Dua Puluh Delapan

1.3K 38 7
                                        

Kinara segera melepaskan pelukan Panca dan menatap wajah Panca yang juga menatap wajah Kinara, namun sangat terlihat jelas kerinduan diwajah nya.

"Maaf, aku lancang memelukmu bahkan 2 kali," Ujar Panca dengan nada pelan.

"Tidak apa-apa, aku tau kalo kamu pasti kesepian kan tidak ada aku lagi yang menemani hari-hari mu dikantor," Balas Kinara dengan senyuman manis nya.

Refleks Panca langsung memegang dada nya, "Senyum nya jangan terlalu manis, bisa bisa aku terkena diabetes" Ujar nya.

"Paansih receh amat," Jawab Kinara.

"Tapi sungguh Kinara aku rindu kamu, aku mencarimu kemana-mana dan akhir nya aku bisa menemukanmu," Ujar Panca dengan yang menggantung diatas kepala Kinara. "Boleh aku usap kepala mu? Kamu begitu cantik pakai hijab membuat jantungku berdegub kencang," Lanjut Panca dengan kekehan ringan.

"Paan sih semakin receh," Balas Kinara sambil menurunkan tangan Panca. "Jangan jatuh cinta padaku, aku sudah memiliki anak," Lanjut nya.

"Anak kamu anak aku juga, jadi aku tidak masalah tentang itu. Kamu tau? Semenjak kamu pergi diam-diam aku berubah drastis, aku menjadi sosok yang lebih dewasa dan kegilaan ku seperti hilang begitu saja,"

"Bagus lah kalo sekarang kamu sudah tidak gila, setidaknya istri mu nanti tidak akan malu akan tingkah gila mu," Kinara berdiri menuju dapur mengambil gelas dan air jus di kulkas untuk Panca, setidaknya ia harus menjamu tamu dengan baik.

"Kinara..... Aku batal nikah," Ujar Panca dengan nada sedikit sendu membuat Kinara merasa sedikit bersalah.

"Maaf," Balas Kinara dengan nada pelan.

"Tidak apa-apa Kinara, sebenarnya aku pun tidak terlalu berharap pada pernikahan ini karna aku tidak begitu mencintai nya. Pernikahan ini hanya perjodohan konyol antara 2 keluarga," Ujar Panca dengan memaksakan senyumannya pada Kinara.

Ia sangat tau Panca itu bagaimana, dan kini sangat jelas Kinara jika pria dewasa dihadapannya itu tengah membohongi orang lain dan dirinya sendiri.

"Bagus lah, wanita itu tidak jadi sial karna menikahi pria sepertimu kekeke," Balas Kinara dengan kekehan pelan.

"Apa kau bilang? Yang ada perempuan itu akan sangat merugi tidak jadi menikahi pria mapan dan baik sepertiku," Balas Panca membuat Kinara tertawa mendengar ucapannya.

Panca pun ikut tertawa melihat wajah tertawa Kinara, sungguhia sangat rindu kesehariannya bersama dengan Kinara. Rasa nya sangat nyaman bersama dengan Kinara, rasa nyaman yang Panca hanya dapat jika berduaan dengan Kinara. Meski sering nya mereka seperti tom and jerry , tapi percaya lah rasa nya mereka saling mengisi satu sama lain.

----------------------------------------------

Cikal memarkirkan kendaraannya diluar rumah Kinara karna di halamannya ada sebuah mobil asing yang membuat Cikal jalan bergegas memasuki rumah Kinara. Terlihat jelas wajah berseri Kinara yang sedang tertawa membuat Cikal tersenyum, namun seseorang dihadapannya membuat Cikal langsung memasang wajah kesal.

Ia berjalan memasuki rumah dan duduk disamping Kinara, langsung diraih nya pinggang Kinara dengan erat dan menatap dingin Panca.

"Apaan sih kamu," Ucap Kinara berusaha melepaskan pegangan Cikal pada pinggangnya.

"Kamu itu milik aku mbak, biar semua orang semakin tau kamu milik aku jadi kamu ga boleh jauh-jauh dari aku," Balas Cikal tanpa mengalihkan pandangannya dari Panca.

"Iya iya deh si paling memiliki tapi ga bener-bener niat memiliki karna status nya masih milik orang lain hmmm," Balas Panca sambil memasukan snack yang disuguhi oleh Kinara.

Sssttt Mbak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang