Hari sudah malam, suara motor terdengar di mana mana, bahkan suara teriakan yang menyemangati seseorang yang sedang bertanding di sana. Adrianne yang berada di antara keramaian itu terdiam, merasa takut? Tentu saja.
Tadi siang dia di bawa oleh Raka menuju tempat mempertaruhkannya waktu itu, Adrianne benar benar gelisah dan takut, apa yang akan terjadi setelah sampai di rumah nanti, apa dia akan mendapat amukan atau hukuman dari kakak tertua.
"Ini cewek yang gue maksud."
Raka menunjuk Adrianne dan menghampiri bersama beberapa orang, yang mungkin juga temannya.
"Dia Adrianne anak jurusan fashion kan?wah hebat banget lo bisa dapetin dia."
"Yoi dong, btw gue mau taruhin dia mau? Kalau gue kalah cewek ini buat lo lo pada." Penawaran itu terlontar dari Raka.
Teman temannya sempat bertatapan meminta persetujuan yang lain.
"Boleh, kalau lo menang gue kasih lo apa aja."
Adrianne lagi lagi menjadi taruhan antara Raka dan teman temannya, Iya, kalau menang dia tidak akan kenapa kenapa, kalau nanti kalah? Tidak tau sudah nasibnya.
"Ka, kenapa lo taruhin gue lagi?"
"Tenang aja Anne, gue pasti menang lo nggak bakal kenapa kenapa."
"Pulangin gue!"
"Nggak bisa, balapannya aja belum mulai."
Raka sudah bersiap di garis start, Adrianne ingin kabur tapi tidak bisa melakukan apapun karena dia di jaga oleh teman teman Raka, dia tidak bisa berkutik lagi, mereka mengawasi dan mengelilinginya sekarang.
"AYO BOSS!"
"RAKA!!! RAKA!!! RAKA!!!"
"GAS TEROS BOSS JANGAN KASIH KENDOR!"
Teriakan teriakan menyerukan nama untuk memberikan semangat, Adrianne masih terdiam, dia sebenarnya kedinginan karena pakaiannya yang cukup pendek.
beberapa saat kemudian motor Raka sudah mendekat ke arah garis finish, teriakan semakin mengelegar menyambut Raka di garis finish.
"Gue udah bilang bukan? Gue bakal menang dan lo nggak bakal kenapa kenapa." Bisik Raka setelah turun dari motornya dan menghampiri Adrianne.
"Dingin banget ya? Nih pake, gue belum bisa anter lo jadi tunggu bentar lagi masih ada balapan lagi."
"Gue mau pulang Ka, anterin gue, orang rumah pasti udah nyariin."
"Kata lo sekarang udah bebas? Lagian lo nggak tinggal sama orang tua, jadi nggak usah alasan ada yang nyariin."
Dari kejauhan ada yang melihat interaksi kedua anak manusia itu, dia terlihat bingung apa yang terjadi pada Adrianne? Kenapa dia bisa berada di tempat ini?
Dia mendekat ke arah keduanya yang sepertinya berdebat. "Adrianne?" Panggilnya memastikan dia tidak salah orang.
Kalau salah orang kan malu.
Adrianne mendongak melihat orang yang memanggilnya begitu juga dengan Raka.
"Jorgas?"
"Ngapain lo ada di sini dan kenapa lo sana dia?" Tanya Jorgas sambil menunjuk cowok yang sebelah Adrianne.
"Bukan urusan lo!"
Bukan Adrianne yang menyahutinya melainkan Raka, dia menarik tangan Adrianne ingin membawanya pergi namun, di cegah oleh Jorgas.
"Atas hak apa lo mau bawa dia? Adrianne ayo pulang!" Genggaman tangan Raka terlepas dan membiarkan Adrianne pergi bersama Jorgas.
"Bagus lah, gue udah nggak butuh dia lagi, nggak usah repot repot bawa dia pulang, ambil hadiahnya aja udah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ꮶrashinveens Family ✓
RandomCover by @eboyjkjeon ❛❛Bagaimana jika kedua belas manusia yang saling bertolak belakang itu di satukan dalam satu rumah, karena sebuah tradisi yang turun temurun? Akankah mereka mampu menangani semua masalah yang akan muncul nantinya?❜❜ Semua akan t...