Forty Eight ⛅

195 17 31
                                    

HAI SELAMAT MALAM SEMUANYA!!

MALAM INI AKU UPDATE LAGI!
YUK JANGAN LUPA VOTE DULU🤩
TERUS COMENT JUGA YAA🥳🖤

Happy Reading guys!❣️

***

Sudah terhitung dua hari yang lalu Ara resmi menjadi kekasih dari seorang Airlangga. Perlakuan lelaki itu pun tak luput membuat Ara menyunggingkan senyumannya. Sederhana, namun sangat berarti.

Namun berbeda dengan Chaery, entah apa kesalahannya. Kemarin saat ia pulang berbelanja menggunakan ojek online, ia mengalami kecelakaan ringan yang mampu membuat tangan kirinya memakai penyangga tangan atau bisa disebut arm sling. Kecelakaan ringan memang, namun mengakibatkan dislokasi tangan yang Chaery alami.

Entah kebetulan atau bukan, mobil putih yang Chaery kenali dan curigai pemiliknya itu sengaja menabraknya dan kabur begitu saja. Hingga mau tak mau Chaery yg harus mengganti rugi kepada bapak ojek online tersebut. Beruntung hanya tangan, dagu dan lutut yang terluka, dan juga dengan cekatan ketiga temannya membantu semua perawatan tanpa Zerlon.

Zerlon memang terlambat mengetahui, namun inilah hasilnya. Ia menjadi posesif kepada Chaery, kemanapun harus dengannya. Seperti sekarang, Zerlon sudah mengurung Chaery di meja kantin bersama teman temannya. Beruntungnya lagi, semua temannya mempunyai kekasih yang sama luang lingkupnya.

Semua fokus dengan pasangan masing-masing, seakan dunia milik mereka yang sedang di mabuk asmara. Ara yang terus Elang tatap dengan intens merasa malu dan salah tingkah dibuatnya. Tatapan mata tajam dari Elang, membuat jantungnya berdetak tak beraturan. Indah yaa jatuh cinta.

Disebelah kiri Ara sudah ada Asta dengan Kevin yang sibuk memakan bekal yang Asta bawa dari rumah khusus untuk Kevin. Di hadapan Ara sudah terlihat jelas Aca yang fokus menyuapi Reja yang memang manja, padahal Aca tau kekasihnya itu modus. Namun apalah daya seorang Aca, ia akan menurut selagi Reja tak berbuat hal yg diluar dugaan.

"Kita doang Ron yang gak ada pasangan," sedih Renzo menatap Aron.

Aron yang memang tengah fokus memakan makanannya, melirik Renzo kemudian tertawa. "Lo aja, gue mah ada Nora." Jawab Aron dengan percaya dirinya.

"Kampret!"

"Gue heran dah, kenapa ya gue punya temen gak tau diri kayak lo Zo?" tanya Reja.

Renzo menatap sinis Reja, "Yeu maul! Ngaca lo! Ngaca!"

Reja dan Aron tertawa melihat nasih Renzo yang sekarang sudah tergaris menjadi sadboy nya SMA Pratama.

"Lo jangan nistain anak baik nan tampan ini dong! Berasa anak tiri," keluh Renzo memakan makanannya sarkas.

"Weits weitss! Santai dong brody! Relax relax," sahut Aron melihat Renzo yang sudah sarkas.

Aca jengah, "Kenapa si lo, Kak?"

Renzo menatap Aca dengan genit, "Kenapa apanya cantik?"

Reja memutar bola matanya malas, dan memukul pelan leher Renzo.

"Sialan! Sakit bego!" Ringis Renzo mengusap leher yang Reja pukul barusan.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang