"Mampir dulu beli eskrim kak," ucap Navya memohon kepada kakaknya, Elang.Elang mendenguskan nafasnya pelan, "Gak!"
"Ayolah kak Elang, please."
Elang masih saja bungkam dan fokus menyetir, tak memperdulikan keinginan adik perempuannya itu.
"Kak Elang emang gak sayang aku, gak kayak bang Raden. Aku mau beli ini itu pas-" ucapan Navya terhenti kala mobil yang mereka tumpangi sudah berhenti di sebuah kedai ice cream.
"Sayang banget sama kak Elang!" Teriak Navya sambil memeluk erat kakaknya itu.
Elang membalas pelukan itu hangat, "Ayo turun!" Ajak Elang.
Navya turun diikuti oleh Elang dari belakang, pengunjung toko yang melihat kedatangan Elang langsung melongo dan ada juga yang memfoto Elang secara diam-diam.
'Ganteng banget please'
'Jodoh gue udah ketara dari sekarang'
'Cool banget, cocok sih jadi suami gue'
'Mereka pacaran?'
Begitulah kira-kira bisikan para pengunjung kedai saat kedatangan Elang dan Navya ke kedai tersebut. Navya yang melihat itu tidak suka, kemudian ia merangkul pinggang Elang.
"Cepetan iih pesennya," rengek Navya manja.
Elang membalas rangkulan Navya yang secara tiba-tiba membuat Elang langsung memesan pesanan yang Nav mau.
Setelah selesai mereka memasuki kembali mobil, Navya yang langsung lahap memakan ice cream mendapat perhatian dari Elang.
"Pelan-pelan Nav," ucap Elang sambil memasangkan Nav sabuk pengaman.
Navya terseyum hangat, "Maaf kak, abis ice cream nya enak banget!"
"I know, but your safety is first."
Navya sangat beruntung memiliki kakak laki-laki seperti Elang. Walaupun Elang selalu cuek, tapi diantara Elang dan Raden. Hanya Elang yang perhatian melebihi ibunya, berbeda dengan Raden yang selalu meng-iyakan apa yang Nav mau.
"Udah nyampe, turun," teguran Elang membuyarkan lamunan Navya.
Navya keluar dari mobil disusul Elang.
"Mamah, Nav sama Kak Elang udah pulang!" Teriakan Navya terdengar dari rumah yang bisa dikatakan "Istana" sesungguhnya.
Elang menggelengkan kepalanya, "Masuk, jangan teriak disini."
"Hehe sorry Kak Elang ganteng cueknya aku," rayu Navya.
"Masuk rumah emang gak bisa salam ya Navya Trisha Pratama?" Tanya Davira, mamahnya.
Navya memeluk Davira, "Maaf mah, Assalamualaikum mamahku yang manis dan cerewet ini."
"Assalamualaikum," salam Elang singkat.
"Waalaikumsalam anak-anak mamah, kalian berdua aja? Mana Raden?" Tanya Davira mencari keberadaan anak keduanya itu.
"Disini mah," Raden kini sudah berada di belakang Elang.
"Lohh, bang Raden kapan nyampe nya?" Tanya Navya bingung.
"Barusan dek," jawab Raden kemudian salam dan pergi meninggalkan ibu dan kedua saudaranya itu.
"Main nyelonong aja bang Raden heh!" Teriak Nav kesal.
"Udah, kalian juga keatas sana bersih-bersih, terus turun buat makan," ucap Davira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionMengagumi tanpa bisa memiliki, is another level on pain. Menceritakan tentang seorang siswi bernama Cassandra Qravellyn atau yang biasa dipanggil Ara. Anaknya periang, banyak omong, dan ceroboh. Tetapi, itu semua hanya topeng belaka yang ia tutupi u...