Twenty Seven⛅

142 19 171
                                    

HALLO SEMUA!

HAPPY READING YAA🤍

*

**

"Serem amat ih masih kebayang setan nya!" pekik Chaery.

Karena kebetulan hari ini weekend Ara, Asta, Aca, dan Chae menikmati waktu dengan hangout bersama ke salah satu mall yang ada di jalan Braga. Chae menyebutnya "refreshing" karena mereka baru saja melewati hari yang berat yaitu 3 hari ulangan praktik berturut-turut. Dan tujuan pertama mereka adalah menonton film horor Insidious yang baru saja selesai diputar. Sejak film berlangsung Chae sangat heboh menutupi dirinya dengan cardigan yang ia bawa setiap ada jumpscare.

"Hahahahaha," kekeh Ara sedari di dalam studio menertawakan Chaery yang ketakutan.

"Gue gak takut apapun kecuali tuh valak gila serem banget mana di depan mata tiba-tiba muncul nya!" gerutu Chaery yang masih saja kesal.

"Iya ih masih kebayang muka nya," tambah Asta lalu ia bergidik ngeri membayangkan wajah seram hantu di film Insidious.

"Lebay lo pada," ledek Aca.

"Chae, sereman mana tuh valak sama Aca?" tanya Ara iseng yang dihadiahi tatapan tajam dari Aca.

"Hmm mana ya," Chae tampak berpikir sejenak. "Masih sereman Aca sih apalagi kalau udah marahin gue," ucapnya berbisik kepada Ara.

"Gue denger," lontar Aca yang membuat Chae dan Ara cengengesan.

"Lagian gue udah biasa liat kaya begituan," celetuk Ara.

"Diem deh Ra serem ah," kilah Asta tidak mau membahas lebih jauh 'kelebihan' yang Ara punya.

"Iya lo kan anak indihome Ra," ejek Chae.

"Indigo bego!" ketus Aca.

"YA ELAH GAK BISA BERCANDA BANGET," balas Chae heboh karena kesal teman nya yang satu itu tidak bisa diajak bercanda.

"Udah ah jangan ribut di tengah jalan gini," ucap Asta menengahi, "abis ini mau kemana lagi?"

"Laperrr, cari makan yuk," rengek Chae

Ara melirik jam yang ada di ponsel nya, "Buset! Udah jam setengah sembilan aja."

"Iya kan kita keabisan tiket yang siang tadi jadi mau gak mau ambil yang abis isya," terang Asta.

"Kita keluar mall aja cari cafe daerah sini," usul Aca.

Ara mengangguk setuju, "Bener! Sekalian di jalan siapa tau ketemu cogan."

"Cogan mulu idup lo!" ucap Chae kepada Ara.

"Kasian lo udah gak bisa tebar pesona ke cogan, wleee," ledek Ara sambil memeletkan lidahnya.

Chae menghentakkan kaki nya kesal, "Ishhh! Diem lo rese banget."

"Kalau ribut terus, gak usah jadi makan aja!" celetuk Aca.

"Nah loh ribut mulu sih," kekeh Asta.

"Ayo ah Chae tuh!" ucap Ara.

"Kok gue? Lo!" balas Chae.

Tanpa basa-basi Aca jalan duluan melewati Ara dan Chae karena kesal dengan mereka yang selalu ribut tidak kenal tempat dan waktu. Tadi saja sebelum menonton mereka sempat ribut karena Chae yang datang terlambat. Untung ada Asta yang selalu menengahi setiap perdebatan.

Akhirnya mereka ber-empat keluar mall dan mulai berjalan mencari cafe yang tepat. Suasana Braga malam ini sangat ramai oleh semua kalangan usia. Ada yang bersama keluarga, sahabat, maupun pacar. Karena tempat ini sangat iconic di Bandung sebagai tempat yang harus dikunjungi.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang