirana yang mendengar semua penjelasan pengacara keluarga Krashinveens tiba tiba menjadi tegang dan berkeringat dingin, bagaimana bisa semua kedoknya terbongkar semudah ini.

Padahal dia membuka kasus ini untuk menutup kesalahannya agar tidak ada yanf tau dan membalas dendam pada Thala dan teman temannya karena mereka sangat dekat dan perhatian pada kembarannya itu.

Kalau di tanya kenapa semua dia lakukan, itu karena dia sangat iri pada saudara kembarnya, Karina. Karena semenjak kedua orang tuannya berpisah, hidup Karina lebih baik di banding dirinya, Karina tinggal di kota dan semua kebutuhan terpenuhi oleh ayahnya. Sedangkan, dirinya tetap tinggal bersama ibunya yang sakit sakitan, jangankan hidupnya enak, setiap hari dia harus sekolah sambil bekerja untuk membeli obat ibunya yang sangat mahal.

Hal itu yang membuatnya iri dan berniat merusak mental kembarannya dengan perkataan perkataan yang menyalakan dan menyudutkannya. Sehingga, Karina depresi dan memilih bunuh diri. Setelah kematian Karina, sang ayah sempat tidak terima dan menyalakan Thala dan teman temannya yang memang sangat dekat dengan Karina, dia melupakan satu hal yaitu buku diary Karina yang sempat dia berikan.

Sementara Kirana yang berada di desa merasa senang dengan kematian Karina, membuat kondisi ibunya makin drop dan Kirana yang sudah memiliki jiwa membunuh juga berencana membunuh ibunya agar dia bisa tinggal bersama ayahnya dan hidup bahagia dan berkecukupan.

"Jadi saya bisa bawa adik saya dan teman temannya kembali? Mereka sudah terbukti tidak bersalah, bukan?" Niel bersuara setelah sempat hening karena semua fokus melihat semua bukti.

Ꮶrashinveens Family ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang