Saat sedang asik dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba ada sebuah biji rambutan yang tak sopannya tepat mengenai hidung minimalis Kinara membuat sang empu tersadar dari lamunannya. Dengan geram Kinara menatap sekitar, namun tak butuh waktu lama hanya 3 detik ia tau siapa tangan nakal yang melempar biji rambutan padanya.
"Sialan lo bocil!" Teriak Kinara pada Cikal yang berdiri didepan balkon rumahnya menatap Kinara dengan datar.
"Jangan ngelamun malem-malem mbak, nanti kemasukan terong!" Balas Cikal tak kalah teriak, namun masih dengan wajah datar. Jangan lupakan tangannya yang tak henti mengupas rambutan yang ia pisahkan buah dan kulitnya pada wadah yang berbeda.
"Kemasukan setan woy! Mana ada kemasukan terong, dasar bocil miring!" Balas Kinara sambil bertolak pinggang menatap garang Cikal.
"Mukanya kontrol mbak! Suka gereget pingin masukkin nih!" Teriak Cikal sambil berdiri dan dalam sekejap masuk kedalam kamar yang tak melupakan para rambutan kesayangannya.
"BOCIL SIALAN!!! GUE SUMPAHIN LO SERET JODOH!!! MAMPUS!!" Teriak Kinara sambil berjalan mencak-mencak kedalam kamar.
Dengan kasar ia menjatuhkan diri keatas kasur dengan kedua tangan mengipasi kedua wajahnya seolah lupa jika dikamar kesayangannya itu ada sebuah AC yang sudah menyala sejak tadi. Kinara menggeleng kepala tak percaya, ada bocah tengil yang berani menggoda dirinya. Apa begitu tidak lakunya Kinara hingga digoda oleh bocah???
Kinara memang sangat baby face dengan dukungan tubuh yang minimalis dan style ala anak remaja, tapi ini kali pertama Kinara digoda oleh seorang bocah. Derajat nya menurun drastis, dari yang biasa menggoda mahasiswa atau pegawai kantoran, lah sekarang jadi bocah tengil baru beres UN cuuuyyyy.
Darimana Kinara tau kalo Cikal baru beres UN? Jelas ia tau karna gosip dikompleknya itu gampang sekali menyebar. Apalagi untuk penghuni baru, sudah pasti semua orang mencari tau.
"Masa iya sih gue harus datang kerumah sebelah? Aaaahhh sialan banget si Panca! Gue sumpahin lo jadi jomblo akut Panca!!!" Teriak Kinara didalam kamar sambil mengacak-ngacak rambutnya.
Dilain tempat Panca yang sedang fokus menatap layar laptop tiba-tiba bersin, yang kata orang tuh kalo ga ada debu ga ada dingin tiba-tiba bersin tandanya ada orang yang lagi ngomongin. Tapi Panca tak heran atau merinding, karna ia tau pasti sekretaris nya lah yang berbuat seperti itu.
Panca ini salah satu kating Kinara di Universitas saat masa kuliah dulu. Panca bekerja meneruskan perusahan milik papahnya yang masih berkembang. Panca juga salah satu kating yang pernah Kinara sukai, namun semenjak menjadi sekretaris nya Kinara mulai mundur bahkan ilfil dengan sikap dingin namun absurdnya Panca.
***
Pagi harinya, dengan bad mood Kinara berdandan rapih layaknya seorang pegawai yang profesional dan jangan lupakan wajah ceria yang ia paksakan karna tidak mungkin ia menghadapi seorang COO dengan wajah ketusnya iya kan?
Dengan kesal ia berjalan menuju rumah sebelah mengabaikan ibu-ibu yang sedang berkerumun ditukang sayur keliling yang sialnya sedang mangkal disebrang rumahnya. Berkerumun dalam artian belanjanya cuma 2 macam tapi bergosipnya bisa sampai 2 jam. Astagfirullah sekali bukan itu para ibu-ibu? Kinara sungguh tak habis pikir.
Dengan sopan ia ketuk pintu 3 kali yang tak lama langsung dibuka dari dalam, namun membuat mood ia menjadi semakin buruk. Cikal membuka pintu dengan wajah datarnya membuat Kinara ingin melempari wajah itu dengan pantat dugong karna ingat ulah Cikal padanya semalam.
"Ada apa mbak??" Tanya Cikal.
"Pak Kiky nya ada?" Kinara manjawab dengan pertanyaan lagi.
"Pak Kiky atu Pak Rizky?" Balas Cikal yang tak kalah dengan pertanyaan lagi.
"Apa bapak Rizky Farkiky ada?" Pertanyaan balik dari Kinara namun dengan penuh penekanan.
"Oh, kalo itu ada mbak. Bentar ya," Cikal menutup pintu dengan kencang tepat dihadapan Kinara.
Kinara hanya bisa mengelus dada mencoba bersabar, bagaimanapun ia harus tahan dengan berbagai cobaan dari bocil yang terkutuk demi bisa terjalinnya kerjasama antara perusahaan tempat ia bekerja dan perusahaan bapak si bocil tengil itu.
Tak lama pintu kembali terbuka, yang beruntungnya Ayudia yang ia lihat bukan bocah tengil bikin darah tinggi. Dengan sopan Ayudia mempersilahkan Kinara untuk masuk dan mengikutinya ke ruang tamu. Saat sampai ia bisa melihat ada Pak Kiky sudah duduk santai menatap dirinya dengan ramah.
"Ini hari minggu loh, kenapa anda berdandan rapih sekali? Hmm... sekretaris nya pak Panca kan?" Tanya pak Kiky sambil berdiri tak lupa menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman yang diterima ramah oleh Kinara.
"Iya nih pak hari minggu masih aja harus berpakaian seperti ini," jawab Kinara dengan ramah, karna tak mungkin ia jawab dengan ketusan apalagi saat melihat ada Cikal menongol dibalik dinding.
"Ada urusan apa anda datang kerumah saya ya?" Tanya pak Kiky to the point.
"Seperti omongan orang, anda sangat to the point dan tidak suka basa-basi. Sebelumnya perkenalkan nama saya Kinara Ayu, dan benar saya sekretaris pak Panca. Saya kesini ingin memberikan sebuah proposal kerjasama yang sempat tertunda karna beberapa hal, dan kebetulan sekali anda yang sangat sulit untuk ditemui dihari kerja ternyata menjadi tetangga sebelah rumah saya. Tidak ada salahnya kan jika saya membahas ini dihari minggu?" Jawab Kinara dengan sopan dengan logat khasnya saat ia bekerja.
"Oh anda mbak mbak tetangga sebelah yang digosipin sama anak saya? Wahh ternyata anak saya salah mengira anda ya," Ucap pak Kiky dengan kekehan diakhir.
"Maksudnya salah mengira itu apa ya pa?" Tanya Kinara dengan dahi mengkerut tak mengerti.
"Anak pertama saya ,Cikal dan anak kedua saya, Ayudia membicarakan pada saya dan mamahnya. Mereka bilang jika penghuni rumah sebelah itu ada seorang mbak cantik dengan badan minimalis tapi wajah dan sikap bagaikan singa ingin melahap mangsa," jawab pak Kiky masih dengan kekehan diakhir kalimat.
Kinara yang mendengar itupun sedikit gendok dan menatap tajam Cikal yang masih menongolkan kepalanya dibalik dinding namun sekarang ekspresi wajahnya sangat jahil menatap Kinara.
"Padahal yang saya dengar jika diperusahaan anda itu CEO dan sekretaris nya sama-sama jomblo lapuk. Pak Panca sudah berumur 30 tahun dan anda 28 tahun tapi masih menjomblo , yang tak sekalipun terlihat menggaet pasangan," lanjut pak Kiky membuat Kinara refleks melongo.
Begitu terkenalnya kah dirinya sampai umur dan kejomblo akutannya tersebar ke perusahaan lain yang bahkan lebih maju dan lebih besar dari perusahaan tempat ia bekerja.
"Segitu terkenalnya saya sampai gosip seperti itu sampai ke telinga anda?" Tanya refleks dari Kinara.
"Yaps, sekretaris saya bertunangan dengan salah satu pergawai IT diperusahaan tempat anda bekerja dan see gosip tersebar apalagi anda itu terkenal dikalangan para pria dengan sosok yang ketus namun sangat menarik," jawab pak Kiky.
Kinara hanya tersenyum miring mendengar jawaban dari pak Kiky yang menatap dirinya dengan tatapan jahil. Untuk melupakan tentang kejombloannya diumur hampir kepala 3, Kinara mengalihkan topik dengan kembali membicarakan tentang proposal kerjasama yang beruntungnya disetujui dan akan dilanjutkan hari besok diperusahaan dengan rapat yang lebih formal.
Saat Kinara hendak melangkah keluar pintu usai berpamitan dan bersalaman, terdengar sebuah musik kencang membuatnya refleks menutup telinga dan dalam 5 detik musik itu mati. Kinara pun membalik badannya dan tersenyum kaku pada pak Kiky kembali berpamitan yang dibalas oleh senyuman kaku juga karna malu akan tingkah anaknya.
"Ini gimana lee
Ko tante manis lee
Aku jatuh cinta
Terngiang ngiangeAku jadi gimana-gimana gitu ya te
Aku masih kecil suka sama yang tante-tante
Tante lebih dewasa
Aku jad... 🎶," Celetuk Cikal yang entah sejak kapan sudah bersender didinding menatap Kinara datar namun ia tetap bernyanyi dengan lirik itu berkali-kali.Sambil mengepal tangannya, Kinara berjalan misuh-misuh keluar dari rumah itu menuju rumahnya sangat kesal dengan tingkah tak jelas Cikal. Menatapnya datar namun menyanyikan lirik lagu yang lagi viral? Sialan banget kan , ditambah mensisipkan kata 'Tante' pada lirik bukan 'mbak' , ia masih 28 tahun belum sampai ke kepala 3 pliisss.
![](https://img.wattpad.com/cover/216956097-288-k414772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sssttt Mbak!
RastgeleKinara Ayu (28thn), seorang sekretaris disebuah perusahaan swasta yang sedang berkembang. Anak tunggal yang jauh dari sanak saudara. Wanita yang manis, perfectsionis, cuek yang selalu dihindari oleh beberapa karyawan wanita karna ke-ketusannya yang...