"The best mistake is i always love someone that i can't have"
-Cassandra Qravellyn******
Waktu terus berjalan, dari hari ke hari tidak ada yang berubah. Ara masih berjuang menarik perhatian Elang, sedangkan cowok itu tidak pernah nenunjukkan bahwa dia juga tertarik.
Mungkin karena udah punya cewek kali ya.
Akhir-akhir ini ada kebiasaan yang Ara lakukan setiap pagi atau istirahat. Dulu kantin akan selalu menjadi tempat utama yang gadis itu singgahi, sekarang hanya kursi koridor saja sudah cukup.
Apa lagi kalo bukan menunggu doi lewat ke depan kelasnya.
"Ra, woi! Masih anteng aja lo di sini." Tegur Chaery yang baru saja dari kantin dengan kedua teman lainnya.
"Pantes daritadi gue ngerasa damai, taunya dia gak ngerusuh di kantin dua hari ini," kata Aca duduk di sebrang Ara menyedot minumannya.
Asta melemparkan roti dan kotak susu yang langsung di tangkap Ara.
"Baik kan gue? Jangan lupa di ganti," kata Asta.
Ara mendengus membuka plastik roti, "kalo gak ikhlas gak usah ngasih."
"Ya lu makan jugaa kan!"
"Laper lah."
"Lagian ngapain sih lo betah banget di sini dari kemaren?" tanya Chaery.
"Nyari angin."
"Gue baru tau angin harus di cari," kata Chaery menoleh ke arah Asta. Gadis itu mengangguk.
"Padahal bisa dateng kapan aja."
"Kayak perasaan." Lalu mereka tertawa.
"Apa sih gak jelas." Ara meminum susu kotaknya. "Gue males pelajaran PKN, apa gue bolos aja ya?"
"Bolos aja teros lo Ra, nanti pak-" ucapan Asta terputus menepuk bahu Ara berkali-kali. Karena Elang yang lewat ke hadapan mereka.
"Apa sih!" Kesalnya tapi langsung melotot melihat punggung Elang yang sudah menjauh. "Kok gak ngasih tau dia lewattt!"
"Gue udah nabok ya, lo nya aja gak peka jir."
"Ya mana gue tau, yauda gue kesana dulu," balas Ara.
"Bentar lagi masuk raa!" Teriak asta.
Namun Ara tak mengindahkan teriakan dari temannya. Ia trus mengikuti gerak langkah Elang dengan hati hati.
Ara terus saja mengikuti, hingga elang berhenti di depan kelas XI Bahasa. Segera Ara bersembunyi dan mengintip di dekat tembok.
Sayang, perasaan Ara kembali sakit. "Bego! Kenapa gue ngikutin dia sih, gini kan hasilnya" keluhnya.
Terlihat jelas Elang sedang menghampiri kekasihnya. Alqueena Navriel, primadona sekolah yang sangat cantik dan banyak di kagumi oleh pria lain.
Ara tertawa hambar lalu mundur beberapa langkah, kemudian ia berlari. Namun sialnya, Ara menabrak seseorang.
"Aduh neng liat liat kalo jalan" ujar Reja dengan tengilnya.
"Sorry" balas ara singkat lalu pergi tanpa menoleh.
"Cantik bener" ucap Abel sambil memandang kepergian Ara.
"Ara" sahut Kevin diiringi dengan senyuman tipis.
"Widih si kepin ngeduluin lu Bel" ujar Aron sambil menepuk pundak Abel.
"Mengapa pin? Baru mau gue gaspol udh ngeduluin aja lo. Sungguh tega kamu mas!" Sahut Abel dengan dramatisir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionMengagumi tanpa bisa memiliki, is another level on pain. Menceritakan tentang seorang siswi bernama Cassandra Qravellyn atau yang biasa dipanggil Ara. Anaknya periang, banyak omong, dan ceroboh. Tetapi, itu semua hanya topeng belaka yang ia tutupi u...