Sepuluh

1.7K 107 5
                                    

Kini Cikal duduk disamping kaca sambil menatap wajah Keysa dengan tatapan tajam yang duduk disebrangnya. Sejak kejadian di bioskop tadi Keysa tak ada mengucapkan sepatah katapun terhadap Cikal yang sangat kentara sekali  sedang mengabaikan pria remaja itu.

"Napa sih Key diem aja dari tadi? ngomong dong kasih tau kalo ada salah," ujar Cikal yang entah udah kesekian kali namun tetap diabaikan. "Cowok tuh ga akan peka kalo ga diomongin langsung, kalo cuma kode kode doang ga akan peka-peka," lanjutnya.

"Cowok? lo aja kali gue mah kaga," ujar Andra yang duduk disebelah Keysa membalas ucapan terakhir Cikal.

"Yes Dra, cuma Cikal doang kita mah kaga ya," ujar Riki melanjutkan.

"Paan sih childish banget," balas Cikal sambil mengambil cola miliknya yang es nya mulai mencair karna diabaikan sejak tadi.

"Lo yang childish," balas Hafidz.

"Kenapa sih kalian? heran deh baginda," balas Cikal dengan mengerutkan keningnya karna dia benar-benar tidak mengerti dengan situasi saat ini.

"Lo--"

"Stop, kalian semua childish banget sih. Ngaku nya udah mahasiswa tapi masih kaya anak sd," celetuk Keysa membuat keempat pria remaja itu terdiam.

Suasana begitu kikuk hingga akhirnya Cikal berdiri dan berpamitan kepada semua temannya untuk pulang duluan. Bukan karna ada apa-apa sih cuma rasanya begitu bosan saat ia tidak tau kesalahannya namun temannya mendiamkan dirinya seolah memiliki kesalahan.

Diperjalanan pulang Cikal melewati minimarket tempat pertama kali dirinya bertemu dengan Kinara. Merasa rindu , Cikal memutar balik dan melajukan motornya menuju minimarket itu yang tadi sempat ia lewati. Cikal memarkirkan motornya dan masuk kedalam minimarket hanya untuk membeli sebotol minuman yang selanjutnya terduduk dikursi luar sambil menatap jalanan yang masih ramai oleh beragam kendaraan.

Drrtt. Drrttt.

Cikal mengangkat panggilan masuk dari papahnya yang jelas Cikal tau pasti hanya untuk menanyakan keberadaannya saat ini, yang hanya Cikal balas dengan deheman saja. Cikal menyimpan hp nya dan menatap lagi jalanan, sekelibat ingatan tentang awal pertemuannya dengan Kinara membuat Cikal senyum-senyum sendiri hingga akhirnya ia memainkan hp nya dan mengirimkan sebuah pesan pada Kinara.

Cikal
Mbak lo inget ga awal kita ketemu dimana? :)

Mbak Tetangga:*
Minimarket

Cikal
100 ribu untuk mbak tetangga:*

Mbak Tetangga:*
Paan banget dah-_

Cikal
Mbak balik kapan? udah kangen lagi nih :')

Mbak Tetangga:*
Paan banget lah_-

Cikal
Ga ada jawaban lain gitu selain paan?

Mbak Tetangga:*
G

Cikal
Singkat padat dan jelas banget kin cakit ati :')

Mbak Tetangga:*
Gue sibuk ok stop kirim pesan ke gue, bye

Cikal
Lo sibuk ngapain sih?

Mbak Tetangga:*

Ya kerja lah , lo kira ngapain? main ludo?

Cikal
Yaudah deh mbak, jaga kesehatan ya jangan telat makan jangan lupa jaga kesehatan jangan lupa mandi jangan lupa juga kalo sekarang gue lagi nembak lo buat jadi pacar gue dan lo harus bilang iya ya biar gue ga bertepuk sebelah tangan terus oke biar kejombloan gue dan lo berakhir sampai disini dan kita pikirkan kedepannya hubungan kita untuk ke jenjang yang lebih serius :)

Sssttt Mbak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang