Dua Puluh Empat

612 21 6
                                    

Bukannya kembali kerumah , Cikal malah datang kerumah salah satu sahabat nya. Yaps kini Cikal tengah memarkirkan mobil nya didepan rumah Andra berjalan santai dan melihat motor Hafidz pun tengah terparkir di halaman rumah Andra.

Cikal berjalan memasuki rumah itu, ia berjalan dan memberi salam pada orang tua sahabatnya itu yang sedang duduk menonton tv diruang tamu. Ia menaiki satu persatu anak tangga dan membuka pintu kamar yang bertuliskan "Kamar Orang Ganteng".

"Wait wait wait, ngapain lu disini?" Tanya Andra melihat Cikal yang datang-datang langsung membaringkan badannya diatas kasur.

"Jangan berisik lo," Jawab Cikal dengan ketus.

"Gue kira lo nyusul kerumah orang tua Keysa," Ujar Hafidz tanpa mengalihkan pandangannya pada Cikal dan tetap fokus pada hp nya sambil scroll social media.

"Ngapain gue kerumah Keysa, gue habis nganter mbak Kinara dan Langit pulang," Balas Cikal masih dengan masih berbaring menatap langit-langit kamar.

"Lah lo kaga tau apa pura pura ga tau? Bini lo balik kerumah orang tua nya," Ucap Andra sambil menarik tangan Cikal hingga bangkit dari kasur.

"Lo emang kelewatan sih Kal, istri lo balik kerumah orang tua nya aja lo kagak tau dan bukan nya cek hp lo tapi malah masih diem aja disini," Ujar Hafidz.

"Kenapa pada heboh sih, biarin aja kali siapa tau emang bosen dirumah dan mau main ketemu ibu nya," Jawab Cikal santai sambil mengambil camilan dari tangan Andra yang memakannya.

"Tapi gimana kalo Keysa balik kerumah ortu nya selama nya Cikal? dia udah cape sama kelakuan lo ditambah sekarang lo balik lagi kaya dulu terobsesi sama mbak mbak tetangga," Balas Hafidz yang kini sudah mematikan hp nya dan menatap Cikal serius.

"Kalo dia udah cape yaudah tinggal cerein aja gue gampang, pasti gue ac--"

Buuggg. Hafidz menendang Cikal hingga tersungkur.

"Apa-apaan lo?!!" Ujar Cikal sambil berdiri dan menatap Hafidz tajam.

"Kalo dari awal lo cuma main-main sama Keysa ngapain juga lo nikahin dia? Ngapain lo urus urus surat nikah segala kalo semua nya cuma remahan bagi lo??!" Jawab Hafidz pada Cikal dengan tatapan tak kalah tajam.

"Emang semua ini kemauan gue? Kagaaakk woooyy, gue juga ga mau semua ini terjadi. Dan berapa kali gue harus bilang kalo gue ga pernah punya perasaan apapun pada Keysa, gue nikahin dia terpaksa, gue ngurus surat-surat nikah resmi pun terpaksa. Semua nya gue lakuin terpaksa," Ujar Cikal seraya menyenderkan diri nya pada lemari lelah dengan semuanya.

"Gue ga pernah ingin ini semua terjadi. Sejak gue nikah sama Keysa, apapun yang gue lakuin terpaksa bukan karna kemauan gue. Gue cuma tulus dengan mbak Kinara, apapun yang gue lakuin untuk Kinara itu bener-bener tulus dari hati gue bukan cuma obsesi belaka yang selama ini kalian semua ucap. Kalo gue baik sama Keysa karna gue nganggep dia temen gue yang masih harus gue jaga, tapi bukan berarti gue harus terus mengalah dan melakukan semua nya terpaksa mengikuti keinginan orang tua gue untuk membahagian Keysa," Lanjut Cikal tak sadar air mata nya mulai menetes menyusuri pipi nya.

"Gue juga pingin bahagia dengan cara gue sendiri, dengan orang yang gue sayangi dengan tulus emang ga boleh??" Tanya Cikal menatap kedua temannya dengan air mata yang mengalir semakin derasa. Lagi, dada nya terasa sangat sakit.

"Sesayang itu lo sama mbak Kinara?" Tanya Hafidz yang hanya dibalas anggukan oleh Cikal.

"Lo--"

Andra hendak berbicara namun dipotong oleh Hafidz yang mengeluarkan kata-kata diluar prediksi. "Lepasin Keysa. Talak tiga langsung dan ajukan gugatan percerain ke pengadilan agama. Tapi lo jangan menyesal kalo Keysa dapetin laki-laki yang lebih baik dari lo suatu hari nanti,"

"Bukan gue yang ga mau ngelepasi Keysa, tapi dia nya yang ga mau lepas dari gue. Lo tau sendiri kan kita berlima berteman tapi kenapa harus gue? Sedangkan disatu sisi ada lo yang punya perasaan lebih dari temen ke Keysa, apa gue bener?" Jawab Cikal.

"Maksud lo?" Tanya Hafidz dengan sedikit kaget.

"Gue tau lo sayang sama Keysa lebih dari temen, meskipun dulu yang kentara banget si Andra tapi gue lebih tau kalo lo yang punya perasaan lebih terhadap Keysa. Gue tau apa yang lo lakuin sama Keysa 5 hari lalu di taman deket rumah gue," Jawab Cikal sambil menatap Hafidz datar.

"Mak---"

"Wait, ada apa ini ? Apa yang terjadi ditaman yang ga gue ketahui??" Ucap Andra dengan bingung sambil menatap Cikal dan Hafidz bergantian.

Cik berdiri dan berjalan menghampiri Hafidz. "Gue selama ini nikah sama Keysa tapi ga pernah sekalipun melakukan apapun Fidz, untuk sekedar berciuman pun ga pernah. Gue berkata jujur, ciuman lo sama Keysa hari itu yang pertama buat dia. Kecuali kalo sebelum sebelumnya lo dan Keysa udah berciuman juga tanpa sepengetahuan gue," Ujar Cikal dan melengos keluar dari kamar berniat untuk pergi ke tempat lain.

Andra yang mendengar kata-kata dari mulut Cikal terbelalak tak percaya sedangkan Hafidz terdiam membatu sejenak hingga tersadarkan oleh ocehan Andra, ia mengambil jaket nya dan belari menyusul Cikal. Namun mobil nya sudah pergi dari depan rumah Andra.

Hafidz mengacak rambut nya pelan tak menyangka jika apa yang ia lakukan hari itu pada Keysa diketahui oleh Cikal. Yang lebih membuat Hafidz tak menyangka adalah jika ciuman itu adalah ciuman pertama nya Keysa. Pantas saja Keysa dian mematung beberapa saat sebelum akhir nya membalas ciuman Hafidz.

-------------------------------

Di lain tempat, Keysa terbaring sendu diatas kasur lama nya. Yaps kini Keysa sudah kembali kerumah ibu nya, ia mengunci pintu kamar dan tak terima pertanyaan apapun dari sang ibu.

Dalam diam Keysa menatap langit-langit , mengingat kembali semua memori indah nya dengan Cikal sebelum hadir nya Kinara. Dalam hati ia mengutuk dirinya yang terlalu memaksakan segala sesuatu dengan Cikal namun hati nya selalu melawan akal sehat membuat luka dalam hati semakin meluas.

"Pah, jika papah masih hidup apa yang akan papah lakukan melihat anak semata wayang papah terus terluka?" Ujar Keysa lirih berbicara sendiri.

"Pah , papah bertanya kan laki-laki mana yang pantas untuk menikah denganku dan mampu menjagaku? Saat itu aku sangat yakin kalo Cikal sangat mampu menjagaku, dan........, " Keysa menghela nafas sambil menepuk dada pelan seraya menekan rasa sesak didada. "Cikal benar-benar menjagaku, hingga saat ini ia menjaga diriku bahkan menjaga keperawananku meski sudah 3 tahun menikah pah," Lanjut Keysa lirih dengan air mata mengalir di pipi nya.

"Pah, apa harus aku lepaskan Cikal? Tapi hatiku masih belum rela jika harus melihat dia bersama orang lain. Sekalipun orang itu ibu dari anak kandungnya," Ujar Keysa lagi sambil menutup mata perlahan semakin menekan segala perasaan sesak.

.
.
.
.
.
.

Gimana menurut kalian niiiihhh? Ada yang masih setia nunggu Kinara dan Cikal???

Sssttt Mbak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang