Sembilan

1.7K 113 4
                                    

Sebulan berlalu dan tiada hari Cikal tanpa mengganggu Kinara setiap hari nya, entah itu mengetuk pintu setiap pagi hanya untuk mengucapkan selamat pagi atau pun mendatangi kamar Kinara melalu pijakan kecil yang bisa menjadi jalan pintas dimalam hari hanya untuk mengantarkan sekeresek cemilan ringan. Tiada henti Cikal terus mengejar Kinara meski berkali-kali diperingati oleh kedua orang tuanya.

Cikal melirik jam sudah menunjukkan pukul 10.35 pagi tapi sejak 2 jam yang lalu ia mengetuk dan menunggu depan pintu rumah Kinara masih tak ada tanda-tanda Kinara akan membuka pintu. Hingga tak lama Cikal melihat seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri Cikal yang ia tau jika wanita itu salah satu asisten rumah tangga yang bekerja dengan Kinara.

"Loh nak ganteng lagi apa didepan pintu?" Tanya Mbok Ria.

"Nunggu bidadari dunia bernama Kinara," jawab Cikal dengan nada lesu bercampur kesal.

"Owalah, Mbak Kinara semalam pergi dinas keluar kota nak ganteng. Katanya sih ada yang harus diurus secepatnya tentang proyek selanjutnya, entah apalah itu saya kurang ngerti," jawab Mbok Ria.

"Oh," jawab Cikal singkat sambil berdiri dari duduknya dan berjalan keluar pekarang rumah Kinara lalu langsung memasuki rumahnya.

Tak hentinya Cikal menatap kayar ponsel yang menunjukkan sebuah room chat dirinya dan Kinara di whatsapp. Pantas saja sejak semalam ia mengirimi chat ckls 1 ternyata Kinara pergi dinas dan kesempatan untuk menikmati hidup tenangnya dengan tidak mengaktifkan whatsapp nya.

Dengan kesal Cikal menghubungi teman-temannya untuk mengajak bertemu sekalian berjalan-jalan keliling mall untuk menghilangkan penat sejenak. Tak ambil lama Cikal langsung berangkat mengendarai motor kesayangannya dan melaju dengan cepat menuju mall.

Dapat dilihat seorang gadis remaja seumuran dengannya baru turun dari ojek online tepat dihadapannya membuat senyum Cikal refleks mengembang. Entah lah sejak dulu gadis itu memang selalu bisa menjadi mood boster untuk dirinya.

"Woy!" Teriak Cikal dengan kencang.

"Paan sih childish banget," balas Keysa cuek sambil berlalu mengabaikan Cikal.

Ingin mengejar namun ia masih berdiri dipinggir jalan yang terpaksa Cikal kembali menjalankan motornya dan memasuki basement untuk memakirkan motornya. Setelah memarkirakn motornya Cikal berlari dan mengejar Keysa yang ternyata sudah berada eskalator menuju lantai 3 meninggalkannya yang masih berada di eskalator lantai 1 hingga beberapa menit kemudian  Cikal berlari dan langsung merangkul Keysa yang sudah berkumpul dengan temannya  yang lain.

"Baru dateng udah maen rangkul-rangkulan aja nih babang," celetuk Andra.

"Sirik aja you, speak dong kalo mau," balas Cikal cuek dan langsung menarik Keysa yang berada dalam rangkulannya masuk kedalam bioskop.

"Tembak dong bukannya mesra-mesraan doang tapi masih di friend zone," celetuk  Hafidz cukup  kencang tak mengoyahkan Cikal untuk berhenti berjalan namun cukup membuat Keysa sedikit tersentak.

"Kal, lep--"

"No no no Key, kamu ga boleh dilepasin nanti malah digodain sama berondong genit," ujar Cikal memotong ucapan Keysa.

"Kaya kamu  yang godain mbak-mbak tetangga gitu?" tanya Keysa dengan nada dingin.

"Ya beda lah Key jangan disamain," balas Cikal spontan tidak sadar dengan perubahan raut wajah Keysa.

"Tapi kan sama aja lah, kamu dan mbak-mbak tetangga itu umurnya hampir beda 10 tahun ya masuk nya berondong sama tante-tante dong," balas Keysa sambil melepaskan rangkulan Cikal dan duduk disalah satu kursi tunggu yang diikuti oleh Cikal dan yang lainnya.

Sssttt Mbak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang